Pandan
s" ke Miami-perjalanan yang sekarang kutahu adalah liburan romantis dengan selingkuhannya yang sedang hamil. Dia
tai. Dia menunjuk rasi bintang, suaranya gumaman rendah dan romantis di antara suara ombak. Dia
rah dan emas. Kembang api. Lalu satu lagi, dan satu lagi. Pertunjukan kelas profesional
pantai berhenti
kata seorang wanita di dekat kami
i bukan untuk lamaran. Ini untukku. Satu lagi isyarat besar yang kosong. Pertunjuk
dan menunjuk ke langi
bang api membentuk huruf. Huruf B ra
Brama d
ri," bisiknya di telingaku, napa
engabaikan perlawananku yang kaku, dan menciumku. Itu adalah ciuman pu
enuh keajaiban, berlari ke arahku dan menyodorkan tongkat cahaya mera
k rambutnya. "Lihat? Bukan ha
n. Tongkat cahaya itu terasa tidak pantas di tanganku, simbol kesucian yang telah dinod
kurasa kamu harus menyimpannya. Beberapa hal terlalu
ampak bingung. Br
selusin, El," katanya, m
anak?" tanyaku, suaraku mem
ita, hanya kita berdua. Tapi... jika kamu menginginkannya, tentu saj
acun. Dia sudah menjanjikan seorang anak kepada orang lain. Aku hampir bisa mel
itu ada di sana, membara di ujung lidahku. Tapi kemudian aku m
Dari perpisahan cepat dan putus asa yang pasti dia berikan pada Ki
Kamu tidak bisa berdebat dengan keboh
lik dari tontonan norak di
ing. Dia melirik layar, ekspresinya langsung berubah d
," katanya, suaranya tega
gar percakapannya. Aku bisa membacanya di wajahnya. Iritasi a
ilan dan berbalik ke arahku, wajahnya topeng penyesalan. "Sayang
araku tanpa emosi. "Pergila
kan menebusnya! Aku akan meneleponmu kalau sudah selesai!" teriak
. Dia tidak p
lu mengeluarkan ponselku sendiri dan membuka aplikasi oj
" tanyaku pada pengemudi, suaraku tenang tan

GOOGLE PLAY