na
icik menyapu wajahku. Arkana, putra Gavin, berteriak rian
cur. Orang-orang di sekitar mulai berbisik, menatapku dengan panda
n kasih sayang. Semua itu seolah tak berarti apa-apa. Gavin, yang seharusnya menjadi suamiku,
nangkan Arkana. "Sudah, sayang. Tante Elvi
lihan selain ikut, meskipun hatiku terasa hampa. Gavin memesan banyak makanan, sebagian besar pedas. Aku
an Gavin, tertawa genit. "Gavin, kau
ia terus-menerus menyuapi Elvira, matanya dipenuhi kelembuta
a menyentuh lauk pauk pedas di m
makan?" tanya Gavin, eks
akan pedas," kata
natapku, seolah baru
an pedas yang dia suka, meskipun perutku sakit setiap kali me
aih menu. "Aku akan memesan sesuat
kataku. "Aku
tu lagi, tapi seorang peng
yang serasi!" kata penggemar itu, matanya berbinar
alih menatap Elvira. Elvira menat
mengangguk. "Kam
irangan. "Oh, ini seperti k
u bagaimana menghargai Gavin. Tapi sekarang
tapan penuh cinta. Kedua tanga
bertanya, "Papa, apakah sekarang Tan
ia buru-buru menu
icara sembarangan
asan. "Aruna, Arkana masih kecil. Janga
uk, tanpa be
anjut Gavin. "Ini untuk karie
i. Aku mengerti. A
rti mengapa aku begitu tenang. Elvira tersenyum puas
i Elvira. Aku merasa seperti patung. Tidak ad
ju tempat parkir. Tiba-tiba, sebuah mob
cepat, menarik Elvir
rjalan di belakang mere
Aku merasakan benturan, lalu
jalar di seluruh tubuhku. Aku
Gavin b
ya pucat pasi. Dia berlutut daik saja? Kita har
Aku tidak bisa bicara.
ya, ingin mengatakan padan
ntuhnya, Arkana berteriak,
GOOGLE PLAY