Pandan
. Aku bisa merasakan otaknya yang brilian bekerja, mem
sangat waspada. "Ini adalah prosedur radikal yang tidak dapat diubah. Ini dirancang untuk
kai kata-kata. Mengucapkannya akan membuatnya semaki
atin. Dia tahu kisah kami. Dia tahu Brama adalah sandaranku, pendukung terbesarku, pria
kata-kata itu terasa seperti a
tangguh yang kukenal. Kamu membangun kehidupan, sebuah
orang asing dengan mata cekung. "Bukan yang ini. Ada beberapa
ka panjangnya. Menghapus peristiwa traumatis tertentu adalah satu hal, tapi apa yang kamu maksudkan... menghapus seseo
r. "Itulah intinya. Aku tidak
u?" tanyaku, mengingat detail dari percakapan makan malam kami. Dia telah menyebutkan sebuah komponen, sebuah serum, yang masih
s, hampir keras. "Elar
ah berhenti, dan keheningan baru yang lebih menakutkan telah menggantikannya. Sebentar lagi, dia akan m
yang bisa dibuat ja
Evan, tolong. Hanya kamu yang bisa membant
akutanku yang mendalam akan ditinggalkan, kesetiaan yang kuat yang kuberikan pada keluarga yang telah kubangun u
nya diwarnai kepasrahan yang berat. "Kita akan bicara.
. Hal paling nekat s
Aku berbaring diam, tubuhku kaku, mataku terbuka lebar dalam kegelap
udian, pintu kamar
dak be
hangatan tubuhnya saat dia bergerak mendekat, aroma parfumnya yang akrab ki
u saja berada di bibir wanita itu, menekan bagian belakang leherku. Gelombang mual menjal
g lengannya, reaksi naluri
a kental dengan kantuk pal
suaraku teredam oleh bant
rendah yang puas yang membuat kulitku merinding. Dia melingkarkan leng
ambutku. "Mimpi kamu mening
rasa seperti saki
jani. Anjani Lestari. Nama yang sederhana dan tidak mencolok. Nama tanpa sejarah, tanpa hantu. Aku membayangkan KTP baru, paspor baru. A
gera memenuhi ruangan. Dia kelel
gi untuk lari pagi, dan aku langsung ke kamar mandi, menyikat gigi sampai gusik
duduk di meja bar sarapan kami, menyeruput jus jeruk, kakinya yang telanjang terlipat di atas bangku. Dia mengenakan salah satu kaus k
anya riang. "Pagi
enyum lebar dan tampan di wajahnya, senyum yang pernah membu
ku sisakan adonan untukmu." Dia menunjuk dengan spatul
pang dagunya dengan tangan. "Brama adalah suami p
ngkir kopiku. Tantangan itu ada d
rbahaya. "Dia memberikan semua oran
orang-orang yang kupedulikan. Istriku, tentu saja, y
ya dan selingkuhannya, duduk di meja ya
klik pelan. "Brama," tanyaku, suarak
aan langsung itu. Kinan membeku, g
snya berkerut bingung. "Kamu satu-satunya
ng, halus dan terlatih. Tapi tadi malam,
u yang tak tersentuh. "Menurutmu, mungkinkah seora
tidak. Cinta bukanlah sesuatu yang bisa dibagi. Ketika kamu benar-benar me
ekspresiku sendiri tid
yaan aneh ini, El?" tanyanya,
otesis. Jika kamu suatu saat jatuh cinta dengan orang lain, ka
ngannya di bahuku, membungkuk untuk mencium kenin
anji yang rendah dan tulus. "Tapi jika itu terjadi,
na jika hari itu tiba, aku tidak akan melawan. Aku akan pergi begi

GOOGLE PLAY