rgianku. Ibuku, Elina, sibuk merapikan
ekali, sayang.
amping, tampak bangga. "Siap
ukan seumur hidup mereka. Aku adalah penont
kata-kata yang tak terucap. Ibuku meletakkan semangkuk kecil sup di dep
si seperti almon dari benzodiazepin yang dicampurkan.
menatapnya, lalu pada ayahku. "Sangat berarti kalian semua
nyendok sup itu. Lalu sekali lagi. Aku makan setengah mangkuk, perutku me
keningku. "Aku merasa sedikit... pusing. Kur
eprihatinannya adalah sebuah mahakarya f
sebentar?" tanyaku, su
" desak Rahman. "Kam
linya. Orang tuaku. Orang-orang yang
eluar begitu saja sebelum aku bisa menghentikannya. "Atas
a kilatan sesuatu di mata mereka-rasa ber
ayahku, suaranya sedikit t
. Aku tidak mendesak. Aku ha
ewah yang kosong, aku mengunci pintu, berlutut di depan toilet, dan memaksa diriku untuk muntah, tub
akting, tapi ra
n, dia sudah menunggu. Dia berpakaian untuk pesta, pesta Kiara, wa
il tersenyum. "Untuk kita
ersisa di dasar gelasku. Dosis
kalinya. "Untuk kita," ulangku, suaraku ringan dan ceria. Aku membiark
ongan itu meluncur dari lidahnya dengan lancar. "Ko
nye dan, menatap matanya langsung, meminum semuanya dalam s
at. Dia berjalan keluar pintu tanpa menoleh ked
ntahkan sampanye itu, tubuhku gemetar karena usaha it
jalan ke ruang tamu, di mana sebuah kotak kado yang terbungkus ele
kecil padaku selama bertahun-tahun. "Pak James," kataku. "Saya punya paket yang harus diantar ke pesta te
er Alina," katany
e, sebuah speaker portabel kecil,
g berlangsung meriah. Aku bisa melihat mereka semua melalui jendela-Ivan, Kiara, Leo, orang tuaku
n dari Dewi. "Pesawat lepas la
giaan palsu mereka yang sempurna. Aku tidak merasakan apa-apa. Tidak ad
rnya pecah di beton di bawahnya. Aku suda
mansion yang berkilauan itu dan berjalan menuju banda
GOOGLE PLAY