img Tujuh Tahun, Dusta Empat Tahun  /  Bab 2 | 11.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:1193    |    Dirilis Pada: 18/11/2025

Pandan

. Aku bisa merasakan otaknya yang brilian bekerja, mem

sangat waspada. "Ini adalah prosedur radikal yang tidak dapat diubah. Ini dirancang untuk

kai kata-kata. Mengucapkannya akan membuatnya semaki

atin. Dia tahu kisah kami. Dia tahu Brama adalah sandaranku, pendukung terbesarku, pria

kata-kata itu terasa seperti a

tangguh yang kukenal. Kamu membangun kehidupan, sebuah

orang asing dengan mata cekung. "Bukan yang ini. Ada beberapa

ka panjangnya. Menghapus peristiwa traumatis tertentu adalah satu hal, tapi apa yang kamu maksudkan... menghapus seseo

r. "Itulah intinya. Aku tidak

u?" tanyaku, mengingat detail dari percakapan makan malam kami. Dia telah menyebutkan sebuah komponen, sebuah serum, yang masih

s, hampir keras. "Elar

ah berhenti, dan keheningan baru yang lebih menakutkan telah menggantikannya. Sebentar lagi, dia akan m

yang bisa dibuat ja

Evan, tolong. Hanya kamu yang bisa membant

akutanku yang mendalam akan ditinggalkan, kesetiaan yang kuat yang kuberikan pada keluarga yang telah kubangun u

nya diwarnai kepasrahan yang berat. "Kita akan bicara.

. Hal paling nekat s

Aku berbaring diam, tubuhku kaku, mataku terbuka lebar dalam kegelap

udian, pintu kamar

dak be

hangatan tubuhnya saat dia bergerak mendekat, aroma parfumnya yang akrab ki

u saja berada di bibir wanita itu, menekan bagian belakang leherku. Gelombang mual menjal

g lengannya, reaksi naluri

a kental dengan kantuk pal

suaraku teredam oleh bant

rendah yang puas yang membuat kulitku merinding. Dia melingkarkan leng

ambutku. "Mimpi kamu mening

rasa seperti saki

jani. Anjani Lestari. Nama yang sederhana dan tidak mencolok. Nama tanpa sejarah, tanpa hantu. Aku membayangkan KTP baru, paspor baru. A

gera memenuhi ruangan. Dia kelel

gi untuk lari pagi, dan aku langsung ke kamar mandi, menyikat gigi sampai gusik

duduk di meja bar sarapan kami, menyeruput jus jeruk, kakinya yang telanjang terlipat di atas bangku. Dia mengenakan salah satu kaus k

anya riang. "Pagi

enyum lebar dan tampan di wajahnya, senyum yang pernah membu

ku sisakan adonan untukmu." Dia menunjuk dengan spatul

pang dagunya dengan tangan. "Brama adalah suami p

ngkir kopiku. Tantangan itu ada d

rbahaya. "Dia memberikan semua oran

orang-orang yang kupedulikan. Istriku, tentu saja, y

ya dan selingkuhannya, duduk di meja ya

klik pelan. "Brama," tanyaku, suarak

aan langsung itu. Kinan membeku, g

snya berkerut bingung. "Kamu satu-satunya

ng, halus dan terlatih. Tapi tadi malam,

u yang tak tersentuh. "Menurutmu, mungkinkah seora

tidak. Cinta bukanlah sesuatu yang bisa dibagi. Ketika kamu benar-benar me

ekspresiku sendiri tid

yaan aneh ini, El?" tanyanya,

otesis. Jika kamu suatu saat jatuh cinta dengan orang lain, ka

ngannya di bahuku, membungkuk untuk mencium kenin

anji yang rendah dan tulus. "Tapi jika itu terjadi,

na jika hari itu tiba, aku tidak akan melawan. Aku akan pergi begi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY