img Aku Suka Kamu, Tapi ....  /  Bab 9 Maafkan Aku | 15.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Maafkan Aku

Jumlah Kata:1122    |    Dirilis Pada: 26/08/2022

u keluar dari kelasnya sendiri yang lorongnya menghadap ke tangga utama. Saat gadis itu kemudian tersandung,

nti, tetap berjalan dengan konstan. Adit melihat sendiri bagaimana Sena berguli

u bisa men

ak fokus. Gadis cantik teman SMAnya seperti orang linglung. Lama sampai didengar

Ia berjalan dengan hati-hati menuruni anak tangga dan setengah berlari

en

dalam mobil. Rasa penasarannya ketika melihat seorang pemud

gsung menoleh dan menuju ke ar

enapa Sena?" teria

ab. "Ke rumah sakit, kumohon," pintanya s

ahkan tanpa diminta Adit sekalipun. "

umnya Rayna telah masuk lebih dulu. Kepala Sena kini terletak di pang

mau menunggu lebih lama dan terjebak macet. Tak lama mereka telah memasuki lalu lintas jalan raya, kecepatan mobil yang dikendari Pak Sarmin se

haru tidak apa-apa!

t Adit keluar dan kemudian membuka pintu penumpang bagian belakang,

an Rayna tertahan saat akan mengikuti brankar menuju UGD. Mereka diminta menunggu dan juga menguru

. Akhirnya diputuskan untuk memberikan kabar pada temannya itu. Ia telep

, Adit langsung mendekati. Ia ingin tahu kabar ten

nti. Namun, pasien mengalami geger otak ringan,

r segera. Kepala Adit mendongak mencari keberadaan Rayna. Ternya

elahirkan Sena tersebut sangat khawatir pada putrinya. Perempuan itu pernah me

dengar Mama,

embali memejamkannya. Brankar didorong o

dak perl

ti, terhenti. Ia menunduk, peras

f, T

uk putri saya dulu. Sekarang jan

ergi, menyusul ketertinggalan

*

lau aku nggak

ih diam setelah berkali-kali ditanyai. Entah ke

amu angkat diperlombaan. Aku tahu saja enggak!"

esalahan, memanasi yang lain untuk melaku

eman-temanmu ya

. Ia mengatakan sudah melakukan kesalahan. Akan tetapi, mereka

tidak kasihan pa

. Apalagi cara yang bisa dila

Sena yang memanggil namanya. Semakin lama suara itu semakin kecil dan menghilang. Ia lalu menoleh saat

a. Pikirannya dengan egois menolak apa yang sedang dibisikkan hati. Pikirannya berteriak ia sama sekali tak bersalah. Selanjutnya ada a

ekali pun Adit men

l langkah seribu menjauh dari sekolah. Tak mau lagi mendengar teri

epan kelas dengan wajah basah oleh air mata. Anak-anak yang biasanya rama

icara denganmu?"

putih tersebut berbalik maju meli

rka apa yang akan dikatakan Mama Sena padanya. Ia yakin pasti tak jau

tai teras, memandang halaman upa

g terjad

bisa me

perkataannya. Ia mengambil napas dulu sebelum kembali bicara. "Dia mengurung diri

tak bisa membayangkan akan melukai Sena dengan cara

sebenarnya pada putriku?" Mama Sena akhirnya men

akut kalau memang dialah yang menyebabkan Sena memili

l lagi di hadapannya. Bakan jangan memperlihatkan

aja. Langkahnya gontai saat melint

an aku, Sena

erduduk dala

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY