img Dendam 7 Samudra  /  Bab 1 Srikandi Ayu Widya Ningrum | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Dendam 7 Samudra

Dendam 7 Samudra

img img img

Bab 1 Srikandi Ayu Widya Ningrum

Jumlah Kata:1396    |    Dirilis Pada: 25/11/2022

hirrahma

allah wa asyhadu anna

putih, Gumilang cahy

jeng Ratu Sangyaning haj

Wali Tunggal Laluhur W

Laut Kidul Dupe Ciri wali p

tutuping atur kers

h. Katakan pada saya,

gin kembali cantik

udra dan laut pantai selatan sa

rkah,

nama saya 99 kali. Maka, wajah

di menatap aliran air yang menderu lembut. Wajah yang tadinya terkena pen

usuk kecantikan. Namun, ketika Srikandi menatap paluh permukaan air panta

nas samudra menerj

aghfirullah, a

*

sebuah desa terpencil, tepatnya di dekat lereng pegunungan merapi. Di sana adalah desa yang sangat mist

sangat memesona dan mampu memikat hati setiap pasang mata jika ia telah menari. Bakat yang ter

acara televisi. Kecintaannya pada musik gamelan dan seruling mampu membangkitk

niman maupun pegiat seni. Akan tetapi, bakat itu hadir dengan sendirinya ket

ak pernah terdengar lagi. Apalagi di era seperti saat sekarang ini. Setiap

itu hadir sesuka hatinya saja, akan tetapi dapat mem

ulastri yang merupakan ibu tirinya melarang ia untuk menari. Kata w

ng yang banyak. Agar dapat mengangkat derajat keluarga dengan sangat ce

ya dengan mengemasi semua pakaian dan menaruh—rapi di dalam sebuah koper berwarna

ma—Hidayat saling bercokol di depan rumah dengan memakan ubi rebut di atas nam

tanya sang ibu masih d

ng berusia 21 tahun itu menatap

ntau sendirian," ucap bapaknya ser

ungkin suatu saat Sri bisa sukses dan

impi sampean." Sulastri berkata seolah-olah mematahkan semanga

u. Murka alam semesta seolah membawa sumpah dari Srikandi untuk bisa sukses menjadi penari, apa yang tak mun

i Allah yang menentukan," ujar Sri, ia masih menjaga nada suara. Karena

aya membuang tatapan menuju permadani kabut di depan rumah, kekesalannya berujung di hari ini, dalam hati Sulastri adalah

Anakmu itu, loh, Pak. Mau jadi pe

alan hidupnya, lagian umur putri kita sudah cukup dewasa," sah

ati sang putri hasil pernikahan yang pertama dari Almarhumah Aminah. Kepergian Srikandi tak mampu

, makian setiap harinya. Entah itu perihal pekerjaan, gaji, dan setoran untuk belanja. Ke

bisa sukses, dan kita bisa hidup kaya." Mojang beru

mbari melepas kepergian putrinya secara tidak wajar, sementara Sr

. Kalau ada waktu luang, pulanglah. Rumah ini terbuka lebar

s dari lekuk pipi putrinya. Ia juga mengambil satu bungkus empon-empo

ya Sri dengan ekspr

duk. Gowo logo, ben

empon-empon, Pak. Miskin, kok, keba

apak, kasihan tiap hari Emak tindas terus." Hiday

kencur kerjanane melawan wong tuo ... bosen aku urip sui-sui

yah sangat lembut. "Pak, Sri

salam putrinya, tampak dari netra le

menjadi sangat kasihan, tetapi tidak dengan ibu tirinya. Ia bahkan me

ggak bisa kasih apa-apa sama kamu,

tahun itu merasakan kesedihan, sama denga

rumah. Assalammualaikum." Sri berpamitan seraya mengangkat kope

aikums

li ini. Murka semesta seakan mengiyakan perihal keadilan tak kesampaian untuk membuatnya baha

utan. Suara burung berkicau seakan menjadi permadani memasuki indra pendengaran sejurus dengan posisi kala it

bu tirinya kemarin sore. Rasa sakit itu seakan menghujam

au pergi terlalu cepat meninggalkan Sri. Coba saja ibu masih ada, pasti Sri enggak

ndudukkan tubuhnya merapat ke pohon randu. Menggunakan tangan kan

ah tempat pelatihan tari di desa terpencil, ia harus membo

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY