Yoan menemui Barra di ruang tamu yang ada di mansion, hanya saja Yoan tetap berdiri untuk menjaga jarak dengan Barra.
“Tuan Barra, di sinilah tempat saya sekarang. Sebaiknya Tuan kembali ke rumah sekarang,” ujar Yoan. Dia terlihat bicara dengan tenang, padahal dia sedang menahan tubuhnya yang sudah sangat gemetaran.
“Tuan? Kamu memanggilku tuan? Ada apa ini? Apa kamu bekerja sebagai pelayan di sini?” tanya Barra. Tentu saja Barra hanya pura-pura sebab sebelum Yoan datang menemuinya, Barra sudah sempat bertanya pada Tyas mengenai pekerjaan Yoan di mansion.
“Maaf,” ucap Yoan dengan nada suara pelan.
Barra tertawa terbahak-bahak. Suaranya terdengar sangat keras hingga membuat semua penghuni mansion merasa penasaran.
“Yoan, kamu ternyata pandai bercanda! Aku membiayai sekolahmu hingga kamu lulus dengan gelar sarjana dan sekarang kamu memilih untuk menjadi seorang pelayan?” ledek Barra di sela-sela tawanya.
Pertahanan Yoan hampir saja runtuh. Ingin rasanya Yoan menangis dan menjatuhkan tubuhnya di lantai. Namun, Yoan tetap berusaha untuk tegar.