img Dendam 7 Samudra  /  Bab 5 Seleksi Kehidupan | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Seleksi Kehidupan

Jumlah Kata:1202    |    Dirilis Pada: 25/11/2022

a mojang Bandung berusia dua puluh tahun bernama Srikandi. Ayam berkokok di luar rumah membuka

at gelap gulita. Namun, tepat di hari Rabu ini cuaca sepertinya bersahabat. Terpancar cahaya matahari masuk

anan, Sri pun mengambil selendang merahnya di atas meja. Ia melangkah keluar ruangan untuk menuju kam

panorama air sangat jernih. Sedikit kehijauan dengan hiasan ece

nah mencuci pakaian. Setibanya di samping kanan wanita paruh baya itu

u Aminah seraya mendongak ke arah

, Bu," jawab Sri sembari

a yang melakukan ini. Lagian,

encuci selendang ini," titahnya lagi sambi

kkan kedua kakinya pada aliran sungai itu. Sepanjang hidupnya, tak pernah me

a pun mencoba untuk mengambil bunga tersebut. Dengan meraih dua

rna merah muda itu, seraya meletak

il Bu Aminah

ikandi menol

kali, Neng," puji wanita

ru kali ini ada yang mengatakan kalau ia cantik, lain halnya dengan ibu—tirinya di rum

mau ke pergi ke pondok Pa

Pasalnya, tujuan sedari awal mojang kelahiran Bandung it

mengikuti perkataan Bi Aminah. Mereka mandi di pinghir su

an jemari sebelah kanan, Sri menunjuk selendan

bu yang telah berdiri di samping jemuran. Sesampainya di lereng sungai tempat

ayahnya ketika sang ayah melihat gadisnya berlatih tari di dalam kamar. Seketika, kedua bola

embut pun tiba-tiba hadir di belakangnya.

idak sama persis dengan yang hanyut itu. Paling enggak, kamu mau menerimanya." Menggunakan tangan

bisa ia merelakan selendang itu, sementara kenangan ay

u merepotkan," tola

pa pun untuk kamu. Setidaknya,

wan bicara. Di sisi lain, ia tak mau mengecewakan pemberian orang yang sudah berbaik ha

. Setibanya di dalam kamar. Srikandi mengambil baju batik yang

ah cantik, wajah molek pun akan terpancar dengan sendirinya. Selesai b

g?" tanya wanita par

Bu," s

. Takutnya, entar sore hu

a berpikiran yang

dengan jalan setapak. Kelok serta jalanan yang terjal harus mereka lal

al Gusti Allah yang mengabulkan, jika perjuangan itu belum juga tercapai, mungkin kita bisa mempe

lui, mereka pun sampai di sebuah pendopo yang dengan pesona menakjubkan.

ntuk mencoba. Kedatangan Bu Aminah dan Srikandi disambut baik oleh

," sapa lekak paruh b

respons Bu Aminah sera

saya bantu?" ta

lah ingin mendaftarkan anak angkat saya

enuh dan kami hampir kewalahan dalam melatih mereka." Dengan menggunakan tangan

ali menjadi seorang penari," titah B

g, dari wajahnya kelihatan bahwa ia tidak ingin menambah

yang pernah terpikirkan sebelumnya, apabila Empuh tersebut tak mau me

a bergabung, apa yang dikatakan oleh Empuh itu benar. Bahwa wanita penari di pendopo luma

na, Pak?" tim

erkembangan dari anak angkat kamu ini. Jika memang ia berbak

idak ap

sar-besarnya, kalau ia harus meni

ng. Bahkan lebih kencang dari kendaraan yang mau berperang. Akan tetapi tid

ambu

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY