/0/30327/coverbig.jpg?v=2f53aa4a3e073da83e340eaa2b736e35)
sedikit lebih dekat ke Jo. Genggaman tangannya hangat dan stabil, membuatku merasa tenang. Tapi tetap saja, ada bagia
rambut panjangku ke depan untuk menutupi bagian dadaku-walau tetap tidak bisa menutupi sepenuhnya. S
." bi
gsung
apa,
, mencoba menutupi bagian y
nggak sih?" tanyaku pelan,
bukan dengan tatapan an
k nyaman. Cuma itu. Bukan
nelan
baju
lit. AC lorong menyentuh tubuhku dan mengingatkanku kalau aku tidak
ngkan kepal
n dadamu kok. Dan kalau ada
bentar, lalu m
upi. Kamu aman
derhana, tapi
at tenang. Entah bagaimana, keberadaannya membuat semua ini terasa tidak terlalu menakutkan. Lift berbunyi dan pintunya terbuka. Kami masuk.
pelan, "kamu t
meng
ua
ar pada di
karena
han tat
rani jalan pakai itu
njadi sesuatu yang lebih hangat-semacam keberanian yang masih bar
yo
ukup membuatku siap. Aku menggengg
sadar dengan pakaian yang kukenakan. Rasanya seperti semua gerakanku terlalu mudah untu
n bermaksud buruk, tapi cukup untuk membuatku sadar kalau tam
ikku, mende
asa... d
ung foku
apa-ngapain,"
ihat sekilas.
ggeleng
knya mereka l
o mengerti. Ia semakin mendekat, s
eka cuma lihat sebent
wajahku, bu
nting ka
menjadi kesadaran baru-sensasi yang membuat tubuh terasa lebih peka.
kup kuat untuk memberi rasa aman. Setiap kali aku merasa ada tata
aneh nggak?"
jawab J
ik. Berani. Dan... k
tanganku, memberi isyarat untuk melangkah. Dan akhirnya, u
terasa, meski sedikit lebih menenangkan. Jo masih menggenggam tangan
il putih berhenti di depan gedu
" tanya driver dengan
ak," ja
kan m
nya terbuka, driver sempat melihatku-tatapannya tetap sopan, tapi aku bisa menangkap ad
butku, seakan itu cukup untuk membuatku lebih tertutup. Jo m
nan
ukup membuatku menar
, Mbak," kata drive
u tahu dia melihat sesuatu-bukan karena aku mau, tapi karena posisi membungkukku membuat pakaianku terlihat lebih terbuka dari
mberi tanda agar aku mendekat. Aku mengikutinya dan bergeser ke tengah. Posisi itu me
melirik spion. Mungkin hanya untuk memastikan jalan, tapi setiap ada gerakan, tubuhku langsung me
i, Ra," kat
nggak nyaman
cul-bukan hanya malu atau gugup. Rasanya seperti dihargai dan dip
keluar jendela. AC dingin masih membuatku agak canggung, tapi aku leb
sa canggung dari tadi belum hilang. Kausku terasa di kulit, dan aku be
a merasakan hangat tubuhnya meski dia belum menyentuhku. T
amu masi
nggigi
," jawab
erlihat seperti gerakan biasa... sampai akhirnya menyentuh pahaku yang tidak tertutupi sempurna oleh ro
bisikk
nakal tapi
ag
ver tampaknya tidak memperhatikan kami karena fokus menyetir. Namun
tinggi hingga menyentuh vaginaku. Gerakannya halus dan tidak mencolok
a, tanganku refl
ni..." suaraku hamp
s, seperti menikm
mau, aku berhent
benar menawarkan pil
ereaksi lebih dulu. Bukannya menjauh, aku malah sedikit condong ke
erhatik
rbisik di telingaku
anjut... pel
tidak" kapan saja. Tapi sentuhan tadi-yang halus dan hati-hati-memb
seperti ada kehangatan yang menjalar, bukan sesuatu yang berlebihan,
n suara desahan yang bisa terdengar oleh driver. Jo sedi
eteran,"
k bisa ngont
nikmati reaksi yang bahkan aku
kamu
gangguk
kit saja-tapi cukup membuatku men
aksi kayak gini," katanya
ih kuat. Tubuhku terasa pa
omong gitu..." s
malu," katanya sambil tersenyu
k, sentuhan itu saja sudah cukup membuatku sulit duduk tenang. Mobil terus melaju, driver tetap tidak
au, aku bakal berhen
a. Malu, panas, ta
ulu berhenti,"
Bukan karena dia ingin mendorong situasi, tapi karena cara dia men
gup yang sulit kusimpan sendiri. Sentuhan Jo tadi masih menempel di kulitku, meski sekarang dia tidak melakukan apa-apa. Tanga
bilang aku," katanya pelan,
gangguk
. cuma
kit, tubuhnya c
na dr
nggigi
ena kamu lihat aku
-bukan mengejek,
bikin kamu kel
asih ada begitu dekat denganku. Tapi gerakan kecil itu saja sudah memb
memperhatikan kami. Tapi entah kenapa, justru hal itu membuat semua
it lalu berbisik
mu masih
abku, berusaha menjag
u menarik napas pendek. Tangannya yang masih berada vaginaku ikut bergeser sedikit-hanya gerak
akal buru-bu
eluar. Jo melihat reaksiku, dan tatapannya berubah-lebih lembut, t
bisi
at a
sentuhan. Dan di antara rasa canggung yang menumpuk itu, aku menyada
ku-samar. Tapi tubuhku langsung b
sedikit sam
n bikin aku
nakal yang jahat, tapi senyum sese
nggak apa-apa,
atin
rokku, mencoba m
nikmatin ko
yanya pelan, me
rik napa
lalu kelihatan. Aku
ganggu
bakal pe
dakan. Justru karena pelan, efeknya lebih kuat. Napasku jadi berantakan, pipiku panas, dan setiap
kat tanpa kusadari. Gerakan kecil itu cukup membuat Jo menangkap
suka kamu k
lebih panas. Mobil tetap melaju. Driver fokus sepenuhnya ke jalan, tanpa menyadari apa pun. Sementara
diam di vaginaku perlahan naik sedikit. Gerakannya halus-hampir seper
nahan
k, lebih seperti refl
ikit ke arahku,
katanya, su
ahu kamu ng
ih terasa namun tetap sopan, dan jarak tubuhnya yang makin dekat sampai aku bisa merasakan ha
u masih
nadanya... membuat dadaku be
tegan
senyum
ena
anya sedikit, tapi efeknya me
dengan tangan un
kedengeran.
hampir menyen
gus banget kok nahan
il yang membua
ak bisa
lu, tapi dia mengikutinya
aku," kat
aku bertemu matanya, aku langsung merasa tidak punya kendali. Ada t
ar dan tidak berlebihan. Tidak kasar, tidak terburu-buru-justru terlalu pelan, seakan dia sengaja memb
pai terasa tegang. Nafa
... i
matnya. Jo tahu. Dia mendekatkan
u kamu mau a
a tersenyum kecil-senyum yang
oo
lebih terarah-dengan tekanan halus yang membuatku susah diam. Kaki
menahan hembusa
kamu...
mulut lagi, panik kala
mengejek-lebih seperti meni
et kalau berusah
jelas membuatku sulit duduk tenang. Aku hampir saja menggenggam lengannya, tapi aku buru-buru menghentikaan bibirnya
in hangat. Aku
r tidak b
omong gitu..." s
nap
dah, membuat
emeja
itu bikin
nya, nadanya jel
ntuk membuatku menunduk. Tubuhku yang sudah terlalu tegang bereaksi lebih cepat daripada pikiranku,
hh.
mulutku, shock, dan
sikku, nya
menarik tangannya, tidak juga bergerak -tetap diam di tempat yang sama,
tiba-tiba mengangkat pandangan ke spion. Mataku melebar. Aku ta
an kaca spion. Jantungku seperti hampir berhenti. Tapi Jo.
a sendiri, sementara wajahnya mengarah ke jendela seolah sedang melihat pemandangan luar. Gerakannya begi
tanya driver dengan nada datar,
-buru me
ak... n
a menyadari ada sesuatu, tapi m
e arahku-cukup dekat sampai bahuku menyentuh lengannya. Sentuhan kecil itu membuatku sadar bahw
membuatku susah bernapas stabil. Ada tenaga yang ditahan di sana, intebentar, mencoba m
iver tadi
okku kuat-kuat
," jawab
ak mau ikut camp
eng kecil,
kedengera
hku, tapi cukup dekat untuk memb
tahan, aku b
eri waktu untuk memastikan aku m
gak bisa tahan... a
hangat. Driver tetap menatap jalan, tidak bicara lagi. Dan aku... masih berusaha bernapas normal,

GOOGLE PLAY