dang Bina
tiseptik yang steril. Rumah sakit. Lagi. Tanganku dibalut perban
, syukurlah, An
orang yang pernah menunjukkan kebaikan yang konsisten padaku, bergegas ke samping tempat tidurk
ggorokanku kering. "Dokter b
ereka bilang kalau saya terlambat lima menit memanggi
t Anda, untuk melihat bekas gigitannya, untuk memanggil dokter. Tapi mereka tidak mau mendengarkan. Mereka semua mengerumu
ka menyebut saya wanita tua yang histeris. Tuan Kresna menyur
adangan yan
semalaman, mengganti kompres dinginnya. Ketika Tuan Bima patah kaki saat bermain ski, Anda yang mengantarnya ke fisioterapi tiga kali seminggu karena dia benci perawat.
ing-masing menusuk cangkang mati rasa
l sosialnya, Anda bahkan belajar membuat sup favoritnya yang hanya ibunya yang tahu resepnya. Anda mela
nelusuri pelipisku dan masuk ke rambutku. Rasa sakit d
tang pulau itu menjadi balsem dingin yang jauh di ji
si balon dan pita. Suara perayaan yang meriah menghantamku seperti pukulan fisik. Mereka menga
mewah. Kalung berlian dari Adipati. Mobil sport antik dari Darma. Tas tan
di ambang pintu, tawa itu mati
arkasme. "Memutuskan untuk menghormati kami dengan
keras. "Mereka bilang itu gigitan laba-laba ringan. Kamu
kebiasaan burukmu,
tolong," katanya lembut, seolah berbicara pada anak yang sulit. "Hapsari merasa sangat bersalah atas apa yang terja
yang telah kami bangun, terhapus oleh satu dokumen hukum yang begitu bersemangat dia tandatanga
u bisa merasakan darah terkuras dari wajahku, tapi aku memaksakan bibirku
ku, suaraku manis yang men
lisahan di matanya. Dia tidak meny
gan. "Oh, sudah waktunya! Wakt
Hapsari. Sebaliknya, layar itu dipenuhi dengan gambar definisi tinggi Hapsari, lima tahun lebih muda,
lebih memalukan dari yang terakhir. Udara di ruangan
bal, sebuah tulisan muncul: SELAMAT ULAN
meledak dala
Darma, wajahnya
trik, mencabutnya dari din
. "Jika satu kata pun tentang ini kelua
an teatrikal. Kemudian, matanya bertemu denganku di sebeenderitaan yang terlatih. "Bagaimana bisa?
ke belakang, dan dia pingsan di lantai, jatuh den
ranya penuh kepanikan. "P
ke atas, matanya terkunci denganku. Tatapan matanya tidak lagi
i," geramnya, suaranya janj

GOOGLE PLAY