Buku fitri alfiyah
/0/3003/coverbig.jpg?v=0f2b6e29ddc940028f470b6f4436fa89)
Suami pura-pura
“Pak, bagaimana ini? Mengapa Bapak mengatakan kalau kita suami istri?” Adinda mulai berani menyuarakan isi hatinya. “Apa kamu tega melihat Nenek Laila yang sudah menaruh harapan kepada kita? Nenek Laila sangat baik,” jawab Alan, kemudian menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. “Tapi, Pak. Bagaimana jika Nenek tahu yang sebenarnya?” “Tidak akan.” “Saya tidak ingin menjadi istri pura-pura, dan begitupun Bapak menjadi suami pura-pura saya.” “Jadi, kamu ingin menjadi istri saya sesungguhnya?” Deg! Adinda terdiam, ia tidak mampu menjawab pertanyaan Alan. Ia terjebak dengan perkataannya sendiri. Tetapi, Adinda tidak tinggal diam. Ia terus berdebat dengan Alan. Hingga akhirnya, Adinda kesal dan membelakangi Alan. “Saya tidak ingin berpura-pura seperti ini, Pak!” tegasnya.