Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4

Jumlah Kata:1095    |    Dirilis Pada: 18/11/2025

dang Bina

rlu

n daripada kemarahannya. Kata itu menggantung di ud

erdebar kencang di dada. "B

engambil langkah mengan

m aku bisa melawan, salah satu dari mereka menendang bagian belakang lututku, memaksaku jatuh ke lantai marmer yang k

njang dan tipis. Yang biasa digunakan ayah kami pada anjing pemburu. Dia mengib

eta

dampaknya membuatku sesak napas. Rasa sakitnya langsung terasa dan membakar, gari

, suaranya geraman rendah

mataku, tapi suaraku

eta

il yang keluar dari bibirku. Aku merasakan darah saat gigiku menggigit bibir bawahku. Aku

. "Hapsari sedang sekarat, da

eta

u. Kau sela

ak. C

terasa seperti dikuliti. Pikiranku mulai terlepas dari tubuhku, rasa sakit menjadi la

tercekat oleh isak tangis, datang dari

a tanpa menoleh. Seorang penjaga menyeretn

k lagi berarti. Yang ada hanyalah siulan kulit, benturan yang

alah tiru

ti tak b

utmu pencuri. Kau

khir yang kulihat adalah genangan merah tua yang menyebar

s. Hanya rasa sakit yang berdenyut dan mentah di punggungku. Tapi rasa sakit fisik itu tidak sebe

gitu ban

engupasnya salah semua

u membacakan untuk

n. Bisakah kau ambil

ak sekali! Kau kaka

rendah Adipati. Suara yang dulu menj

-kukuku menancap di telapak tanganku sampai berdarah, mencoba menghalangi suara-suara kehidupan yang sempat kupinjam sebentar. Kukira ak

u seperti selembar api, setiap gerakan adalah latihan penderitaan. Berpegangan p

eka melayang dari lobi,

i lepas pantai," kata Adipati. "Kau

ngan yacht," usul Darma segera.

eru Bima dan K

angga. Mereka akan pergi ke laut. Laut, di mana udara asi

memanggil dari bawah. Dia telah melihatku. "Kau akh

pasti terlihat mengerikan. Aku kurus kering, gaun yang kukenakan menggantung di kerangka tu

mbaran kepedulian yang polos, dan melingkarkan lengannya di lenganku. "A

menarik lenganku, tapi c

pikir aku mencoba mengambil segalanya darimu. Tapi aku memaafkanmu atas apa yang kau lakukan di pesta.

pertunjukan

ti awan badai. "Binar, ada apa denganmu? Hapsari

daripada yang pernah k

kemarahan Adipati, penghinaan Darma, kekecewaan Bima, ketidakpedulian dingin Kresna.

acht. Mereka bilang itu un

mutuskan dia ingin barbekyu di dek. Kakak-kakakku, meskipun khawatir dengan "kesehatannya yang rapuh," tidak bisa me

ya alergi makanan laut yang parah. Tidak ada yang ingat punggungku

kanku sepanjang hari. "Binar," mulainya, secercah sesuatu-rasa bersalah? kekhawatir

kata, "Aku al

k mencarikanku makanan lain, tetapi saat itu, badai tiba-tiba d

rbalik. Bara panas dan tusuk sate

emparkan diri mereka di depan Hapsari, menciptakan perisai

at di ujung gaun musim panasku yang panja

lanya, menyelimuti kakiku. Aku menjerit, jatu

erit dan

n dari mereka

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY