img Rasa Di Masa Lalu  /  Bab 3 Di permainkan | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Di permainkan

Jumlah Kata:919    |    Dirilis Pada: 11/07/2022

lan dicermin, mengikat rambutnya yang bergelombang, kacamata minus ber

frustasi. Setelah merenung beberapa saat Jelita segera membersihkan dirinya. Jelita yang tengah mengeringkan rambut basahnya dengan handuk tampak mengerutkan keningnya melihat email masuk ke laptopnya. Ia segera menuju laptop yang berada di meja. Jemarinya segera membuka email tersebut, detik berikutnya seulas senyum mengembang dibibirnya.“Interview kerja di perusahan HM grop?” mulut Jelita mengangga tak percaya.“Astaga, ini kan perusahaan besar,” bak terkena angin segar wajah murungnya kini tampak berbinar. Dengan rasa senang yang membuncah Jelita segera keluar kamar.“Mah, mama..” panggilnya menghampiri ibu Nita yang tengah duduk di ruang keluarga. “Ada apa sayang?” “Lihat mah lihat,” dengan antusias Jelita menunjukkan emai yang baru saja di terimanya.“Aku dapat panggilan interview diperusahaan besar,” sambung Jelita dengan bola mata berbinar senang. “Alhamdulillah, semoga lancar ya sayang,” “Iya mah semoga Jelita bisa berkerja di sana.” balasnya memeluk senang ibu Nita. 2 Hari kemudian. Jelita mengeliat kedua matanya mengerjap terkena pantulan sinar matahari yang menembus celah celah jendela kamarnya.“Astaga, aku terlambat!” seru Jelita mengingat pagi ini adalah jadwal interviewnya diperusahaan HM grop, ia segera beringsut dari tidurnya melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 08.45 pagi. Degan terburu buru Jelita segera bergegas mandi , tak sampai 6 menit ia harus segera menyelesaikan mandinya, mengambil asal pakaian yang tergantung dilemarinya, ia bahkan tak sempat memoles make up pada wajahya sedikitpun . “Mah, Jelita pergi dulu ya,” pamitnya dengan tergeasa gesa. “Lho, kamu enggak sarapan dulu?” “Jelita buru buru,” ucapnya yang langsung keluar rumah, menaiki taksi yang melitas. Tak berapa lama taksi itu berhenti ditempat yang dituju, Jelita turu, memutar pandanganya pada perusahaan besar yang berdiri kokoh dihadapanya. Jelita mengehala nafas dalam lalu menghembusakanya perlahan mengurangi kegugupanya, ia mengeluarkan cermin kecil disakunya, merapihkan sulur rambutnya yang berantakan bak rambut singa.“Permisi saya Jelita, saya ada jadwal initerview hari ini,” ucap Jelita pada resepsionis wanita disana. “Oh silahkan men

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY