dan kelima putra dan putrinya beserta satu putri angkat saat ini berada di ruang
al dunia akibat pengeroyokan beberapa pre
a-tiba mereka dikejutkan kedatangan seseo
sedikit berteriak sa
kearahnya. Elena yang melihat anggota keluarganya yan
a nyali untuk pulang
minggu ini?" Afnan menatap
sesuatu untuk membunuh Kami
h!" bentak Far
n pembunuh. Dirinya baru pulang ke rumahnya setelah satu minggu dirawat dirumah sakit. Bahkan dirinya tidak sadar
erti itu padaku?" tanya Elena bingung sembar
z, Farah dan Naura
AK
ena sehingga membuat sudut bi
lena! Kau tega mencelakai kakak
ya mengalir membasahi wajah cantiknya saat mend
Andry meninggal dan Ghina koma
E
aat mendengar uc
eninggal? Kak Ghina
nan," lir
ik ini kau bukan lagi adikku. Kau ad
bunuh!" te
an apapun." Elena menggel
lagi. Ngaku saja kenapa. Mereka sudah
AK
h Izza sehingga membuat s
aku sayangi diantara kakak-kakakku yang lainnya. Jadi bagaimana bisa kau menuduhku telah membunuh kakak Andry dan m
" teria
AK
ena mengusap darah di sudut bibirn
Naura Jecolyn." Elena berucap dengan nada di
Apa kau ingin membalasnya, h
jah Naura lalu tangannya men
akan pernah melupakan tamparanmu ini. Aku akan mengingatnya sampai aku mati.
mendorong kasar tubuh Naura sehing
iknya mengatakan hal itu padanya. Naura berpikir dengan memukul adiknya itu, sang adik akan
Afnan menolong Na
ri kedua orang tuanya lal
Andry dan kak Ghina. Aku menyayangi mereka. Aku menyayangi semua kakak-kakakku." Elena
AK
." ringi
ngsunya. Dan menatap tajam
Jecolyn. Mulai hari ini kau bukan lagi putriku. Aku benar-benar menyesal telah melahirkanmu. Jangan pernah
an dari ibunya. Dirinya tidak menyangka bahwa i
h berani menyakiti kedua anak-anakku. Lebih baik kau pergi dari rumah ini. Aku tidak ingin kau tinggal disini l
tuanya itu lalu beralih menatap tajam wajah Rafka, Afnan, Farraz, Farah, dan N
lena tertaw
mengatakan hal sekeji itu pada putri kalian sendiri. Demi anak angkat yang tidak tahu diri itu, kalian menyakiti darah daging kalian sendiri. Kalau itu mau kalian. Baiklah!! Aku akan pergi dari rumah ini. Asal kalian
s apa yang kami lakukan hari ini!" t
ihat kearah Rafka, Afnan, Farraz d
adi setelah kejadian ini. Tuhan maha meli
pergi meninggalkan ruang tengah un
^
ngannya yang selama ini ditabung. Ditambah uang dari hasil lukisannya. Dengan uang itu Elena bisa membeli sebuah MANSIO
sudah menghasilkan uang banyak dari bakat-bakat dan juga kepintaran yang dimilikinya. Bahkan si anak manja ini juga sudah mendirika
dan barang-barang pribadi miliknya. Elen
tergeletak di atas meja, lalu Elena melangkah untuk mengambil pisau itu. Mirza, Clarissa, Ra
kan pisau itu dilengan kirinya. "Buka mata kalian d
itu. Elena tidak merasakan sakit sedikit pun. Yang dirasakan Elena saat ini
merasakan kesedihan dan juga sesak di dada mereka saat m
jika Elena berani mel
engan kalian. Darah ini menandakan bahwa kalian bukan lagi orang tuaku dan aku bukan lagi putri kalian. Saat aku keluar dari rumah ini. Secara resmi, kita menjadi musuh. Dan untuk luka di lenganku ini. Aku tidak akan pernah menghilangkan beka
aupun kalian semua sudah mengetahui kebenarannya. Camkan itu
n kemudian menarik dua kopernya. Elena pergi dengan membawa
h putri bungsunya itu. Apalagi saat melihat putrinya yang melukai lengannya sendiri. Clarissa dapat melihat dari manik putri bungsunya i
ta seperti itu pada putrik
*
dahulu untuk mengobati lukanya tersebut. Dan kebetulan rumah sakit yang akan dikunjun
ahun dan Elena saat ini masih
ketika hendak melangkah masuk ke
le
annya untuk melihat k
k Kev
lah Kevin Ardian yang tak lain ada
ekat dengan Elena, dirinya dibuat terkeju
akukan ini padamu?" Kevin benar-benar panik saa
tangan kanan Elena untu
an anak kambing yang ditarik-ta
ap Kevin. Seketika Elena l
lalu kemudian tersenyum gemas me