img Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih  /  Bab 6 Uang Receh | 1.28%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Uang Receh

Jumlah Kata:774    |    Dirilis Pada: 24/04/2023

Wajah Adelia tampak bingung ketika menatap Raivan.

"Jangan lupa bahwa kamu dan aku bertunangan sekarang. Marcello adalah seorang bintang. Dia selalu menjadi pusat perhatian banyak orang. Kamu sebaiknya menjaga perilakumu. Aku tidak akan tinggal diam dan melihatmu merusak reputasi Keluarga Bertolius," Raivan memberi peringatan dengan nada serius.

Adelia baru menyadari bahwa Raivan mengira dia jatuh cinta pada Marcello.

Kenapa pria ini bisa berpikir sejauh itu?

"Aku juga harus mengingatkanmu bahwa Keluarga Batista memiliki kriteria yang tinggi untuk menantu mereka. Usiamu dua tahun lebih tua dari Marcello ...."

"Cukup!" bentak Adelia. "Pertunangan kita hanyalah sebuah kesepakatan. Kamu dan aku tahu bahwa kita berdua tidak akan pernah menikah. Bukan urusanmu dengan siapa aku jatuh cinta. Jangan mendikte apa yang harus kulakukan!"

Wajah Raivan berubah menjadi muram. Dia ingin membalas, tetapi menahan diri ketika melihat Adelia memelototinya. Suasana di dalam mobil menjadi sangat sunyi.

Adelia tidak menyangkal memiliki perasaan terhadap Marcello. Setelah melihat reaksinya, Raivan berasumsi bahwa kecurigaannya tidak salah. Hal itu membuatnya semakin kesal.

Pada malam hari, Raivan menderita insomnia seperti biasanya.

Dia sering sekali terjaga sepanjang malam sejak dia diculik dan dikurung di ruangan gelap gulita ketika berusia 13 tahun.

Terkadang, dia akan mengalami serangan panik karena pengalaman itu. Akan tetapi, malam ini dia terjaga karena memikirkan Adelia.

Potongan ingatan mengenai kejadian semalam melintas di benaknya. Dia ingin sekali memeluk tubuh wanita itu.

Raivan menjadi semakin gelisah ketika memikirkan hal ini.

"Seleranya buruk sekali. Apa yang dia lihat dari pemuda seperti Marcello? Apakah dia buta?"

Karena merasa kesal, Raivan bangkit dari tempat tidur dan menyalakan sebatang rokok.

Kehidupan Adelia berjalan dengan lancar selama beberapa hari berikutnya. Namun, dia mulai merindukan kehidupan yang dia jalani sebelumnya. Dia suka bepergian dan berpetualang di tempat baru. Ketika tidak melakukan perjalanan, dia berbaring di tempat tidurnya dan menjalani kehidupan yang nyaman di rumah.

Tidak lama kemudian, acara ulang tahun Grup Bertolius tiba. Pada malam hari, Adelia dipaksa mengenakan gaun koktail dan merias wajahnya.

Pesta perjamuan itu sangat mewah. Banyak orang terkenal dari kalangan bisnis yang datang.

Sebagai CEO Grup Bertolius, Raivan sibuk menyambut para tamu. Sementara itu, Adelia merasa lelah setelah bertemu dengan banyak orang. Dia minta diri untuk pergi ke kamar kecil.

Setelah merapikan rambut dan riasannya, dia hendak berjalan keluar, tetapi dihentikan oleh seorang wanita muda.

"Kamu Adelia Herva, bukan?"

Berdasarkan penampilannya, Adelia memperkirakan wanita muda ini sebaya dengannya. Dia mengenakan gaun edisi terbatas dari Dior dan perhiasan yang terlihat mahal, jadi dia pasti berasal dari keluarga kaya.

"Ya, ada urusan apa?"

"Aku Helena Novanto," ucap wanita muda itu sambil berjalan mendekat.

Adelia sering mendengar nama ini sejak menginjakkan kaki di Kota Duri.

Helena tumbuh bersama Raivan dan merupakan satu-satunya wanita di sekitar pria itu selama bertahun-tahun.

Masyarakat luas mengira Helena akan menikah dengan Raivan. Mereka adalah pasangan yang sempurna. Namun, semuanya berubah sejak Adelia muncul.

"Seperti yang kukatakan, ada urusan apa?" tanya Adelia dengan kesabaran yang mulai menipis.

Helena mengeluarkan sebuah kartu ATM dari dompetnya dan berkata dengan tenang, "Di dalam kartu ini ada uang sebesar dua puluh miliar. Aku ingin kamu membatalkan pertunanganmu dengan Raivan di depan semua tamu malam ini."

Mendengar kalimat ini, Adelia langsung tersenyum.

Kenapa penduduk Kota Duri sangat arogan? Apakah ada yang salah dengan udara yang mereka hirup? Kenapa selalu ada orang yang suka memukulnya dengan uang? Meski sedang dihina, Adelia harus mengakui bahwa Helena sangat murah hati jika dibandingkan dengan Erika yang hanya menawarkan uang sebesar sepuluh juta.

Alis Helena berkerut kesal saat melihat tanggapan Adelia. Dia memberi penekanan, "Dua puluh miliar cukup untuk membeli makanan dan pakaian selama sisa hidupmu. Aku yakin kamu belum pernah melihat uang sebanyak ini sebelumnya. Kamu tidak pantas menjadi istri Raivan. Dia tidak akan pernah setuju untuk menikahimu. Dia setuju kamu tinggal bersamanya karena kakeknya sedang sakit. Dia pasti akan mengusirmu begitu kakeknya sembuh. Lebih baik kamu pergi sekarang dan membawa uang ini, daripada hidup miskin setelah diusir."

"Apa?" Adelia mencibir. "Dua puluh miliar cukup untuk membeli makanan dan pakaian selama sisa hidupku? Nona Helena, asal kamu tahu, uang itu tidak cukup untuk pengeluaran bulananku. Itu uang receh!"

Adelia meninggalkan ruangan setelah selesai berbicara.

Helena mengamati sosoknya yang semakin jauh. Dia tidak percaya pada telinganya. Dia merasa Adelia pasti sudah gila. Bagi seseorang yang berasal dari pedesaan, mana mungkin uang dua puluh miliar adalah uang receh yang tidak cukup untuk pengeluaran bulanannya?

Sedikit kesuraman melintas di wajah Helena. "Baiklah, aku tidak akan segan bersikap kejam karena kamu sangat keras kepala. Lihat saja, dasar bodoh!"

Sementara itu, Raivan baru saja menyelesaikan pidatonya di atas panggung dan sedang berbicara dengan seseorang.

Begitu Adelia kembali ke ruang pesta, Erika berjalan mendekatinya dan memarahi, "Kamu pergi ke mana saja? Duduk diam di sana. Jangan membuat Keluarga Bertolius malu."

img
Konten
Bab 1 Keluarga Bertolius Bab 2 Memeluknya Sepanjang Malam Bab 3 Dasar Orang Kampung Bab 4 Paling Mengagumkan Bab 5 Aku dan Dia Bab 6 Uang Receh Bab 7 Apakah Identitasku Akan Terungkap
Bab 8 Tidak Ada yang Waras
Bab 9 Sulit Sekali Berkomunikasi
Bab 10 Baru Permulaan
Bab 11 Tugas Berat
Bab 12 Takut Gelap
Bab 13 Di Mana Dia
Bab 14 Angan-Angan
Bab 15 Sedikit Tidak Asing
Bab 16 Pengagum Raivan
Bab 17 Bersikap Adil
Bab 18 Pertanyaan Aneh
Bab 19 Cincin yang Dicuri
Bab 20 Rencana yang Sempurna
Bab 21 Dukungannya
Bab 22 Bukti yang Cukup
Bab 23 Meminta Maaf padaku
Bab 24 Kamu Bukan Tipeku
Bab 25 Melewati Batas
Bab 26 Bermesraan
Bab 27 Foto yang Aneh
Bab 28 Adelia, Terima Kasih
Bab 29 Helena Kalah
Bab 30 Meminta Maaf
Bab 31 Adelia Baru Saja Mengalahkannya
Bab 32 Ciuman Pertama
Bab 33 Sebuah Nama Panggilan
Bab 34 Ciuman
Bab 35 Kamu Adalah Gulali
Bab 36 Gulali
Bab 37 Pertemuan yang Tidak Biasa
Bab 38 Sedikit Terkejut
Bab 39 Pertunjukan yang Bagus Akan Dimulai
Bab 40 Pekerjaan yang Mustahil
Bab 41 Kamu Mengganti Gambar Desain Tersebut
Bab 42 Kebenaran
Bab 43 Kamu Dipecat
Bab 44 Siapa Adelia Sebenarnya
Bab 45 Adelia, Matilah Kamu!
Bab 46 Raivan Terluka
Bab 47 Sengaja Mempersulitnya
Bab 48 Suapi Aku
Bab 49 Membantumu Mandi
Bab 50 Adelia Tidak Menyentuhmu
Bab 51 Uang Itu Terlalu Sedikit
Bab 52 Adelia Tidak Menyukainya
Bab 53 Keputusan Akhir Ada di Tanganku
Bab 54 Bertemu dengan Teman Lama
Bab 55 Jangan Bersikap Kejam padaku
Bab 56 Tante Alira
Bab 57 Perasaan yang Tidak Pantas
Bab 58 Apa Kamu Sudah Selesai Menatapku
Bab 59 Bukankah Dia Adelia
Bab 60 Mengambil Foto
Bab 61 Apa Kamu Menguntitku
Bab 62 Ciuman Mendadak
Bab 63 Duta Merek
Bab 64 Rois Begitu Sempurna
Bab 65 Tidak Sebaik Rois
Bab 66 Apa yang Salah
Bab 67 Kecelakaan Ketika Syuting
Bab 68 Musuh dari Musuh Adalah Teman
Bab 69 Juru Masak yang Hebat
Bab 70 Itu Dilakukan dengan Sengaja
Bab 71 Bukti yang Kuat
Bab 72 Dia Menuai Apa yang Dia Tabur
Bab 73 Beri Aku Lima Menit
Bab 74 Kesempatan Sempurna
Bab 75 Mabuk
Bab 76 Babak 76 Aku Adalah Gulali
Bab 77 Pergilah ke Neraka
Bab 78 Seorang Pembunuh
Bab 79 Tuduhan Pembunuhan
Bab 80 Helena Adalah Gulali
Bab 81 Pembohong
Bab 82 Janji dengan Rois
Bab 83 Berkencan dengan Pria Lain
Bab 84 Kamu Cemburu
Bab 85 Tren Daring
Bab 86 Menutup Telinga
Bab 87 Nadia Sadar
Bab 88 Serangan Balik (Bagian Satu)
Bab 89 Serangan Balik (Bagian Dua)
Bab 90 Serangan Balik (Bagian Tiga)
Bab 91 Serangan Balik (Bagian Empat)
Bab 92 Raivan Adalah Pria yang Baik
Bab 93 Kehebatan Seksual
Bab 94 Ceritakan padaku tentang Gulali
Bab 95 Dia Mirip Gulali
Bab 96 Menjiplak
Bab 97 Makan Malam
Bab 98 Gulali Juga Takut Gelap
Bab 99 Dia Benar-Benar Memesona
Bab 100 Grup Bertolius Mencuri Karya Orang Lain
img
  /  5
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY