/0/14370/coverbig.jpg?v=335ad9e551b45fa0899ff6b85590ad11)
Seumur hidup Alard tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta bahkan terkesan muak kepada gadis-gadis yang selama ini selalu mengejarnya. Bahkan sampai ada yang menawarkan tubuhnya demi mendapatkan hatinya. Tergiur? Tentu saja tidak. Alard tahu mereka tidak benar-benar tulus mencintainya. Melainkan hanya menginginkan harta dan kekayaan yang ia miliki semata. Sampai pada akhirnya tuhan mempertemukan dirinya dengan Liana, satu-satunya perempuan yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Alard begitu mencintai Liana. Apa pun akan ia berikan demi Liana. Namun Alard harus mengalami patah hati setelah mengetahui bahwa Liana sudah memiliki kekasih Nichole dan akan melangsungkan pernikahan. Tepat di hari pernikahannya, Nichol kekasih Liana dengan tidak tau malunya mengakui bahwa dirinya sudah menghamili perempuan lain di hadapan keluarga Liana. Kedua orang tua Liana terlihat sangat murka pada saat itu. Bingung dan malu karena semua tamu undangan sudah berdatangan dan acara pun tidak mungkin dibatalkan. Alard yang begitu terobsesi dengan Liana memberanikan diri untuk menggantikan posisi Nichol. Kedua orang tua Liana pun tidak dapat menolak karena tidak ingin menanggung malu tetapi Alard sengaja menutupi identitasnya dan menyamar sebagai tukang sayur keliling. Dia tidak ingin membuat Liana jatuh cinta karena harta dan kekayaan yang ia miliki seperti perempuan lainnya. Dia ingin membuat Liana jatuh cinta kepadanya karena benar-benar tulus mencintainya. Meskipun pernikahan ini terjadi awalnya tanpa cinta tapi Alard akan berusaha meluluhkan hati Liana dan membuat Liana jatuh cinta kepadanya. Namun bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya? Liana menghianatinya dan diam-diam menjalin hubungan bersama sepupunya sendiri yang Alard benci selama ini. Belum lagi ibu mertuanya yang selalu memperlakukan dirinya seperti sampah, dicap sebagai menantu tidak berguna, selalu direndahkan dan dipandang sebelah mata hanya karena pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual sayur keliling? Membuat Alard muak dan membongkar identitas aslinya.
"Akhirnya kamu datang juga," Liana yang tadinya terlihat gelisah kini tersenyum dengan lebarnya. Gadis itu terlihat sangat cantik mengenakan gaun pengantin bewarna putih polos dan polesan make up yang tidak begitu tebal di wajahnya.
"Liana maaf, sepertinya aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini."
"A-apa? Tapi kenapa?"
"Sebenarnya sebelum aku menjalin hubungan dengan kamu aku sudah memiliki kekasih dan sekarang dia sedang mengandung anakku. Aku tidak pernah mencintai kamu Liana. Saat aku menyatakan perasaan kepada kamu aku sedang bertengkar hebat dengan Sarah pada saat itu. Aku hanya menjadikan kamu sebagai pelarian."
"Kurang ajar. Bisa-bisanya kamu berkata seperti itu," Malik yang sudah tersulut emosi menarik kerah baju Nichol dengan kasar dan memukul pipinya.
"Pergi kamu dari sini, pergi!"
"Tanpa om minta juga saya akan pergi," Nichol berdiri dari jatuhnya dan berlalu.
"Kenapa papa mengusir Nichol? Lalu bagaimana dengan pernikahan Liana? Liana tidak mau menanggung malu di hadapan semua tamu undangan bila pernikahan ini dibatalkan pa. Terlebih lagi teman-teman Liana. Mereka pasti akan mengejek Liana dan menjadi Liana bahan ledekan."
"Bukan hanya kamu yang malu Liana tetapi juga mama dan papa," sela Astrid. Pasti dia akan menjadi gibahan tamu undangan yang hadir. Tapi untungnya Astrid tidak mengundang teman-teman dekatnya ke acara pernikahan Liana karena mereka ada kesibukan masing-masing.
"Maaf pak, bu, bila kalian berkenan saya siap menikahi anak kalian dan menggantikan mempelai pengantin pria."
Mereka bertiga menolehkan wajah. Menatap pria mengenakan kaca mata hitam tebal yang duduk di atas kursi roda.
"Kamu serius?"
Alard menganggukan kepala.
"Baiklah, mari ikut saya sekarang. Sebentar lagi akad nikahnya dimulai," Malik menatap Alard.
"Pa, papa apa-apaan sih pa. Liana tidak mau menikah dengan pria lumpuh seperti dia pa. Coba lihat penampilannya, dekil, kusam dan tidak terawat. Sepertinya dia bukan orang kaya seperti Nichol. Tapi orang miskin," bisik Liana pada Malik.
"Kita sudah tidak punya pilihan lain Liana. Lihat dia, polos dan lugu. Sepertinya mudah dibodoh-bodohi. Kita bisa menjadikan dia sebagai pembantu di rumah kita setelah menjadi suami kamu. Lumayankan punya pembantu yang bisa disuruh-suruh. Gratis pula. Jadi kamu dan mama tidak perlu repot-repot lagi mengurus pekerjaan rumah."
"Papa benar juga."
"Apa yang mereka bicarakan," batin Alard. Kedua matanya terus memperhatikan Liana dan Malik sedari tadi.
"Ayo.."
Alard menganggukan kepala. Mengikuti Malik, Astrid serta Liana dari belakang untuk melakukan ijab kabul.
****
"Liana, malam ini adalah malam pertama kita," Alard memandangi Liana yang sedang menyisir rambutnya di depan kaca. Mereka memang telah resmi menjadi pasangan suami istri sekarang.
"Ya terus? Jangan harap aku mau disentuh sama pria cacat seperti kamu. Kamu sama sekali bukan tipeku. Kalau bukan karena terpaksa aku tidak mau tuh menikah dengan kamu. Sudah dekil, kotor, cumah pedagang sayur keliling pula. Sekarang cepat buatkan aku makanan. Aku lapar!"
"Baiklah," Alard mencoba mengalah dan menggerakan kursi rodanya keluar kamar. Selang beberapa menit kemudian ia datang kembali membawa nampan berisi sepiring nasi, semangkuk sup ayam dan segelas air putih di atasnya.
"Maaf lama, tidak ada makanan apa pun di meja makan yang membuat aku harus memasaknya terlebih dahulu."
"Kamu masak apa?"
"Hanya telur orak arik dan sup ayam. Maaf bila rasanya tidak enak."
Liana mengambil semangkuk sup ayam yang ada di atas nampan dan memakannya sedikit.
Byur.
Disiramkan sup ayam yang sudah tidak panas lagi itu ke wajah Alard.
"Liana, apa-apaan kamu ini," Alard terlihat marah. Menurutnya Liana sangatlah kurang ajar. Baru kali ini ada yang berani memperlakukan dirinya seperti ini.
"Kamu bisa masak tidak sih. Kenapa rasanya asin begini. Kamu pasti sengajakan memasukan banyak garam ke dalam sup ayam ini? Dasar suami tidak berguna. Memasak beginian saja tidak bisa."
Alard mengepalkan tangan. Kalau saja dirinya tidak mencintai Liana. Mungkin Alard akan menceraikan Liana saat ini juga.
"Ganti dengan makanan yang baru."
Alard menganggukan kepala dan berlalu keluar kamar.
"Enak juga punya pembantu gratis di rumah ini."
"Liana, Liana coba kamu lihat ini," Astrid datang membawa map cokelat kemudian duduk di pinggiran tempat tidur.
"Ada apasih ma?"
"Tadi ada kurir yang mengantarkan ini untuk kamu."
Liana mengambil map cokelat di tangan Astrid kemudian mengambil selembar kertas di dalamnya. Membaca isi surat tersebut.
"Liana diterima bekerja di perusahaan besar itu ma? Perusahaan Alexander. Liana benar-benar tidak menyangka akan diterima bekerja di perusahaan sebagus itu."
"Selamat ya."
"Kamu tenang saja Liana, apa pun akan aku lakukan untuk membuat kamu bahagia. Asal kamu tau, akulah pemilik perusahaan itu. Aku sengaja menyembunyikan identitasku karena aku tidak mau kamu mencintaiku karena kekayaan semata. Aku ingin kamu mencintaiku dengan tulus. Ya meskipun sekarang kamu belum mencintaiku tapi aku akan berusaha membuat kamu jatuh cinta padaku," batin Alard yang mengawasi Liana dan Astrid dari ambang pintu kamar.
"Liana, ini makanannya," Alard menggerakan kursi rodanya menghampiri mereka berdua.
Liana merampas sepiring nasi di tangan Alard.
"Cepat pijati kakiku."
Alard mengangguk patuh dan mulai memijati kedua kaki Liana.
"Setelah ini kamu pijati juga kaki saya."
"Iya bu."
****
"Ngapain kamu di sini?"
"Mau ikut sarapan bu."
"Kamu sarapan di kamar aja. Meja ini hanya boleh ditempati orang-orang normal bukan cacat seperti kamu," Astrid menatap Alard tidak suka.
"Nanti siang teman-teman saya mau datang. Kalau dia tanya kamu siapa bilang aja kamu pembantu di rumah ini bukan menantu saya."
"Tapi kenapa bu?"
"Pakai tanya lagi. Kamu punya kaca kan di kamar? Coba sekali-kali kamu ngaca atau paling tidak sadar diri. Lihat tubuh kamu, hitam, dekil, kotor, sudah itu lumpuh pula. Seumur hidup saya tidak pernah bermimpi punya menantu seperti kamu. Mau ditaruh mana muka saya di depan teman-teman saya punya menantu seperti gembel. Sana kamu makan di kamar, jijik saya lama-lama lihat kamu. Mau muntah rasanya."
"Sana buruan," usir Liana.
Alard menggerakan kursi rodanya menjauhi meja makan menuju kamarnya dan masuk ke kamarnya. Tida lupa menutup rapat pintunya.
Alard berdiri dari duduknya. Pegal juga lama-lama duduk di kursi roda dan berdiri menghadap kaca yang ada di kamar ini. Melepaskan kaca mata hitam tebal yang ia kenakan. Alard juga sengaja memoleskan pasir dan arang di tubuhnya supaya kelihatan dekil.
"Liana dan keluarganya benar-benar keterlaluan. Apakah begitu cara mereka memperlakukan orang lain yang mereka anggap rendah di mata mereka?"
****
Brak.
"Maaf, saya tidak sengaja."
"Tidak apa."
Liana setengah membungkuk dan hendak mengambil tas selempangnya yang terjatuh di lantai. Disaat bersamaan pula orang yang menabrak Liana hendak mengambil tas Liana juga membuat tangan keduanya bersentuhan. Lama keduanya saling bertatapan dalam diam.
Keduanya sama-sama tersadar. Liana dengan cepat mengambil tas selempangnya dari berdiri seperti semula.
"Sepertinya aku tidak pernah melihat kamu ada di perusahaan ini sebelumnya. Apa kamu pegawai baru di sini?"
"Ya, ini hari pertama aku bekerja di perusahaan ini."
"Semoga kamu betah ya bekerja di perusahaan ini. Oh iya namaku Samuel. Kamu bisa memanggilku Sam," Samuel menjulurkan telapak tangannya pada Liana. Liana membalas jabatan tangan Samuel.
"Liana."
"Nama yang cantik sama seperti orangnya. Senang bisa berkenalan dengan kamu," Samuel tersenyum manis.
Liana terpaku melihat senyuman itu. Darahnya berdesih hebat, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Menurutnya selain tampan Samuel juga memiliki senyum yang indah. Sama seperti Nichol.
Diselingkuhi? Shanum tetap mempertahankan rumah tangganya. Demi anak di kandungannya yang sebentar lagi lahir ke dunia. Meskipun sang suami, Dewa Pradipta secara terang-terangan selingkuh di depan matanya. Shanum tidak ingin buah hatinya terlahir ke dunia tanpa seorang ayah. Berbagai macam cara dilakukan Lidya untuk mendapatkan Dewa, merusak rumah tangga Shanum dan Dewa dengan cara memfitnah Shanum tidur dengan laki-laki lain yang membuat Dewa sangat membenci Shanum dan menganggap anak di kandungan Shanum anak laki-laki lain dan bukan darah dagingnya. Lebih parahnya lagi Dewa menjatuhkan talak kepada Shanum tepat di hari kelahiran anak pertama mereka.
Nadira begitu membenci Arumi dan memutuskan untuk menjebak Saga, kakaknya tidur bersama wanita lain yang notabennya adalah sekretaris Saga di kantor untuk membuat rumah tangga Saga dan Arumi hancur. Tidak dapat dihindari benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Saga yang memutuskan menjalin hubungan diam-diam bersama sekretarisnya dan berpaling dari Arumi. Sikap Saga mulai berubah menjadi dingin dan ketus kepada Arumi membuat Arumi heran. Seiring berjalannya waktu Arumi menemukan jawaban apa yang telah membuat suaminya itu berubah.
Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
Perselingkuhan Mika dan Adnan di belakang Maya selama ini menjadi satu alasan yang membuat Adnan memutuskan untuk menitipkan anak hasil perselingkuhan mereka ke panti asuhan karena tidak ingin hubungan rumah tangganya dan Maya menjadi hancur. Namun bagaimana jadinya bila anak tersebut justru diadopsi oleh tetangga mereka sendiri dan dari situlah perselingkuhan Adnan mulai diketahui oleh Maya?
Nela merasa sangat beruntung karena mempunyai suami yang romantis dan super perhatian seperti Bima. Namun kenapa semakin hari sikap Bima mulai berubah? Bima yang dulunya selalu memprioritaskan dirinya dan sangat perhatian kepada Nela berubah seratus delapan puluh derajat menjadi tidak peduli kepadanya. Sampai pada akhirnya Nela mengetahui bahwa penyebab Bima berubah karena diam-diam menjalin hubungan dengan wanita lain yang tak lain adalah sahabat baiknya sendiri, Seyla.
Acara resepsi pernikahan yang ku hadiri pada saat itu ternyata bukan acara resepsi pernikahan sahabat baikku Intan, tapi justru acara resepsi pernikahan suamiku dan wanita simpanannya.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Wanita bertubuh ideal tidak terlalu tinggi, badan padat terisi agak menonjol ke depan istilah kata postur Shopie itu bungkuk udang. Menjadi ciri khas bahwa memiliki gelora asmara menggebu-gebu jika saat memadu kasih dengan pasangannya. Membalikkan badan hendak melangkah ke arah pintu, perlahan berjalan sampai ke bibir pintu. Lalu tiba-tiba ada tangan meraih pundak agak kasar. Tangan itu mendorong tubuh Sophia hingga bagian depan tubuh hangat menempel di dinding samping pintu kamar. "Aahh!" Mulutnya langsung di sumpal...
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?