Balas Dendam Sang Mantan Kekasih yang Dikhianati / Bab 1 Ruangan mewah yang biasanya menjadi singgasananya | 4.55%/0/30994/coverbig.jpg?v=705668a6b284e9d6cefcf07eb7eb4486)
an karena adrenalin bisnis yang biasa ia rasakan, melainkan sensasi panas membakar yang merayapi setiap inci kuli
cengkeram erat kerah keme
u-memberinya minuman 'selamat datang' di acara makan malam kecil. Arya sudah curiga, tapi ia terl
erikan kelegaan sesaat, setelah itu sensasi mendesak itu kembali, menuntut pemuasan yang brutal. Otaknya memerint
obat besok pagi. Alana adalah perawat pribadi Kakek Adhitama. Tugasnya, dan juga hidupnya, sangat sederhana. Berasal dari keluarga biasa di pelosok Jawa Tengah, Alana datang ke Jakarta hanya
Ada suara gaduh dari arah lorong utama, lorong yang seharusnya sepi sete
.. siapa
as. Alana ragu. Ia harusnya mengabaikan dan kembali ke kamarnya. Arya Adhitama
embelakanginya, memukul dinding kaca dengan tinjunya hingga terdengar bunyi samar retakan. Pria itu
l Alana pelan, suar
n. Saat pandangan matanya jatuh pada Alana, pada sosok polos berbaju piyama katun tipis yang berdir
erawat pribadi Kakeknya. Dia adalah penyelamat, satu
a, suaranya beruba
erit bahaya. "Tuan, Tuan baik-baik saj
tanpa peringatan. Dalam hitungan detik, tubuh kekar Arya sudah menjebaknya di antara di
tapi cara ia memohon terde
Arya sekuat tenaga. "Lepaskan
panas..." desah Arya, da
ang asing yang dikuasai kegelapan. Ia berjuang, menggigit bahunya, menendang kakinya, tapi Arya terlalu kuat.
u mengangkat tubuh Alana, mengabaikan rontaan kecilnya, dan membawanya menuju kamar tidur tamu terdekat
Sinar matahari pagi menembus tirai sutra
mukan dirinya terbaring di kasur yang tidak ia kenali
an
gung piyama katunnya robek di bahu. Selimut menutupi sebagian besar tu
us asa, siluet tubuh yang melawan, teriakan yang tercekat... Ia memegang kepal
ternilai harganya dari perawat pribadi Kakeknya, seoran
rasa jijik pada dirinya sendiri. Ia menyambar celana panjangnya dan berd
serak dan dingin, seperti ba
idak be
nya kembali sebelum sempat menyentuh kulitnya. Sentuhan yang tak disengaja m
e persona angkuh yang ia kenakan setiap hari. Itu satu-s
tapi tangannya yang gemetar menarik selimut lebi
, liha
a. Matanya bengkak, merah, tapi yang paling menyakitkan adalah kekosongan yang a
anya sangat pelan, tanpa emosi, seol
an bersikap seolah ti
sakan setiap ototnya menjerit sakit. Ia mengumpulkan sisa-sisa
," katanya lirih. "Kecelakaan. Kela
a mengharapkan jeritan, tamparan, atau setidakn
jadi nada bisnis yang tajam. "Aku minta m
engar pertengkaran Tuan di telepon semalam
Rasa bersalahnya berlipat ganda. Alana t
eluar. "Aku akan berikan kamu apa pun yang kamu mau. Uang. Berapa pu
mata Arya, dan di sana, muncul se
suaranya bergetar karena emosi yang tertahan. "Saya datang ke sini untu
erkirakan penolakan, tapi bu
trasi dan terdesak. "Kita tidak bis
nya di rumah itu. Jika Kakek tahu, seluruh rumah akan gempar, dan Alana pasti yang akan menanggung malu terbesar.
on dan rendah. "Jangan biarkan Kakek tahu. Saya mo
rjadi," sela Arya. "Aku akan meli
Arya baru saja mengucapka
cara untuk membungkam semua orang, termasuk Kakek, dan juga diriku sendiri. Kita menikah. Aku bertangg
Tuan. Saya tidak mau menikah dengan Tuan. Saya tidak cinta. Dan Tuan... Tuan me
lana! Ini soal image keluargaku dan masa depanmu yang akan hancur jika Kakek tahu! Kamu pikir
mpatnya berasal akan menghakiminya dengan kejam. Ia tidak hanya aka
pil pahit takdirnya. Pandanganny
srah. "Saya akan menikah denga
tapnya ta
ya dalam-dalam. "Tuan harus berjanji, bahwa Tuan tidak akan pernah men
mudah ia berikan. Menyentuh Alana lagi, setelah b
an
ri. Mereka baru saja sepakat untuk memulai pernikahan terpaksa y

GOOGLE PLAY