gin membuat pikirannya kacau. Lima tahun berlalu, dan kini, hadirnya Kiano di kehidupannya bukan sekadar rekan kerja, t
ibunya men
. Datanglah ke rumah sekarang," suara ibu terde
hujan, lalu membalas dengan suara
embuat hatinya bergetar, antara ragu dan penasaran. Ia tahu, hari ini akan menjadi ujian baru-buka
a. Ibunya duduk di ruang tamu, wajahnya tegang, tanga
enatap ibunya.
semakin dekat. Aku hanya ingin kau berhati-hati. Aku tahu ma
Bu, aku sudah dewasa. Aku bisa menilai perasaanku sendiri. Kiano bukan sepe
napas. "Aku hanya ingin kau bahagia. Tapi
h. "Aku mengerti, Bu. Aku akan hati-ha
Kiano menatapnya saat ia masuk ke ruang meeting. Ada perta
ik saja?" ta
Ya, hanya masalah keluarga. Ibu
erti. Kita akan hadapi ini bersama, Elara
. Ia mulai menyadari, Kiano bukan hanya rekan kerja-ia bisa menjadi
haan mengalami gangguan besar, mengancam proyek penting yang seda
berserakan, monitor menyala dengan tand
n data. Jika tidak, proyek i
lakukan langkah demi langkah. Aku bantu mengatur p
n yang samar di antara mereka. Sesekali, Kiano menyentuh tangan Elara untuk menunjukkan ba
l pulih, mereka duduk di lantai r
" kata Elara, t
"Kau hebat, Elara. Tanpa kamu, aku
di dadanya. "Kau juga hebat. Aku mulai menyadari
is. "Aku juga merasakannya. Aku ingin men
u yang dalam. Ia mulai menyadari: Kiano bukan lagi pria dingin dan menak
kshop dengan klien besar dari luar negeri. Elara
lah satu perangkat presentasi rusak, m
"Kita tidak bisa menyelesa
. Kita gunakan ini." Ia menekan beberapa tomb
an lancar, bahkan lebih impresif dari rencana awal. Kekompakan mer
luar gedung, hujan tipis turun ke
lagi. Aku ingin kita mencoba dari hati, bukan h
cepat. "Aku juga ingin... tapi aku t
, lembut. "Kita hadapi bers
g. Ada niat, keberanian, dan rasa tulus di dalamnya. Ia menggenggam tan
sebar di kantor. Beberapa rekan mulai berspekulasi, beberapa menatap mere
suk lift. "Rumor... aku tidak ingi
ta tetap profesional, tapi kita tidak bisa menyembunyikan d
reruntuhan masa lalu kini semakin nyata. Ia menatap Kiano, tersenyum tipis, dan merasa
mereka nyaris bersentuhan, dan senyum tipis mengandung janji: kali ini, mereka akan mencoba dari ha
erhana namun berarti: satu sama lain. perasaan lega, harapan baru, dan rasa ya
k dari klien besar yang menuntut revisi mendadak. Jantungnya berdegup cepat; tenggat
anganku sebentar?" suara Elar
ekspresi serius. "Ada masalah?" tanyanya sing
uk klien besar. Mereka ingin pendekatan yang sama s
ta bisa atasi ini. Bersama." Suaranya lembut, t
kreatif, sementara Kiano menata data dan analisis. Waktu
asa di udara, tapi bukan ketegangan yang membuat hati sakit. Ini ketegang
ngnya berdegup lebih cepat. "Kau selalu tena
u hanya ingin kita tetap fokus. Aku
ang dingin dan menakutkan. Ia bisa menjadi pendukung, p
masih bekerja, lampu kantor menyala lembut, hanya ada
n kau tahu... aku tidak akan membiarkanmu mengha
ku... aku juga ingin mencoba, Kiano
a dengan lembut. "Tidak apa-apa takut. Tapi
kit lega. Kali ini, ia tahu, mereka bisa mengatasi masalah b
an Kiano harus mempresentasikan strategi baru secara langsun
nya. Ia menatap Kiano sekilas, dan menemukan mata pria itu menatapnya
bersama," gumamn
pi, saling menutupi kelemahan masing-masing. Klien terpukau
tepuk tangan hangat. Elara menatap Kiano, t
ngembang di wajahnya. "Kita selal
l di Jakarta secara mendadak. Mereka ingin bertemu Elara, u
ia memberi kabar. "Kelu
k mengetahui siapa kau sebenarnya. Aku ingin kau tetap
pur aduk antara gugup dan penasa
dan dipenuhi aroma makanan tradisional. Elara masuk dengan perasaan
a hingga ujung kaki. "Elara, kami senang akhirnya bisa bertemu denganm
n tenang. "Saya serius. Saya menghargai Kiano, dan saya ingin menjalin hubung
ku senang mendengarnya. Tapi ingat, hubungan bukan hanya tenta
p. "Saya siap. Saya in
gguk pelan. "Baiklah. Kita lihat apakah kau bena
ujan tipis menyambut mereka. Keduanya diam sejenak, menikmati u
no lembut. "Kau menghadapi s
cewakanmu. Tapi... ini tidak mudah, Kiano. Keluarg
lalu ada di sisimu. Tidak ada yang bisa m
ulai menerima kenyataan: meski masa lalu penuh luka, masa depan kini bisa mereka
kota Jakarta yang berkilau. Lampu jalan, mobil yang melin
natap mata Kiano. "Dari kebencian, masa lalu yan
ut. "Dan kita akan melewati
enyum, menatap langit malam, dan merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya: har

GOOGLE PLAY