/0/15447/coverbig.jpg?v=01abbc9bf144af739defbcfee085d4a7)
Tanpa sengaja Doni mendengar percakapan Sarah saat sedang melakukan video call bersama dengan suaminya, Doni di buat terkejut mendengar nya, Ia bahkan tidak percaya.
"Ayo! Beb, lakukan lagi." Sarah meminta Baron membangunkan benda pusakanya kembali. Namun Baron terlalu lelah.
"Maaf, Ma. Papa tidak bisa melakukannya lagi," ujar Baron pasrah, ia merasa lemas.
Sarah cemberut saat hasratnya tidak terpenuhi. "Papa bagaimana sih? Mau enak sendiri, belum juga masuk sudah letoy!"
Doni yang hendak pergi kedapur untuk membuat susu untuk putranya lantas ia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamar mertuanya, ia tidak sengaja mendengar suara mertuanya. Ia pun segera beranjak kembali dari sana, saat kakinya melangkah tiba-tiba Ia mendengar suara yang membuat-nya, ingin menguping.
"Ahh ... Ayo dong Baby! Come on! Bagun, Bagun ayo, ahh ... Kok, peot gitu sih?" Sarah berusaha membangun-kan benda milik suaminya, namun tetap saja tidak mau bangun.
'Waduh! Kenapa tuh si Mama?' batin Doni penuh tanya, akhirnya Ia menempelkan daun telinga di pintu. Ya, ia menguping.
"Ma ... Papa harus minum obat dulu, baru bisa berdiri lagi," ujar Baron.
"Papa gitu deh, Mama sudah tidak tahan ingin merasakan nikmatnya bercinta." Sarah kesal, lagi-lagi hasratnya harus tertahan, padahal Ia sudah sangat penasaran dengan nikmatnya bercinta. Selama menikah Ia belum pernah merasakan nikmatnya malam pertama, mengingat Baron yang sibuk serta jarak jadi halangan. Ya, Baron bekerja di luar kota ia pulang hanya sesekali saja, dan saat pulang Baron selalu merasa lelah sehingga ia tidak bisa melayani hasrat Sarah. Wania berusia 25 tahun itu.
"Besok ya, Papa janji, besok Papa akan melayani Mama dengan baik, Papa akan memuaskan Mama," ujarnya.
"Janji ya, Pah," ucap Sarah manja.
'Duh kok, tidak terdengar lagi?' Doni semakin menempel-kan telinganya.
Cklek ....
"Doni?!" Sarah terkejut saat membuka pintu kamar. Ia segera menutup dadanya yang terlihat sebagian karena ia memakai pakaian seksi maklum pengantin baru. Ya, Sarah dan Baron baru menikah 1 bulan lebih.
Glek!
Doni menelan ludahnya dengan kasar, ia merasa tenggorokan nya kering tiba-tiba. Bahkan air liur nya hampir menetes, saat melihat belahan dada Sarah yang berukuran besar. "Ma-mama, maaf. Tadi Doni mau bikin susu, tapi-"
"Tapi apa? Kamu menguping di sini, iya? Keterlaluan kamu!" Sarah marah kepada Doni.
"Mama, jangan asal nuduh, tadi tutup botolnya jatuh di depan pintu kamar Mama, tuh Mama lihat." Doni menunjuk ke arah tutup botol susu yang berada tepat dekat kaki Sarah.
Sarah malu di buatnya. "Oh ... Begitu? Maaf, ya saya sudah salah sangka," ujarnya.
Alissa Wahidiah. Seorang gadis cantik berusia 18 tahun, ia meminum obat pelangsing nya yang ternya obat itu telah tertukar dengan obat milik kekasihnya.
Aku bingung dengan situasi yang menimpaku saat ini, Dimana kakak iparku mengekangku layaknya seorang kekasih. Bahkan perhatian yang diberikan padaku-pun jauh melebihi perhatiannya pada istrinya. Ternyata dibalik itu semua, ada sebuah misteri yang aku sendiri bingung harus mempercayai atau tidak.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady". Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.