img Syahadat Cinta Untuk Asma  /  Bab 3 Pelajaran | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Pelajaran

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 17/06/2022

at me

aran

k sembarang orang bisa menyentuh tangan nya. Begitu pula Pandangan Islam terhadap kaum wanita. Terhormat.

dengan teman laki-laki ku, tak ada juga ya

m, dia sebenarnya tidak begitu tampan, tapi cukup manis saat tersenyum. Satu hal yang aku s

erti." tanya ku yang hanya

ita sudah sampai di stasiun Shin Fuji. Tinggal naik

ian turun di stasiun Shin Fuji, terus naik taxi sampai jalan perkebunan.

ersilahkan aku masuk di bangku belakang. Dia bilang supir taxi nya laki-laki

e location." (Halo, Perkebunan Imamiya. Apakah pesanan teh saya sudah dikirim? S

utes." (baik, tunggu saya se

rkebunan teh. Aku melihat Shuji yang kaget melihat ku datan

costumer kita, tadi aku mendengar nya saat menelepon dengan

gemas. Jauh berbeda dengan pria itu, Shuji memiliki wajah yang t

n sebenarnya mempunyai rasa yang sama seperti nya, tapi

aturan agama, tapi mama pernah berkata tidak boleh menjalin hubungan apalagi menikah dengan pria yang

*

i aku sudah memulai rutinitas ku setiap

mu menyenangkan?" Tanya nya dengan tatapa

Zacky itu, mengganggu liburan ku satu h

secara otomatis, bagaimana tidak, sudah lama aku pengen main ke sana, selain gak ada yang nganter, pergi ke tama

il memeluk nya, seperti biasa di

vis, sedangkan Shuji kembali ke kebun untuk m

i di dekat ruang Bapak kepala cabang.

ambil meletakkan sebuah dom

boleh kembali bekerja!"

pun sering menemukan barang yang

jutnya aku saat yang ku lihat adalah sebuah KTP, tanda bahwa pemilik nya adalah orang Indon

u aku tidak menghubungi dan memberitahukan bahwa dompet

dengan nya setelah Kemarin

lan di sini, cepetan ambil sembelum jam empat sore." Ucapku s

ya. Kemudian aku langsung m

*

en mencari udara segar. Tak pernah bosan aku memandang bin

pai kadang tertidur di teras rumah lalu Papa menggendong ku ke kamar.' ah s

*

n kamu, kamu malah mau nikah lagi." Ucap Mama sambil menangis menarik tangan Papa, walaupun a

ri satu istri, yang penting aku bisa adi

okoknya aku gak ngijinin." Ucap Mama

an yang sangat mengiris hati. Aku masih bersembunyi di balik tembok, sambil terus memperhatikan apa yang akan papa l

an situasi dan langsung pergi membawa sekoper

mengambil sebongkah batu berukuran sedang lalu melempar kac

aan

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY