img Senyum Itu Luka  /  Bab 5 Dia pergi | 4.31%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Dia pergi

Jumlah Kata:1136    |    Dirilis Pada: 16/06/2022

r jalan raya. Hidupnya hancur. Ia melewati kembali jembatan yang pernah menjadi s

kat ke pagar pembatas. Melihat ke b

bisikan itu kembali terdengar. Kamila m

telinga. Benar. Kamila harus menjaga baik janin

ur aduk. Kamila pergi ke rumah Cika. Gadis itu menyambutny

rahat dulu. Kasian b

pun selain dirinya. Sebab, kedua or

ang penting istirahatkan pikir

lu rasanya, tetapi tak ada lag

gantar Kamila ke kamar tamu. Mendengarkan sebentar cerita

han, tapi kita bisa perbaiki kesalahan itu dengan selalu berusaha lebih baik. Aku ya

ku juga nggak mau ngelakuin dosa d

rbuat salah. Nggak ada y

ersikap bijak dan berkenan menampungnya sementara waktu. "Aku tinggal dulu, y

tersebut. Masih ada orang baik yang sedia membantu pere

makasih, Ka,"

al yang menimpa perempuan malang itu akhir-akhir ini. Cika memang tidak membenarkan

*

ah mulai bekerja di toko roti. Tentu isu ini membuatnya dipecat dari pek

ila. Perempuan itu bekerja dari pagi sampai malam tanpa henti. Hanya saja, ada kabar buruk yang menim

Ia belajar cara membuat roti dengan cepat dan teliti.

r. Perempuan berhijab merah yang sudah memiliki dua anak it

ngerti. "

stirahat dulu. Hamil

kamar mandi. Akhir-akhir ini ia mengalami gejala kehamilan seperti mual, munt

manis hangat atau membawakan rujak bu

aaf, Mbak." Penyesalannya menggunu

pelan. Mereka pu

Kamila membaringkan badan di sebuah ruangan yang dikh

k rambut ke telinga kanan. Sesekali tangan kanannya mengusap perut sambi

. Kamila sadar. Ia tak mungkin menolak apa pun

udah lahir. Kita bisa main bersama." Elusan demi elusan terus

i ini tugasnya membantu pelayan di depan. Mela

kursi daerah dapur. Sejak siang, perutnya terasa kram.

pean, La?"

Mbak." Kam

lang lebih cepat aja. Biar

a ingin sekali istirahat. Terlalu banya

Y

Kamila berkata, "Makasih, Mbak. Ak

alam. Hati-ha

rjalan dua langkah. Ia merasaka

nghampiri Kamila.

i sungguh menyiksa. Beberapa detik kemudian sebuah aliran darah keluar dari

ta tolong. Akhirnya dua karyawan laki-laki datang dan m

saha membangunkan, tetapi nihil. Jarak rumah sakit dengan toko

at darurat. Diperiksa Dokter sece

Kepalanya masih terasa sakit. Ia memegangi pe

dar, La?" tan

itar. Ini bukan to

Cika melarang. "Jangan dulu ba

at Kamila tersent

a direndung kesedihan. "Jangan sedih, La. Mungk

lit mengartikan kalimat Ci

ta. "Maaf, La. Kamu ke

ulat sempurna. "Jangan berc

, La. Kamu

ua tangannya memberontak di atas ranjang rumah sakit.

da, kan? Dia masih berkembang?" Kam

kan perempuan itu untuk kedu

ilangan ini menyiratkan luka lagi. Janin itu pergi. Benar-benar p

dup!" Kamila histeris. Menerima kenyataan pahit te

ika terus menguatkan dengan

a aku hidup?" Kamila memukul kepala

img

Konten

Bab 1 Bertemu Bab 2 Berlandaskan Cinta Bab 3 Garis Dua Bab 4 Terusir Bab 5 Dia pergi Bab 6 Berubah lebih baik
Bab 7 Irawan
Bab 8 Membuat Janji
Bab 9 Bersatu karena kejadian kesalahpahaman.
Bab 10 Rumah Arga
Bab 11 Pukulan dari Irawan
Bab 12 Cika bingung
Bab 13 Soal Arga
Bab 14 Danis tak percaya
Bab 15 Tentang nama panggilan
Bab 16 Cika bertemu Arga
Bab 17 Dijemput Arga
Bab 18 Danis datang ke rumah
Bab 19 Salat Subuh
Bab 20 Ayo, lakukan!
Bab 21 Mengantarkan kue ke kantor
Bab 22 Makan siang bersama
Bab 23 Supermarket
Bab 24 Arga sakit
Bab 25 Arga diinfus
Bab 26 Makan di kantin
Bab 27 Bertemu Dirga lagi
Bab 28 Jangan terlalu egois
Bab 29 Irawan terluka
Bab 30 Tendangan maut
Bab 31 Kamila mengomel
Bab 32 Perjalanan keluar kota
Bab 33 Menemui pak Angga
Bab 34 Rendi datang ke toko
Bab 35 Menginap di hotel
Bab 36 Jangan terlalu pedas
Bab 37 Bertemu Dirga
Bab 38 Pemakaman
Bab 39 Perlakuan Arga yang beda
Bab 40 Tasya
Bab 41 Kamila mengigau
Bab 42 Oleh-oleh
Bab 43 Wanita yang pernah ditiduri
Bab 44 Ungkapan Irawan
Bab 45 Arga khawatir
Bab 46 Cup cake laku
Bab 47 Rahasia
Bab 48 Canggung
Bab 49 Pelukan Arga
Bab 50 Arga kesal
Bab 51 Arga memergoki Kamila
Bab 52 Rendi bertengkar
Bab 53 Dirga jujur
Bab 54 Ke butik
Bab 55 Sah di mata negara
Bab 56 Pesta pernikahan
Bab 57 Pesta usai
Bab 58 Rambut Arga basah
Bab 59 Kamila pergi bermain
Bab 60 Gara-gara mie instan
Bab 61 Kedatangan Dirga ke toko
Bab 62 Danis mengantarkan Cika
Bab 63 Kamila datang ke kantor Dirga
Bab 64 Kamila datang ke kantor Arga
Bab 65 Manjanya Arga
Bab 66 Mengantarkan kopi
Bab 67 Irawan menyaksikan
Bab 68 Irawan ke kantor Arga
Bab 69 Tasya pobia
Bab 70 Dirga dan Arga
Bab 71 Arga merajuk
Bab 72 Irawan bertanya.
Bab 73 Pembicaraan Danis dan Rendi
Bab 74 Danis menolong Cika
Bab 75 Membuat pesanan
Bab 76 Cake untuk atasan
Bab 77 Satu jam sebelumnya
Bab 78 Rania dan kamila
Bab 79 Penunggu pohon mangga tetangga sebelah
Bab 80 Dinas keluar kota
Bab 81 Segelintir kisah di balik keluarga cemara
Bab 82 Nasi kucing
Bab 83 Pengakuan dua belah pihak
Bab 84 Jangan tersenyum
Bab 85 Arga pulang
Bab 86 Bertengkar
Bab 87 Bertemu Silvi lagi
Bab 88 Dirga datang ke toko
Bab 89 Melamar pekerjaan
Bab 90 Kamila jujur
Bab 91 Dirga menabrak orang
Bab 92 Kecupan dari Kamila
Bab 93 Hari pertama Irawan
Bab 94 Mengantar Rianti makan
Bab 95 Kamila memergoki Arga
Bab 96 Arga tahu
Bab 97 Arga dan Dirga berkelahi
Bab 98 Arga meminta anak
Bab 99 Rendi marah
Bab 100 Meeting
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY