img Elegant Revenge  /  Bab 2 Pameran | 4.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pameran

Jumlah Kata:1014    |    Dirilis Pada: 18/03/2022

giatan yang diikuti perusahaannya yang berlogo 'Z' itu. Seragam pun ia kenakan, walau berbeda warna dengan para anak buahnya. Gayanya menunjukan bahwa ia seorang

berjalan perlahan menghampiri. Senyumnya mengembang mana kala ia menemukan sosok seseorang di sana. Ia berjalan sambil melihat se

ndapati sentuhan di jemarinya. Wanita itu pamit kepada beberapa orang di sana dan berja

bicara sambil terus berjalan. Tak mau menarik

ingin buru-buru mengetahui keadaan

tu sedikit melirik dari ekor

" Jawab Aw

ta itu memberanikan menoleh ke Awan. Helaan napas Aw

ra," jawab Awan sembari meno

yang sebenarnya sudah mengganjal di hati. Awan mencium buas bibir wanita itu, mengangkat satu kaki jenjang sang wanita sehingga menempel ke miliknya yang mulai bereaksi. Tangan lentik wanita itu mulai mengarah ke pusat Awan, pria itu mengeram, keduanya semakin panas berbuat tindakan t

eluk erat walau posisi mereka berdiri. Awan menberikan kecupan dalam dan begitu menuntut pada akhirnya, wanita

e toilet, mereka berdiri bersebelahan. Dengan tubuh bersandar pada di

tanya wanita itu sambil

hat, kenapa dia belum hamil juga," jawab Awan sambil menoleh juga dan

an menarik genggamannya sehingga tubuh mereka berdempeta

da," lirih Awan.

sini, pasti banyak yang curiga aku nggak keliatan di sta

berdua gini, ngumpet dari pasangan masing-masin

ng Manda dan memeluknya. Manda juga balas pelukan Aw

rpisah. Manda sempat memberi kecupan singkat di pip

k buahnya. "Pak, tadi Ibu ke sini, cari Bapak.” Ia terkejut. Lal

emana dia?"

tas Ibu juga sama saya nih," tunjuk Mika, sala

ya Awan langsung memeluk Aira dan mengecup pelipis di depan para anak

," lirik Aira.

e sini?" tanya Awan sam

mereka semangat minta ke sini, bos aku juga mau lihat-lihat, yauda

kan dagunya di atas kepala Aira. Namun sorot matanya justru menat

suaminya. Kedua alis mata

aneh, di sini banyak orang, Mas Awan pasti nggak sengaja beberapa kali berpapasan sama orang, atau pere

berakhir. Ia pamit dengan suaminya dan pulang lebih cepat. Awan tak pe

encium punggung tangannya. "Hati-hati, Sayang," ucap Aw

a, Mas," ucap Aira sam

an dan Aira yang begitu terlihat saling mencintai. Raut wajah Awan berubah saat sosok Aira sudah tak tampak

n peluk dia at

Saat ia mendapati Manda sedang berdiri di sam

wan tersenyum dan memasukkan p

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY