img Brondong Simpanan  /  Bab 4 Merahasiakannya | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Merahasiakannya

Jumlah Kata:1000    |    Dirilis Pada: 23/07/2022

partemen milik dia dan suaminya, ia meluncur ke

ertunduk dengan napas tercekat hebat. Lama Illythia merenunginya, ke

setiap orang pasti menyimpan rahasia. Entah itu memalukan, menyedihkan, atau terlalu membahagiakan untuk diumbar. Katanya, rahasialah yang menjadikan manusi

t sepi, ia menaruh rahasianya di sini, saat ini. Pikirannya kalut memikirkan resiko kalau Argan mengetahuin

obil dengan kuat, sekaligus membe

eramik menuju lift, ia menekan lantai 22 dimana unitnya berada. Dengan napas

Sampa

semakin terasa saat pasokan okisgen tiba-tiba menipis

ek!

, Argan sedang tertidur. Tak mungkin setelah l

degupan jantungnya yang menggila, berdebar kencang sampai membuatnya tak ny

lythia, ia bahkan mematung dengan Argan yang berdiri di

pul ba-bareng t

menggantung mere

ri kabar? Ponsel kamu juga nggak aktif.” Tandas Ar

ercekat, mencoba menahan kebohon

mpai itu te

a. Lemas melandanya, tenaganya terserap banyak saat harus menjawab pertanyaan sidak dari

kencang dengan perasaannya yang lega,

sudah, matanya terasa perih dengan bib

yah. Segera dilepasnya dengan kasar bajunya sampai ia tak memakai sehelai pakaianpun. Dilemparnya baju itu ke tempat sampah. Amarahnya

tu sampai-sampai meniduri d

a. Terlalu mengenaskan untuknya se

inan sementara dirinya tak berani untuk tidur di samping Argan. Dalam sekejap

mpinya sampai Illythia harus membalik tubuhnya berkali-kali karena tubuhny

, ia menghembuskan napasnya dengan pelan, semalam marahnya

mengabarinya, bisa jadi mema

potongan baju tersungkur di b

berlalu segera membuat sarapan tanpa

katakan istrinya payah soal dapur dan sangat bekerja keras sampai-

ut diprivatisasi. Nomor tersembunyi. Bahkan saat diangkatpun ti

ih!” dengusnya

lik Illythia, gadis itu terbangun setelah satu jam i

rgan di dapur, bagaimana bisa Argan bersikap

Illythia mengusap airmatanya yang menetes, ia perlah

n?” tanya Argan d

minat untuk panjang lebar

erasa hangat. Tiba-tiba airmatanya kembali menetes d

eloroh Illythia d

rsenyum maklum, mungkin Illythia merasa bersalah, padahal kata maaf itu adal

entikan sesi masak memasaknya, setelah dirasa punggungnya b

hidung dan mata memerah dan jangan lupakan ingusnya yang

rl…” bujuk Argan sembari menarik lembut ke

i dadanya. Illythia menangis meraung karenanya, katakana saja dia anak kecil oleh Arg

tangisan Illythia yang semakin

a usah kerja dulu,” saran Argan sambil

itu terlalu lembut untuk disakiti, Argan yang sering mengalah dan Argan

untuk mereka berdua sementara Illy

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY