cermin. Di tangannya, sepasang gunting tajam yang ia beli
i Pradipta dengan mesra, harus hilang. Ramb
atya datang pagi-pagi membawa peralatan tempur lengkap: cat rambut
uh diriku sendiri," jawab Calista, menatap bayangan
ira Geralda," ujar Satya, mengambil alih gunting. "Aku tidak bisa membuatmu nyama
ob pendek yang modern, tajam, dan sama sekali tidak seperti gaya Calis
alan air yang mengalir ke lantai. Itu bukan
enarik perhatian-Calista memasukkan kontak lensa abu-abu yan
nyodorka
kuat, fierce, dan asing. Wajahnya yang lembut kini terlihat tegas dan
an aku," bi
Lana Videlia, tidak punya trauma. Lana Videlia cuma
rbuka. Zion berdiri di sana, me
tya di sini?" tanya Zion. Lalu, matanya menat
tes pertama penyamarannya. Dan yang
an situasi. "Ini Tante Lana Videlia, tem
a mendekat, matanya meneliti setiap detail: potongan rambut p
seperti bau Ibu,
rcekat. Anak ini
Sayang. Ibu harus seperti ini untuk misi kita. Ingat? Kita sedang main mata-mata. Kalau kam
Anak itu tidak sepenuhnya mengerti, tapi ia pe
nternalnya mereda sedikit. Setida
ari ke
alista Anindya terkunci
gkuh, cara berjalan Lana yang sombong, dan bagaimana Lana memandang rendah lawan bi
gintaian pertamanya. Misi
t jendela belakang jam dua belas," Calista berpamitan pada kedua anaknya. Ia kini men
duk di meja dengan buku-bukunya. Ia su
a. Perpisahan ini selalu terasa ber
an akun palsu. Tujuannya: Gedung Mahendr
ul. Calista berkeringat dingin. Setelah enam tahun hanya berinteraksi d
tulkan langit Jakarta. Lambang perusahaan itu, yang dulu ia i
blok dari gedung itu. Ia tidak mau
k (kebiasaan yang ia ambil demi mendalami karakter Lana
hatnya. Sosok Pr
lan jas mahalnya terasa pas di tubuhnya. Ia sedang ter
akan dinikahinya. Vania tampak cantik, muda
uh semua rasa itu. Tapi karena marah. Marah melihat betapa santai dan
waktu untuk emosi. I
dengan tampilan profesional, rambut diikat rapi, berjalan sedikit di be
ris setia yang diceritak
angat tajam dan profesional. Hampir saja pandangan mereka bertemu. Calis
Yumna sudah masuk ke dalam
ian. Ia dikelilingi orang-orang yang loyal, atau setidaknya, orang-orang
engamati pola keluar-masuk Pradipta. Setelah di
wa, Calista disambut
t, dan Satya sedang mencoba member
a, buru-buru melepaskan bla
tar di sini. Alara tidak sengaja menumpahk
iak pada adikmu?" Calist
angan berisik! Aku dengar suara dari luar pagar. Seper
ta di luar kini menular pada anak-anaknya.
k ada siapa-siapa. Tapi pagar tinggi itu
. Om Satya akan pasang CCTV di sini besok. K
gin Ibu kembali, bukan Tante Lana!" teriak Zion, akhir
t putus asa. "Dia tidak tahan, Satya. Aku
n ini. Bukankah kau ingin mereka hidup tanpa dibayangi rasa tak
adalah harga dari balas dendam
yang kini gelap. Zion me
ahnya. "Ibu Lana minta
yah," kata Zion,
ahaya. Dia yang membuat kita harus bersembunyi. Ibu berjanji, kalau misi ini berhasil, Ayah yang dulu akan kembali,"
alikkan badan dan m
on dan Alara, Calista
sebuah kartu nama mewah. "Lusa. Di restoran Italia yan
tungnya berdebar. Lusa. Pertemua
a-data properti yang sudah aku tangani enam tahun lalu. Aku harus mema
an peran Lana Videlia dengan sempurna. Dia tidak b
ada di tangannya. Ia menghirup napas dalam-d
Dan Lana Videlia akan menjadi mimpi buruk terburuknya," kata
nama-nama rekan bisnis Pradipta, dan berlatih menatap tajam di depan cermin. Ia harus memastikan, ket

GOOGLE PLAY