img My Sunshine  /  Bab 10 Masih Kelabu | 19.23%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Masih Kelabu

Jumlah Kata:1223    |    Dirilis Pada: 31/12/2021

nyusut air mata dan berusaha untuk memberikan

tisu, "Maafin Figo ya Cath, na

aksi Mommy, aku berpamitan pulang. Sepertinya memang harus. Satu, untuk meredam kesalahpahaman dalam diri Mommy. Dua, aku jug

kata-kata yang kususun secara instant, "Emmmhhh, takutnya

idak perlu menunggu aku atau Mama setiap kali datang bekerja di rumah. Tapi apa boleh buat? Tidak punya alasan lain untuk melepaskan diri dari Mom

gitu. Ya udah lah kalau gitu, nanti malah mama kamu ngamuk kalau Mbok Sum nggak bis

buru sekaligus membara. Berusaha untuk tersenyum sebagai seora

a penuh sayang, "Nanti biar Figo s

ran Mommy, kami pindah ke Plengkung Gading. Takdir juga yang menitahkan, sehingga sekarang jarak antara rumah kami dengan rumah Mommy menjadi lebih dekat lagi. Dari Plengku

Aku pamit

pa, kabari Mommy ya? Chat room Mommy t

gah pintu karena Mommy masih berdiri di teras rumah dan mulai menjalankan Breva. Secara sadar, aku melebarkan senyuman saat Mommy melambaikan tangan dan go, go, gooo! Melaju menuju

*

dari rumah Mommy. Padahal kan, jelas-jelas melewati POM Bensin tadi. Dua kali, malah. Alhasil, mogok lah si Breva di sini, di timur Pakualaman. Untung, di sini banyak penjual bensin pinggi

a melukis

n cerita pe

siapapun

u cinta k

ng Cal

ngan nada khawatir setelah aku me

h mengisi bensin tadi, sekitar lima menit yang lalu. Lupa. Entahlah, sejak kemarin aku jadi pelupa tin

but tebal di hati, "Sorry, aku lupa ngasih tahu kamu soalnya

ja sekarang, masa kamu lupa?" Catherine

b, "Oh iya, ya? Sorry, Mir. Aku ngak fokus

u begitu. Kamu hati-hati di jalan ya, Cath? Besok saja

pa tidak memberi tahu aku tentang surat wasiat itu? Apa belum sempat, ya? Suratnya dibuat waktu aku masih SMP, sembilan tahun yang lalu. Terus, Papa kecelakaan pesawat … Sudah empat tahun berjalan. Artinya

*

itu benar-benar Jatayu, teman seangkatan yang pernah menembakkan c

, b

idaknya itulah yang diajarkan Papa dan Mama padaku, jadi tidak mungkin kulanggar sampai

tar badan dan melihat aku melongok ke luar, "

nyapa balik, "Aku masuk dulu ya, m

enganku. Terlebih, Jatayu kan, tidak bermasalah secara kriminalitas atau sejenisnya melainkan rasa cinta. Sia

enjawab sambil menunjuk ke beberapa bundel diktat

ulang nanti, aku mau jalan-jalan ke toko buku, refresh otak. Panas sekali rasanya, seperti ponsel yang terlalu lelah dioperasikan. Hehe. Seperti CA kalau seda

di gazebo

boleh, sam

uduk di gazebo, "

angkan aku masih semrawut meskipun sudah sedikit reda. Hanya tinggal satu hal yang mengisi berat dan penuh benakku, Prima. Apa kabar

angka satu di telepon rumah yang langsung terhubung

bisa mungkin menyuguhkan minuman dan makanan, walaupun seadanya. Mana mungkin m

Sum di telepon, "Satu lemon tea hangat, satu lechy tea dingin

Alit. Seg

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY