ya melirik meja makan, hanya ada mamanya. Bi
satu kursi meja makan. Menariknya l
elanjutnya ia menjatuhkan sendoknya sehingga menimbulkan dent
ada kamu," ketus Ranti lalu me
erat. Kembali meras
di kayak giniin. Kebal don
sudut bibirnya. Tangannya men
anti mukanya kumel," ucapnya menghibur
k keluar. Mengeluarkan mobil dari garasi
ilannya secantik mungkin. Kali ini ia menggunakan make up agak tebal untuk menutupi mata
lupa membawa gitar yang selalu d
ujaan hati. Terkadang ia juga tersenyum menanggapi orang yang menyapan
. Gadis itu tampak asik dengan ponsel yang pegangnya. Rallin
arkan gitarnya didinding.
m berangkat ya,
n gumaman Rallin. Bukannya apa, i
at jam delapan. Entah kenapa lelaki itu hobi sekali berangkat t
panggil
ngamati wajah Rallin. Sejenak ia meletakkan ponselnya di meja. Mende
lo? Jangan
" tanya Maudi sambil
napa gadis itu bisa tahu kalau ia habis menang
tebel lo bisa bohong dari gue,"
udi memang sulit di bohongi. Apala
ah dipikirin," ucap Rallin tertawa pelan sambil meng
fas pelan. Menata
Maudi memohon. Tangannya men
Lo mah lebay deh," ucap
kesiksa kayak
Rallin juga ingin hidup bahagia layaknya kebanyakan orang. Rallin juga ingin di sayang orang tuanya, di manja papanya, di perhat
um miris. Kemu
ja," ucap Rallin
-baik aja,"
keluar. Mau nyari kesayangan," ucap
enceritakan hal yang terjadi kemarin. Maudi tahu apa permasalahannya. Berulang kali gadis itu
Nadiv berdiri di depan ruang BK. Terl
enit. Itu artinya Nadiv terlambat lima belas menit. Beruntung kelas
eni dan Nadiv. Saat ia tepat di s
lli
div yang melihat itu mendengus kesal. Sebelum berbalik, ia sempat mengedip
kan badannya. M
a b
yang penting bisa buat dia kapok," ucap Bu Nen
senang hati mengiyakan perintah Bu Neni. B
n," ucap Nad
a-lama dengan gadis yang t
abar dong," ucap R
yang. Jijik gue deng
nggil apa?"
yan
kok sama lo," ucap
kesal karena merasa
pas buat lo," ucap Ral
*
akan hari y
u datang m
ini kan te
mu lah anga
a Rallin akan memberikan hukuman sepert
an Rallin bernyanyi. Gila? N
api hatinya seolah memaksanya untuk tetap tinggal. Mendengar setiap bait lagu yang keluar dari mulut Rallin. Sejenak ia lupa kalau ia memi
taplah kan
lipun patah
iriku ki
indahmu d
yangka kalau Nadiv mau mendengarkan dirinya bernyanyi. Biasanya lelaki itu akan pergi begitu saj
berbeda. Ia tidak tahu tapi Nadiv merasa...nyaman? Buru-buru Nadiv menghilangkan pikiran aneh itu. Mana mungkin ia nyaman dengan gadis gila itu
aka berbeda dengan Rallin. Di sini malah dia yang menyanyikan lagu romantis untuk pujaan hatinya. Memang
anugrah y
an dari y
u bersama
ktu itu m
rnya. Menatap Nadiv intens. Sement
uka sa
lainkan berkali-kali Rallin mengun
" balas Nadiv kembali
gue sedikit aja D
raport gue banyak m
yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya
gak suka belaj
i Nadiv. Ia menundukkan kepalanya. Jarinya sal
duknya. Namun sebelum
ntang dilangit. Gak akan ada hasilnya. Gue udah punya Adelia. Gue harap l
kan Rallin yang mati-matian agar tidak menang
jangan
cenge
se t
los jatuh melewati pipiny
cah. B
kata-kata yang pernah diu
rang, sedangkan orang yang ia tangisi tidak memi
llin kembali men

GOOGLE PLAY