uatku ikut bergerak bersamanya. Dia memberi sedikit ruang, tapi tet
resi matanya. Tatapannya lurus dan tenang, sama sekali tidak ragu.
h memegang pinggangku, Jo
mmp
andaran sofa. Bukan karena sakit-lebih karena aku terdudu
kakiku yang otomatis terbuka saat aku duduk. Lalu dia melepas
s yang menempel sedikit di tubuhnya. Dia terlihat lebih tegap dari bi
atas ke bawah-cukup lama sampai aku menahan napas tanpa sa
rendah, "kamu kelih
nnya sedikit. Tatapannya tetap ter
ketat
i bentuk tubuhku
endek
ar berat, tapi m
elihatan jauh lebih seksi
tapi yang keluar hanya suara keci
erata di wajahku saat permainan kami di balkon apartemen. Cairan itu sudah mengering, meninggalkan ga
nya tipis, agak lengket, bercampur dengan dinginnya ujung jari Jo. Sensasinya aneh: sedikit mem
ak gini," katanya
... dan jujur aja, Ra, kamu ke
rusaha tenang, tapi tubuhku
ngenakan apapun di baliknya. Lalu ke rok hitam yang terlalu pendek untuk duduk seperti ini, otomatis memperlihatkan pahaku yang mu
mnya, mendekat sedikit, "kamu biki
bukan memanggil-leb
eh bilang berh
keluar b
mau kamu
orang yang benar-benar me
il menunduk sedikit.
iar aku nikmatin t
stikan aku tetap nyaman di setiap detik. Dan aku membiarkan dia m
endongakkan kepala sedikit, memberi lebih banyak ruang. Tubuhku lang
n jari-jarinya mencubit kedua putingku yang sudah keras, membuatku
...
atanya sempat membesar seo
as dari yang kubayangkan,"
ya menggenggam kain itu dan perlahan menariknya naik, cukup untuk m
a. Sementara tangan kanannya bergerak turun dan mendekat, mulai menyentuh bibir vaginaku yang sud
... J
Matanya yang gelap semakin fokus, tapi gerakannya tetap terkontrol-
knya serak sambil mempermainkan b
a peringatan-terasa tebal dan dingin. Gerakannya melingkar halus di s
seruku meluncu
p sentuhan ritmis darinya membuat pusat tubuhku terasa seperti ditarik naik, membuatku sulit bernapas s
hampir seperti gumaman, "desahan
reaksi kecil dari wajahku. Setiap kali aku mencoba menena
mpat yang dulu rasanya paling aman dan paling polos. Semua kenangan masa kecil, semua momen tenang, se
ntara gugup, malu, dan sesuatu yang membuatku bingung. Aku tidak pernah membayangkan rumah in
n intens setiap kali aku mencoba menenangkan diri. Getaran kecil menyebar ke seluruh tub
u aku la
dari pipiku. Kedekatannya membuatku sulit bernapas stabil. Matan
ut, atau paka
pisnya jarak yang tersisa di antara kami. Tubuhku bereaksi lebih cepat daripada pikirank
yentuhkan ujung jarinya yang dingin ke bibir vaginaku-lebih sepert
a serak saat me
r-benar su
ng keluar dari vaginaku. Jempolnya mengusap pelan kulit di atas paha
as dari seharusnya, membuat tubuhku secara refleks menegang lagi. Bukan takut-lebih kare
ya. Suara gesekan logamnya terdengar jelas di ruangan ini. Setelah itu, tangannya turun, membuka kanci
iku. Jo menarik napas perlahan, lalu melepas kemeja putih yang ia kenakan. Kancing-kancingnya terbuka s
elas tonjolan besar yang seolah siap untuk keluar. Penis yang jelas su
refleks menegang. Bukan karena takut, tapi karena sesuatu yang
tinggalkan. Rasa hangat yang menempel lama di tubuhku bahkan setelah ia sempat pergi. Caranya menah
at itu sebelumnya-seolah seluruh tubuhku terseret masuk ke pusaran yang hanya Jo bisa bangkitkan.
u memang istilah yang palin
n suara dan sentuhannya. Dan malam ini... tubuhku bereaksi bahkan sebelum aku semp
a hanya melihat wajahku yang memerah dan napasku yang mulai tidak sta
gumaman yang hanya bisa kudengar
n... sudah kep
ngaruhi aku sampai detik ini... dia pasti akan tersenyum leb
anjut, ya?
ta-kata. Ia terkekeh pelan saat aku menariknya lebih dekat. Aku tidak
alu terlihat, sampai ia tidak memberi ruang bagiku untuk mundur. Ia hanya membalas tarikanku, tubuhnya maki
tapi jarak kami hampir menghilang. Aku menatapnya sebentar, terasa lama, sebelum akhirnya rasa pe
an senyum kecil dalam hati. Aku merapatkan pelukanku di pinggangnya, membuatnya merasakan betapa
an suara, tapi ia tidak mengucapkan apa pun selama beberapa detik. Ia
npa sadar menarik pinggangnya dan membuat kami hampir tidak punya jarak. Aku bisa merasakan ha
rakanku membuatnya menarik napas dalam, dan aku bisa melihat betapa pengaruhnya momen itu bagi kami
Reaksi tubuhnya begitu jelas hingga membuatku ikut menahan napas. Aku tidak berani melihat ke wajahnypecah, ketika ujung jariku meny
sentuhan singkat, tapi cukup untuk membuat tubuh Jo menegang dan napasnya tersendat. Ia menggigit bibi
.." suaranya bergeta
nyentuh pinggangnya, memberi ritme lembut yang memb
atnya menjerit pelan. Tanganku tetap memompa bagian bawah, sementara lidahku melingkar di sekit
ngat. Aroma itu membuat seluruh tubuhku bergetar, entah karena
enelan ludah,
bikin aku... keh
a menahan sesuatu yang hampir lepas kendali. Ketika ia melihat wajahku yang sudah memerah
alihkan pandangan. Gerakannya tidak tergesa, tapi tegas-seolah ia tahu persis batas yang sanggup kuterima. Ibu jarinya m
." suaranya serak, jarinya m
ngat, maskulin, bercampur keringat-menyentuh hidungku. Setiap kali aku menarik napas, aroma itu
ku. Tangan ku memompa bagian bawah dengan pelan tapi pasti, memberikan ritme halus yang membuat tubuhnya bergetar. Sementara itu, bibirku
pecah, berat, ha
eolah ia tidak yakin ingin menjauhkan atau justru menahan
ener-bener
udah cukup membuat bahunya naik turun cepat, rahangnya mengeras,... R
menyedot penisnya lebih dalam, memasukkan peni
purna. Tanganku masih memompa pangkal batang yang belum ma
mencengkeram rambutku perlahan-cukup untuk membuatku m
ra bikin aku gila," bisiknya
yang membuat seluruh tubuhku otomatis menegang. Napasnya masih terdengar berat di
ya sambil meng
m wak
u persis apa yang ingin ia lakukan berikutnya. Lalu, tanpa memberi kesempatan untuk berpikir, ia m
um stabil, dan energi panas yang memancar dari kulitnya. Tangannya menahan pinggulku, menempatkanku tepat di atas di
sedang membaca sesuatu di dalam diriku yang bahkan aku sendiri tidak sepenuhnya sadar. Dan saat itu terjadi... ses
masa kecilku, tempat yang dulu selalu terasa aman-tapi j
ua dunia dalam di
inding, sofa, lampu, semua yang
bertahun-tahun. Tangannya yang memeluk pinggangku terasa seperti pintu yang terb
u dilahirkan. Dan rumah baru yang muncul tiba-tiba-rumah yang terasa
ra.
dikit. Suara itu-sederhana tapi membuat seluruh tubuhku berg
ya sambil menaikkan sedik
ku merasakan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar ketertarikan. Seperti seluruh tubuhku-se
uh rambutku. Dan aku sadar... Aku sudah terlalu jauh

GOOGLE PLAY