img Sweet But Psycho  /  Bab 2 Pemicu | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pemicu

Jumlah Kata:1504    |    Dirilis Pada: 21/08/2022

tahun s

n-

urau juga tidak kalah dengan bisingnya lalu lintas di sini. Suasana di sini sangatlah ramai. Sayangnya se

seorang anak kecil yang se

unjukkan raut wajahnya sambil menarik pakaian ibunya se

ar, ya! Jangan tarik-tarik baju mama

sy

ru dengan lantang dan mengangkat kedua tangann

yang hanga

embuatku teringa

mau jajan

ng. Kamu harus mengerti, ya?”res

a,

menyuruhku untuk mengerti keadaan mereka. Sebagai hasilnya aku selalu mengiyakan alasan orang tuaku ya

lahir dari keluarga yang hangat. Keluargaku bukanlah ke

tahun s

n-

urau juga tidak kalah dengan bisingnya lalu lintas di sini. Suasana di sini sangatlah ramai. Sayangnya se

seorang anak kecil yang se

unjukkan raut wajahnya sambil menarik pakaian ibunya se

ar, ya. Jangan tarik-tarik baju mama

sy

ru dengan lantang dan mengangkat kedua tangan

yang hanga

embuatku teringa

mau jajan

ng. Kamu harus mengerti, ya?”res

a,

eadaan mereka. Sebagai hasilnya aku selalu mengiyakan alasan orang tuaku yang tidak dapat memenuhi kebutuhan materi sehingga aku tidak per

t akan masa yang telah lampau. Masa yang telah lama aku lupakan. Atau mungkin, bukan masa yang aku lupakan. Namun, sesuatu yang terkubur ja

menyanyi. Bisa dat

Kamu minta mama aja b

nta mama untuk datang menontonku

sa,”ucapn

dukungan untuk mengembangkan bakatku memb

s-

era tersadar dan segera merogoh tas untuk mencari tissue. Belum se

a seseorang yang dari t

a-apa,”jawa

rkejut adalah orang yang duduk di sebelahku menyadari bahwa aku menangis. Aku

-apa?”tanya or

u kelilpan. Aku lagi

encari-cari sesuatu di tasnya. Dengan cepat dia men

kas

sto. Kemudian aku menyeka mataku dengan tisusue dan m

gi dulu. Duluan, ya

lalu dari pandanganku. Tiba-tiba ada panggilan

na?”tanya seseorang

un-alun. Kamu d

Kami biasanya sering bermain ke cafe, mall dan toko baju bersa

jalan gih ke braga. Deket kok

Tunggu

lepon genggamku dan seger

*

ia sambil melambaikan tanganny

mpirinya. Dia tidak sendirian.Dua cowok

engarahkan mataku kepada kedua cowo

Ra. Ini Eg

a satu per satu. Mulai dari Ega hingga akhirnya giliran John. Aku reflek

a ketemu mereka?”

tu saja untuk dekat dengan orang asing sampai mengungkapkan namaku. Tidak seperti Oktavia. Mungkin ini semua balik kepribadian. Aku adalah s

ebetulan setelah aku keluar dan cari tempat duduk, hanya ada bangku kosong di

rtemuannya dengan mereka. Aku

ja kalau aku nunggu kamu. Kita mau ke klub malam bar

tesan.”r

dan John. Mereka berdua juga asyik mengobrol. Na

nggu siapa gak?”tanya Oktav

a menggeleng

masuk aja ke dalam!”jawab John sambil melih

*

ini. Mereka terlihat sangat stylist sehingga membuat aku dan Oktavia seperti kentang. Tidak jauh dari antrian, satpam meminta kartu pe

uk!”ajak John sambi

isih karena John merangkulnya begitu saja. Dia sebenarnya b

a cuma karena hari ada GL dan untuk bisa menjadi pen

John berdiri berdampingan serta saling bergandeng tangan. Kemu

*

k-

g-j

yang bonge. Kami berempat segera mencari tempat yang tidak terlalu sesak. Untungn

uk!”halau Ega ketika meli

a?”tan

us open table dulu baru dap

sudnya apa John

reka menunjukkan ekspresi yang tidak

kalian baru pertama kali ke klub. Jadi kalian pas

segera memberikan penjelasan sambil mena

dalah guest list. Seperti pengertian sebenarnya, guest list adalah daf

open table sebelumnya,”responku

gak apa-apa aku panggi

uga gak apa-apa kan pan

nta

kitar berusaha untuk mengalihkan pandanganku dari Ega dengan meli

eka?"tanyak

ce floor berdu

ce f

ita. Biasanya para pasangan sering nunjukkin diri di sana

auan mataku. Terdapat banyak sekali orang yang berkumpul di sa

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY