img Ketagihan Mama Temanku  /  Bab 1 Ketagihan | 12.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Ketagihan Mama Temanku

Ketagihan Mama Temanku

Penulis: Citra Cinta
img img img

Bab 1 Ketagihan

Jumlah Kata:1672    |    Dirilis Pada: 05/06/2025

ensor, karena memang ini adalah KISAH NYATA yang semuanya

*

ipanggil Pras, Indonesia asli, darah c

uan tinggi swasta. Kampus kecil, kurang terkenal. Bah

main Timnas Garuda. Ganteng? Mungkin nggak segitunya. Tapi aku nggak keberatan

an yang usianya jauh lebih tua dariku. Minimal seumuran dengan mamaku. Apa

aku bersyukur, karena perasaanku masih tertuju pada lawan jenis, walau usianya lebih tua. Nggak

nenek di Sukabumi, membawa serta adikku, Prilia Putri Pramudya. Aku tinggal sama Ayah, melanjutkan sekolah di Ko

bagai sopir bus antar kota. Sering pergi berhari-ha

baru dua puluh satu. Mereka nikah, dan sejak itu, rasa hormatku ke Mama agak pudar. Gosip tent

sebagai sopir bus. Meski jarang di rumah, dia tetap tanggung jawab. Untuk makan, kalau lagi malas mas

buan berasal dari Karawang. Nggak butuh waktu lama buatku nerima dia. Orangnya baik, perhatian

a yang jarang di rumah. Akhirnya dia pergi juga. Aku kec

istri pejabat di sana. Mungkin karena ayahku ganteng banget, sehingga Mama

ap urus semua kebutuhanku, walau kami hidup sederhana.

am hati dan pikiranku, banyak hal yang nggak semua orang tahu.

*

perubahan

juga berangkat. Walaupun aku tahu, udah pasti bakal kena omel guru piket. Apalagi aku baru beberapa bu

ra

ifky. Anak bungsu Pak Haji Anhar, tetangga sebelahku. Orang-orang manggil dia "Rifky Ustad" karena me

buru nyam

ya? Lagi buru-buru?" kat

lat ke kampus?" Aku

? Motor saya mogok," ucap Rifky mahasiswa t

gi. Entah kenapa, malah makin kenceng. Rifky nggak pake helm,

dan SMP, tapi sejak SMA dan kuliah, kami jarang ngobrol. Dia anaknya sopan banget. Gak pernah ngomong 'gue-l

Pras," katanya sa

ke kampus, T

Rifky yang meminta, tapi memang kami semua terbiasa m

ta kan udah beda arah. Sa

a udah telat parah. Ke sekolah juga

nganterin sa

aya anter sampe

udah deh,

y enak juga diajak ngobrol. Biasanya kami cuma sapa-sapaan kalau papasan. Lingkungan kam

tin. Saya masih lama j

al area kampus ini. Dari kecil suka main ke sini, suasananya adem, sejuk, dan ten

dan gorengan. Tiba-ti

rus nongkrong di kampus, udah kaya mahasiswa tingkat tiga

ayah. Rifky tahu send

a juga sama, hehe

Ustad l

rol berdua sama kamu. Tapi agak gimana gitu.

a teve?" aku godain, agar suasan

tu bikin agak kikuk. Terasa formal bange

ih saya ngomongn

a jaga rahasia, mending jangan cerit

i punya masalah pribadi. Uda

pat, walau belum t

a cerita, udah jawab b

, minimal suasa

sa juga Pras, padahal baru kelas satu

n kampus. Sepi dan

rnya nanya pelan, "Eh... Pra

. "Hah? Obat? Maks

a. Tapi aku yakin 100 persen, ngg

ak-anak kompleks... katanya, kontol kamu itu paling gede dan paling panj

aget. Aku menatapnya tak percaya. Namun hampi

n, agamis, dan serius. Berada dalam lingkungan keluarga yang sangat religius, putra bungsu dari Pak Haji

us, tapi juga malu-malu. Kalau yang bertanya bukan Rif

atanya lagi, kali

n ke arah selangkanganku untuk memastikan,

tanya dengan nada yang sengaja kuangkat sedikit, ingi

itu... terlalu kecil. Bahkan dibanding semua teman sebaya. Saya jadi gak perca

, seolah sudah dia latih berhari-hari. Aku t

chle

di usia kami, alat itu fungsinya masih sebatas buat buang a

i. Beberapa teman dekatku juga pernah iseng membahas hal yang sama. Bah

semua, termasuk Rifky, sudah terpengaruh oleh doktrin bahwa ukuran penis itu segal

saran atau solusi, sampai akhirnya R

a. Tapi ternyata, diam-diam, banyak yang memperhatikan. Banyak yang penasara

ukuran anak kelas satu SMA, mereka anggap itu sa

ianggap 'spesial' atau 'luar biasa' ol

dianggap ada, hanya karena sesuatu yang tak pernah kuduga. Seola

us, memuji penisku saat kami mandi rame-rame di sungai sehabis kerja bakti di kompleks. Aku ta

ejak akhir SMP, penisku tumbuh lebih cepat dari teman sebayaku, bahkan mengalahkan beber

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY