img Kekasihku, Kakak Tiriku  /  Bab 8 Penyesalan | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Penyesalan

Jumlah Kata:1219    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

wanitaan ku menjadi bukti jika semalam aku benar-benar menghabiskan waktu bersamanya. Aku

a. Aku membiarkan Max memasuki tubuhku dengan sangat mudah. Aku mencoba bangkit dari tempat ti

nenggelamkan seluruh tubuhku di bawah guyuran air shower. Menggosok tubuhku dengan spons mandi deng

tetapi seharusnya ia bisa menolak. Aku yang sudah memulai duluan karena terlalu frustasi dengan keadaan juga seha

hu itu Max, aku bingung bagaimana caranya untuk bersikap padanya kali ini. Aku merasa

ambil terus terisak

erdiam sejenak lalu mendongak ke atas untuk menahan

coba meredam rasa emosi dan juga sakit hatiku sendiri. Aku tidak ingin kembali

ar dan masih menemukan Max berada di dalam kamar ku. Aku yang masih seteng

penuh selidik. Mungkinkah masih ada ha

enghampiri ku yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi. Tatap

salah padamu. Aku terlalu larut dalam keadaan

ang sangat membencinya, akan tetapi aku lebih benci kepada diriku sendiri ya

ak ingin jika ada orang lain yang melihat m

*

sih dan rapi. Pakaiannya juga sudah berganti. Kulihat rambutnya yang basah setelah berkerama

Tidak ada lagi protes yang aku katakan kepadanya karena diriku terla

merasa heran, ia melirik ke arah ku dan Max secara bergant

tara Max lebih sibuk menga

r. Ia sama sekali tidak mau men

idak percaya jika aku dan Max bisa saling diam satu sama

ti Tom and Jerry. Jika kalian hanya diam saja,

rcanda saat ini,” balas Max dan sesekali ia m

irik ku dan seolah memberikan sebuah isyarat pertanyaan. “Kenapa dia?” bisiknya

tnya, aku sempat merasa lega karena ia sudah lebih dulu menghabiskan makanannya

ontak saja aku merasa heran dan melongo mendengar ucapan dari

erhasil menarik perhatian Max, ya?

gin berniat untuk menjerat Max padaku, akan tetapi kebodohan dan kecerobohan ku sendiri yan

idak berniat untuk menarik perhatiannya,” sahut ku pada kakak. Baru saj

ruti perintahku, ucapkan selamat tinggal pada k

rdiam dan mendengkus pelan. Melirik sebentar ke arah K

*

di nyaman. Rasa sakit yang ada di area kewanitaan ku mulai bisa berkurang. Aku keluar dari

hampiri ku. Aku pun berbelok dan sama sekali tidak berniat untuk memulai debat pa

ganku saat ia berhasil menca

ntikan langkah ku. Ku tepis tangannya yang berada di per

sentuh tanganku!”

sang mata sepertinya sedang memperhatikan dari dalam mobil.

etapi aku ingin menunjukkan kepadanya bahwa aku

angkan, maafkan semua kesalahanku, LIne. A

g ia berikan. Kejadian kemarin cukup membuat ku sadar dan membuka ma

munafik mu. Aku sudah tidak ingin berurusan dengan m

ti ku hingga berada di dalam kelas. Semua orang tampak heran

semakin cepat mengimbangi langkah ku yang sedikit agak berlari. Ia

ia yang sangat aku kenal telah berdiri di hadapanku dan juga Raka. K

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY