img Kejahatan Termanis  /  Bab 5 Episode 5 | 17.24%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Episode 5

Jumlah Kata:1102    |    Dirilis Pada: 01/04/2022

menit ya

membatalkan janji. Ia tidak habis pikir, padahal Serena sendiri yang menga

berapa kali Aron mengirimi pesan dan meneleponnya. Sejujurnya, ia hanya tak

ekali, tempat janji temu bersama Serena tak jauh dari perusahaan

upakan lokasi industri, jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang. Hanya beberapa orang yang terlihat ingin mengunjungi perusahaan, pa

il

mencari keberadaan seseorang yang memanggil namanya. Ia tersenyum kala seseor

Ngomong-ngomong, kok ka

a. Dia mengajak untuk bertemu lalu mem

ang kalau teman punya pacar, janji sama sahabat sendiri

ar banget. Kamu sendiri, mau k

aru yang dari Indonesia itu. Aku mau makan di

udian mengangguk, menyetujui untuk ikut karena

Tapi Naila belum dat

tunggu Naila di situ saja,” kata Nevilla

elga beberapa kali melihat gadget untuk memastikan bahwa Naila sudah

tidak?” tanya Helga, ia menaruh gadget ke t

bukankah tidak ada larangan untuk bertanya. Akan te

juga suka tanya.” Nevilla terkekeh

arah jalanan yang sepi. Ia melirik Nevilla berkali-kali, ia benar-benar penasaran tetapi tak enak jika

gitu, ia hanya mengangguk. Jujur saja, ia kini jadi

nya. Ia menarik Nevilla untuk mendekat, dan berbisi

n yaitu karena ia benar-benar tidak ingin membicarakan pria itu. Ia sendiri merasa sangat dibodohi menge

ari mana?” tanya Ne

yakin, jika berita yang beredar di perusahaan tidak b

bahwa tidak ada berita palsu yang aku dengar. Lagi pul

ketika semua orang mengira aku memiliki hubungan spesial dengan Pak Aron. Aku pikir juga, aku sangat berhar

ngan Pak Aron.” Helga mengembuskan napas lega. “Tapi m

wah pimpinan wakil direktur. Dia mendatangiku u

am. “Apa kamu tidak

heran pada Helga

apa-apa. Sebentar, aku me

at dengan pikirannya. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan j

, menung

datang. Untuk seseorang yang tinggal di kota

Aku Nevilla. K

rkan tangan yang langsung mendapa

elah menerima telepon. “Ayo, a

da Naila, membuat Naila memahami sedikit demi sedikit kota yang akan menjadi tempat tinggalnya. Tak hanya itu, Naila juga bertanya b

an Naila melakukan hal yang sama. “Kalian mas

Akhirnya ia menyerah ketika pria itu memberi tahu tentang sesuatu. Ia minggir ketika mobil lambor

untuk segera masuk ke restoran tetapi hampir limbung saat tanpa sengaja menabrak seseorang.

a, sehingga ia mendongakkan wajah. Ia sempat tersentak kaget,

baik-baik saja?” tanya

dan mengangguk. “Aku? Aku ba

kalau b

uga menatapnya begitu lekat. Ketika sadar, ia sege

adaan Helga dan Naila. Setelah menemukan tempat duduk keduanya, ia langsung duduk dengan perasaan ya

sedang dalam perasaan yang berbahaya

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY