Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Brondong Simpanan
Brondong Simpanan

Brondong Simpanan

5.0
10 Bab
509 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Pemaksaan yang terjadi bukanlah karena tak berdaya, tapi karena dia menginginkannya. "Laki-laki muda urakan sepertimu tak seharusnya bermain-main dengan wanita berstatus istri," ucap Illythia yang sedang mengenakan kembali pakaiannya. Noel, pria berusia 23 tahun itu berbaring sambil menatap punggung telanjang milik wanita yang baru saja ditidurinya sedang tersenyum sinis. "Sayangnya, aku menyukai wanita dewasa sepertimu, Illythia," balas Noel. *** Menjadi seorang istri adalah kekangan untuk Illythia, sebelum akhirnya ia dipaksa untuk tidur bersama Noel dan berujung pada pria muda itu menjadi simpanannya. Ia bangun dengan keadaan tak berbusana dan linglung. Ia melihat pria muda keluar dari kamar mandi dengan tubuh kekar yang mengenakan handuk sebatas pinggul saja. Apa yang terjadi?__ Illythia. Jadikan saja aku simpananmu, kamu tak akan rugi, aku tampan, kaya, dan jangan lupakan aku termasuk pria muda yang menggoda__ Noel.

Bab 1 Prolog

Memiliki suami tampan, mapan, terpandang mungkin bisa jadi impian para wanita, sebagian besar mengharapkannya. Namun, di balik kelebihan pasti ada kekurangan.

Malam itu terasa amat panas dengan dua orang insan yang saling mencium, melumat, mencecap rasa dan menggigit bergantian.

Tangan lentik terus merayap di dada bidang yang terhalang kemeja. Sedangkan si pria masih menekan bongkahan bokong yang bulat sekal, ini menjadi pergulatan panas di malam yang dingin.

Mereka sudah penuh peluh dengan ruangan yang penuh aroma percintaan.

Argan dengan bersemangat menempelkan tubuh istrinya, Illythia di dinding dan terus menekannya, napas mereka saling beradu dengan berat dan bersahutan. Dada mereka saling menekan dan mulut mereka tak berhenti mencecap.

Lidah Argan menyeruak masuk, menerobos rongga mulut Illythia dengan ganasnya, bertukar air liur dan mencari-cari benda liat dan lunak di dalam mulut Illythia. Lidah mereka sudah saling menarik dan membelit.

Dada Illythia membusung, minta disentuh oleh tangan besar berkulit kasar itu.

Mata wanita itu menutup, menikmati rasa gelanyar-gelanyar aneh yan sangat memuaskannya, kakinya sudah melingkar di pinggang Argan dan membelit kuat.

Sementara Argan melarikan tangannya di bokong istrinya yang seksi.

Argan membawanya ke ranjang dan membaringkan tubuh istrinya dengan perlahan. Kimono satin merah menyala yang dikenakan istrinya semakin membuat napasnya semakin pendek-pendek. Pandangan matanya semakin menggelap dan membesar saat menatap tubuh isrtinya yang molek tergolek lemah, tatapan sayu itu meminta Argan untuk segera mengeksekusinya.

Argan menatap tajam Illythia menghentarkan rasa panas yang membuat Illythia menggeliat, sedangkan tangannya dengan tergesa-gesa melepaskan dasi yang mengikat di lehernya dan satu persatu kancing kemejanya sudah dilepas sampai dia bertelanjang dada di hadapan Illythia.

Argan melarikan telunjuknya di tulang selangka Illythia yang mulai menegang karena sentuhannya, lalu telunjuk itu terselip pada tali tipis yang membuat sehelai kain itu tergantung mulus di bahu sang istri.

Ia melorotkannya dengan sensual, tubuhnya perlahan membungkuk dan bibirnya kembali mencari bibir Illythia yang setengah terbuka.

“Akh!” Tangan kiri Argan menyentuh gundukan dada yang masih membulat kencang milik Illyhtia dan membuat perempuan cantik itu mengerang.

Tangan Illythia dengan sigap merangkul tengkuk Argan.

Malam itu menjadi malam yang panas dan penuh peluh menetes hanya karena ia menyambut Argan yang pulang lembur dan membukakan pintu apartemen mereka.

“Ahhh… ahhh…” Lagi-lagi Illythia mendesah karena keperkasaan Argan terus menghujam di bawah sana.

Bibirnya terus meminta lebih dengan desahan yang semakin intens dan kukunya yang menancap di punggung laki-laki itu.

Mereka sudah bergumul di atas kasur empuk tanpa sehelai benang pun menempel di tubuh mereka, desahan dan erangan menjadi hiasan malam yang indah kali ini.

Illythia mendongak dengan mata terpejam dan kakinya melingkar erat di pinggang Argan, sementara mereka berdua saling mengejang bersamaan Argan yang mendorong miliknya dengan keras sampai ke liang terdalam milik Illythia.

“Akkkhhh…”

“Haaahh… haaah…”

Begitulah desahan mereka saling bersahutan dengan cairan semen yang tumpah meluruh di dalam milik Illythia, terasa hangat dan mengalir luber sampai ke paha perempuan itu.

***

“Aku berangkat duu,” ucap pria bertubuh atletis yang selalu mengenakan kacamatanya itu.

Wanita bertubuh tinggi dan langsing menatap suaminya dengan setengah mengantuk. Ia bersandar di ranjangnya, mengamati apa yang dilakukan suaminya tersebut.

Ia kelelahan karena pergulatan mereka semalam dan bangun dengan telat.

Argan tetaplah Argan, pria yang membawa keberuntungan untuk Illythia, tak banyak meminta dan bersikap begitu lembut terhadap Illythia.

Bahkan Argan sempat-sempatnya memasak untuk Illythia pagi tadi, entah jam berapa suaminya itu bangun dan sekarang sudah mau berangkat kerja saja.

Illyhtia merangkulkan kedua tangannya di leher Argan dan mengecup bibir merah suaminya.

“Hati-hati di jalan,” pesannya pada Argan.

Argan membalas kecupan Illythia dan juga mengecup pelipis istrinya penuh cinta.

“Kalau lelah izin saja sayang dari berolahraga golfnya,” pinta sang suami.

Hari ini, memang jadwal Illythia untuk bermain golf bersama atasannya, guna keberlanjutan dan kelancaran meeting atasannya dengan sang klien. Argan tak masalah soal pekerjaannya sedari awal mereka menikah dan sekarang menginjak usia pernikahan keempat untuk mereka dan mereka masih berbahagia dengan belum adanya kehadiran sang anak.

“Nanti aku dipecat,” jawab Illythia dengan manjanya.

Suara serak khas orang tidur begitu jelas terdengar.

“Aku yang kerja dengan kamu yang nganggur pun tak masalah, aku masih bisa menghidupimu kok,” timpal Argan dengan jumawanya.

Illythia hanya tertawa saja.

Argan yang sudah pergi ke kantor meninggalkan Illythia seorang diri.

Illythia bangkit dan berjalan ke kamar mandi dengan tubuh polosnya di balik selimut tebal yang menutupinya selama tertidur tadi malam.

Guyuran air dingin membuat pikiran Illythia kembali jernih dan tubuhnya seolah segar kembali setelah membuang energi dalam jumlah besar semalam.

Dipilihnya kemeja putih yang nyaman dan rok span selutut berwarna toska yang membalut indah tubuh langsingnya, ia pun mengenakan stiletto berwarna senada dengan roknya.

Illythia memakan sarapan yang disediakan oleh Argan sembari berdendang ria.

Semua berjalan normal saat belum ada serangga yang mengganggu kehidupannya, pikirannya masih jernih soal keharmonisan rumah tangga dan juga ia yang mencintai Argan sepenuh hati.

Illythia dengan nyamannya mengunyah, tangan satunya membulak-balikkan Koran yang ada di meja, sambil ia sesekali menyesap kopi creamer miliknya. Kafein meningkatkan kinerja jantungnya dan membawa rasa semangat tersendiri.

“Semua judul kok soal pelakor sih? Nih wartawan pada turun kali ya kualitasnya,” gumamnya seorang diri.

Usai sarapan, Illythia segera menyisir rambutnya dan menggelungnya.

Ia mengambil tasnya dan godie bag yang memuat baju olahraga dan sepatunya. Menjadi asisten manager marketing membuatnya harus mau beradaptasi dengan keadaan bosnya yang menangani klian dan meeting.

Bersyukurlah dirinya yang bisa menahan emosi dan bisa beradaptasi dengan cepat sampai dia dipertahankan sudah hampir 6 tahun lamanya, bekerja di perusahaan yang sama dan gaji yang terus meningkat.

Soal harta? Dia sebanding dengan Argan, keluarganya termasuk keluarga yang berada dan bahkan terpandang. Namun, hidupnya menjadi lebih damai setelah berkeluarga dengan Argan tanpa kehadiran keluarganya.

Illythia mengendarai mobilnya dengan fokus, namun saat ia berbelok memasuki area golf, motor besar tiba-tiba meyalip mobilnya.

“Astaga!!” pekiknya sembari menginjak rem.

Motor itu terjatuh dan pengendaranya tersungkur.

Pemuda itu bangkit dan melepaskan helmnya, Illythia segera keluar menghampirinya.

“Apa kamu baik-baik saja, maafkan saya, kalau ada apa-apa kamu bisa segera beritahukan,” ucap Illythia dengan penuh kekhawatiran.

Pemuda berusia 23 tahun itu tersenyum saja. “Tidak apa-apa, itu salah saya juga,” timpalnya.

Setelah sedikit alot berdiskusi, Illythia memasuki mobilnya kembali dan melanjutkannya menuju tempat parkir mobil.

Ia mendaftarkan diri dan administrator sudah menyediakan pelatih golf untuknya.

“Ini dia orangnya nyonya,” kata sang administrator.

Illythia terbelalak saat di hadapannya berdiri pemuda yang tadi terjatuh di depan mobilnya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 10 Cerai Saja   07-23 15:55
img
1 Bab 1 Prolog
23/07/2022
3 Bab 3 Dosa
23/07/2022
4 Bab 4 Merahasiakannya
23/07/2022
5 Bab 5 Sial
23/07/2022
6 Bab 6 Ancaman
23/07/2022
7 Bab 7 Dijebak
23/07/2022
8 Bab 8 Terjebak
23/07/2022
9 Bab 9 Ayo Selingkuh
23/07/2022
10 Bab 10 Cerai Saja
23/07/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY