img Tujuh Tahun, Dusta Empat Tahun  /  Bab 3 | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3

Jumlah Kata:1191    |    Dirilis Pada: 18/11/2025

Pandan

memenuhi dapur. Dia pikir aku bercanda, bersik

nku, El," katanya, meremas bahuku.

negang secara halus yang, untuk sekali ini, sepertinya dia sadari. Sesua

u di kemejanya, bercampur dengan aroma

iri dari tangannya dan bergerak menuju pintu. Aku haru

uk proyek tepi laut? Kamu bilang kamu harus mengantarkan

u. Memeriksa apakah rutinitasku tidak berub

tanpa berbalik. "Aku bis

u ya

melangkah ke udara pagi yang sejuk, terengah-enga

uan, menara-menara kaca dan baja yang megah dari kota yang telah kubantu bentuk, kabur di luar

ngan yang kumuh dan anonim dengan toko-toko gadai dan tempat pencairan cek. Aku parkir di dep

ah dan ekspresi yang terlatih dan tida

kataku, kata-kata itu tera

juk ke sebuah kursi. "Harganya maha

ri tasku-dana darurat yang selalu kusimpan, peninggalan dari masa-masa panti a

lahiran, dan kartu jaminan sosial yang baru. Waja

i Les

gan lantang di dalam mobilku

dengung dengan energi tenang dari teknologi mutakhir. Dia menatap wajahku yan

ya lembut. "Bi

ntang empat tahun membimbing Kinan, uang kuliah yang kubayar, kepercayaan yang kuberikan padanya. Aku menceritakan tentang kebohongan Brama,

uaraku datar, membacakan fakta, masing-masing adala

rdiam, ekspresinya campura

nya..." a

an awal yang benar-benar baru. Itu menciptakan keadaan neuroplastisitas sementara yang meningkat. Itu membantu otak menerima na

. "Ini belum pernah diuji pada manusia. Risikonya sangat

bil risikonya,"

a aku sudah memutuskan, itu sudah final. "Aku bisa meminta serumnya disintesis dan diki

apa

ya. "Akan tib

lam semesta punya se

"Aku akan memesan

itu, Brama sedang menungguku, waj

n menarikku ke dalam pelukan yang menyesakkan. "Ponselmu mat

hnya membuat perutku mual. "Ponselku mati," k

ya menelusuri wajahku. "Jalan-jalan? Seharian? Tapi... aku mel

a-tiba, menembus mati ras

ebohongan itu datang dengan mudah. "Ke panti

eketika dan mutlak. Dia percaya

n pernah lakukan itu lagi padaku. Jangan pernah, pernah meninggalkanku." Suaranya kental

batu yang mati dan berat di d

an Kinan dalam dua hari. Aku punya waktu sampai

ota yang tidak akan pernah dikunjungi Brama. Itu adalah cincin platinum sederhana

ku. Rasanya aneh, tanganku

aku pada pembuat perhiasan, meletak

elelehkannya? Bu, ini perhiasan yang indah. Platinum, ber

ebat. "Lelehkan cincin platinum ini menjadi gumpalan yang tida

kukan pembunuhan. Tapi tatapan mataku, dan uang

cil. Di dalamnya ada satu berlian sempurna dan gumpalan ke

rkir di jalan masuk, lampu mereka berkedip-kedip. Brama ada di halaman depan

eperti kelegaan yang mendalam. Dia berlari ke arahku saat aku kel

ecah. Para petugas polisi dan asisten rumah t

ku, tubuhku kaku

.. kupikir..." Dia membenamkan wajahnya di lehe

i," kataku, menarik diri. "Ak

?" tanya salah satu pe

hanya butuh ruang." Dia berbalik lagi padaku, matanya memohon. "Tapi tolong, El, beritahu aku k

nomenal. Aku hampir haru

ju pada kotak hita

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY