/0/16131/coverbig.jpg?v=ef37b785472cc4e574f639096218bae4)
Membayar pacar sahabat sendiri untuk menikahi dan bertanggung jawab atas kehamilan yang tak diinginkan. Meski bukan sesuatu yang wajar dan dibenarkan, namun Silia mau tak mau melakukannya. Apalagi sosok Roby seakan tak punya kekurangan. Selain ganteng dan ulet dalam bekerja, Roby juga baik dan perhatian. Hidup bersama meski awalnya karena memiliki tujuan masing-masing dan tak saling cinta, justru membawa perubahan besar pada kehidupan Roby dan Silia. Hanya saja, status Yesika sebagai pacar Roby dan Vatra sebagai cinta pertama Silia, menjadi pemicu beragam konflik dalam kisah cinta dan rumah tangga mereka.
Silia mendengus kesal. Sejak tadi ia menelepon Yesika. Tapi sama sekali tak diangkat. Sementara saat ia mencoba menelepon Munawar, nomor sopirnya itu tak aktif.
Bisa-bisanya ia ditinggal sendirian. Empat gelas minuman yang dibelinya tadi ia buang saking kesalnya. Kini ia sendiri, di malam hari.
Tadi ia berniat menelepon sang ibu. Tapi baru teringat kalau ibu dan ayahnya sedang ada acara pertemuan bisnis malam ini. Lagi pula, dia tak mau membuat kehebohan dengan mengatakan kalau ia ditinggal Yesika.
Ia hanya bisa merutuk dalam hati. Dengan terpaksa ia menyeret langkahnya, menuju halte bus yang masih lumayan jauh dari tempatnya sekarang berada. Meski belum terlalu malam, tapi daerah ini terlihat sepi. Hanya sesekali kendaraan yang lewat.
Tanpa ia sadari, empat pasang mata memandangnya dengan penuh nafsu dan gairah. Empat orang pemuda mabuk berjalan mengendap mengikuti Silia yang masih tidak menyadari ada bahaya mengancam.
Dengan sekali sergap, seorang pemuda menangkap Silia dari belakang dan menutup mulutnya. Silia hanya bisa memberontak namun tak bisa melepaskan diri.
Mereka membawa Silia ke sebuah gudang tak terpakai. Tanpa mempedulikan jeritan dan tangisan Silia, keempat pemuda mabuk itu bergantian melecehkan Silia tanpa ampun.
Mulut Silia disumpal kain, membuatnya lemas, hampir tak bisa bernapas. Masuk giliran keempat, Silia sudah tak sadarkan diri.
***
"Aku bisa membantumu, Silia. Aku bisa mencarikan orang yang mau bertanggungjawab atas kehamilanmu. Orang yang mau mengakui kalau ini adalah hasil perbuatannya," raut wajah Yesika terlihat serius.
Silia hanya diam. Ia masih kesal karena Yesika sudah dengan lancang membuka HP miliknya, sehingga chatnya dengan beberapa lelaki tak dikenal di sosial media terbaca oleh Yesika. Chat yang seharusnya sangat rahasia, karena menyimpan aib Silia.
Cerita berawal beberapa bulan yang lalu, saat itu Yesika memaksa Silia mentraktirnya makan bersama teman-teman Yesika, karena Silia sedang berulang tahun. Silia yang merupakan gadis introvert, tidak memiliki teman selain Yesika, mau tidak mau menuruti keinginan Yesika.
Namun terjadi sedikit perdebatan antara Silia dan Yesika. Karena tersinggung dengan ucapan Silia, Yesika dan teman-temannya meninggalkan Silia sendiri di kafe. Saat Silia berjalan sendirian menuju halte bus, malam yang gelap dan jalanan yang sepi mengundang bahaya baginya.
Silia disergap dan diseret menuju sebuah gudang tak terpakai oleh empat orang pemuda yang sedang mabuk. Di sana Silia dilecehkan tanpa ampun. Yang lebih mengerikan lagi, selepas kejadian itu Silia positif hamil.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang dialami Silia, karena Silia begitu malu dan tidak mau membuat orang tuanya bersedih. Semua ia pendam sendiri.
Awalnya ia hendak menggugurkan kandungannya, namun urung ia lakukan, karena seringnya ia melihat berita di sosial media tentang bayi-bayi yang dibuang orang tuanya. Selama ini ia selalu menangis melihat berita itu, maka tak seharusnya ia pun melakukan hal yang sama. Karena itu ia memutuskan untuk tetap melahirkan anaknya.
Dan ia nekat membuat fake account di sosial media, meminta bantuan pada para lelaki tak dikenal untuk menikahinya. Namun tentu saja, tak ada satu pun yang mau membantunya. Silia justru dibilang 'gila' oleh mereka.
Dan hari ini, semua yang ia tutupi terbongkar. Yesika sudah mengetahui semuanya. Dan kini Yesika menawarkan akan memberikan bantuan padanya.
"Sil..? Kamu dengar nggak sih aku ngomong apa?" Yesika cemberut karena omongannya tak ditanggapi.
"Nggak usah, Yesi. Udah cukup kamu bikin kekacauan dalam hidup aku."
"Maksud kamu apa, hah? Nasib kamu aja yang sial. Kok malah nyalahin aku? Udah bagus aku mau bantu loh!" Yesika sewot.
Silia kembali diam. Memang bukan salah Yesika sepenuhnya. Tapi entah kenapa Silia merasa tak suka karena teman satu-satunya ini terlalu suka ikut campur dan terkesan mengatur kehidupannya.
"Ya udah kalau gitu biar aku bilang ke Tante tentang masalah ini. Biar cepat beres." Yesika hendak berdiri, tapi tangannya cepat ditangkap Silia.
"Jangan Yesi. Aku nggak mau orang tuaku tahu. Aku nggak mau siapa pun tahu. Tolong, aku malu kalau ini menyebar." Silia memohon. Yesika menarik sedikit bibirnya, sebuah senyum licik.
"Oke, aku akan simpan rahasia ini. Aku juga udah bilang kan mau bantu kamu? Aku akan cari orang yang mau menikahi kamu. Tapi nggak gratis Silia. Orang itu harus dibayar, karena ini menyangkut hal besar.
"Maksud kamu? Aku harus beri uang untuk orang yang nantinya mau menikahi aku?"
"Iyalah. Mana ada orang di zaman sekarang yang mau berkorban tanpa embel-embel. Cowok-cowok di sosmed yang udah nolak kamu, itu karena kamu Cuma minta tolong doang. Nggak mau kasi mereka kompensasi apa-apa. Ya nggak mau lah mereka."
"Aku mesti bayar berapa?"
"Aku rasa 50 juta cukup."
Silia melotot mendengar nominal yang disebutkan Yesika. "Siapa yang meminta sebanyak itu Yesika? Jangan-jangan kamu yang menetapkan harga segitu," kata Silia kesal.
Yesika membuang napas kasar sambil tertawa. "Silia, nggak ada yang gratis di dunia ini. Iya 50 juta itu pasti untuk aku juga. Memangnya usahaku mencari orang yang bersedia menanggung aib kamu itu nggak kamu hargai?"
"Kenapa aku harus membayar semahal itu, Yesika? Padahal apa yang telah menimpaku saat ini tak lepas dari apa yang telah kau perbuat. Aku diperkosa karena malam itu kau meninggalkanku sendiri!" Silia bersusah payah menahan tangisnya.
"Silia, kenapa sih kamu itu suka banget menyalahkan orang lain atas nasib buruk yang menimpa kamu? Aku udah baik loh mau bantu kamu keluar dari kesulitan ini. Kalau nggak minta bantuan aku, kamu mau minta sama siapa coba? Emangnya kamu berani bilang sama orang tua kamu? Teman aja nggak punya, selain aku. Jangan keras kepala. Putuskan sekarang sebelum perut kamu itu membesar tanpa suami yang sah." Kata Yesika dengan dingin. Terdengar nada kesal dari kalimatnya.
"Tapi itu mahal sekali. Dari mana aku dapat uang, Yesi? Kalau begini aku cari orang lain dari sosmed aja, aku akan bayar sesuai kemampuanku."
"Ya silakan cari orang yang gak dikenal. Nggak tahu baik atau jahat orang itu. Kalau aku carikan orang, pasti yang baik kelakuannya, karena pasti aku udah kenal. Kamu cari aja orang di dunia maya, kali aja dapat psikopat!" geram Yesika.
Silia bergidik mendengar kalimat Yesika. Memang benar. Mencari orang di dunia maya belum tentu dapat yang sesuai harapan. Bisa-bisa ia malah diperas lebih parah dari ini.
"Oke," Silia menyerah. "Aku akan ikut saran kamu. Kamu carikan orangnya, aku akan usahakan uangnya."
"Nah gitu dong. Dari tadi kek! Buang-buang energi aja. Uang yang kuminta segitu wajar, bahkan kecil untuk nominal uang tutup mulut! Lagian jangan terlalu pusing, kamu kan kaya. Pasti perhiasan ibumu banyak."
"Kamu nyuruh aku mencuri?"
Yesika mengangkat kedua bahunya. Menandakan kalau semua terserah Silia.
Sheana, 35 tahun. Cantik, elegan, istri sah dari seorang pengusaha kaya raya. Tapi hidupnya sunyi. Pernikahannya dingin. Suaminya nyaris tak pernah peduli. Sampai suatu malam, ia diajak ke klub malam oleh sahabatnya. Di sanalah ia bertemu Ellandra, 23 tahun-pria tampan, penggoda, dan jauh lebih muda. Bukan gigolo, tapi juga bukan pria biasa. Ellandra tahu caranya menyentuh hati wanita... termasuk hati Sheana. Awalnya hanya permainan. Tapi lama-lama, Sheana mulai mempertaruhkan segalanya. Termasuk pernikahannya. "Jangan ajari aku untuk berhenti mencintaimu, Shea. Karena sekali aku jatuh... aku nggak tahu cara mundur." "Terlambat, Ellan. Aku sudah terlalu dalam." Tapi cinta mereka bukan tanpa batas. Ada suami yang menyimpan rahasia besar. Ada pacar yang tak ingin ditinggalkan. Dan ada masa lalu yang bisa menghancurkan semuanya. Ini bukan tentang siapa yang lebih muda atau lebih tua. Tapi siapa yang paling mampu membuatmu merasa hidup.
Nazharina pikir, perceraiannya dengan Arian adalah akhir dari semua penderitaan. Sepuluh tahun menikah tanpa cinta, tanpa sentuhan, tanpa kehangatan-itu sudah cukup membuatnya ingin menyerah. Jadi, saat gugatan cerai akhirnya dikabulkan, Nazharina merasa bebas. Tapi siapa sangka... Arian tidak pernah benar-benar melepaskannya. Saat Nazharina melanjutkan hidup, diam-diam Arian selalu berada di sana. Memastikan mantan istrinya baik-baik saja, memberikan pekerjaan tanpa sepengetahuan Nazharina, bahkan menempatkan bodyguard untuk menjaganya. Lalu suatu hari, saat Arian merasa sudah siap, ia muncul kembali. Sebagai bos besar tempat Nazharina bekerja. "Apa yang kau lakukan di sini?" Nazharina terpaku melihat pria yang dulu pernah menjadi suaminya berdiri di hadapannya dengan jas mahal dan aura mendominasi. "Aku pemilik hotel ini," jawab Arian santai, namun tatapan matanya menusuk tajam. Sejak saat itu, semuanya berubah. Arian, yang dulu dingin dan acuh tak acuh, kini menjadi pria yang posesif, protektif, dan tak segan menunjukkan ketertarikannya. Dia mengontrol siapa yang boleh mendekati Nazharina, mengawasinya dengan tatapan penuh makna, bahkan terang-terangan menunjukkan kecemburuannya. "Jaga sikapmu, Nazharina. Aku tidak suka melihatmu terlalu dekat dengan pria lain." Nazharina terkejut. "Arian, kau tidak berhak mengatur hidupku lagi!" Arian mendekat, senyumnya tipis tapi matanya gelap. "Benarkah? Tapi kenapa kau masih membiarkan aku menyentuhmu seperti ini?" Nazharina terdiam. Dia tahu, Arian berubah. Tapi yang tidak ia tahu adalah... Apakah perubahan itu benar-benar berarti Arian mencintainya? Atau hanya bentuk lain dari kepemilikan dan obsesi? Dalam kebingungannya, Nazharina harus menghadapi kenyataan bahwa mungkin, perpisahan mereka hanyalah awal dari kisah yang lebih rumit. Karena jika Arian sudah menginginkan sesuatu... Dia tidak akan membiarkan itu pergi begitu saja.
Laras mendapati dirinya disekap dan dikurung bersama ketiga anaknya, oleh sopir travel yang membawa mereka saat ia berusaha kabur dari rumah. Mengalami berbagai bentuk penyiksaan, hingga harus kehilangan salah satu anaknya, membuat Laras bertekad untuk membalas dendam. Laras berusaha mencari tahu siapa dalang dari semua kejadian yang telah menimpanya, serta apa alasan dan tujuan ia disekap. Dapatkah Laras dan anak-anaknya bertahan dan selamat dari penyekapan kejam itu?
Almann dipenjara dengan tuduhan telah melakukan penculikan 11 tahun yang lalu. Padahal sesungguhnya, ia hanya menepati janji pada seorang wanita terkasih yang tak akan pernah bisa ia miliki selamanya.
Dunia Sartika terasa runtuh saat Riya, sepupu dari suaminya mengaku kalau terjadi perselingkuhan antara dia dan Roni, suaminya. Kepercayaan dan pengorbanan yang telah ia berikan selama ini hancur berkeping-keping seiring terkuaknya rahasia bahwa dulunya Roni dan Riya ternyata pernah dijodohkan. Yang lebih menyakitkan lagi, dari mulut Riya sendiri Sartika mengetahui kalau Roni selalu menjelek-jelekkan dirinya di belakang. Penampilan Sartika yang kumal dan terlihat kampungan, berbanding terbalik dengan Riya yang hidup enak bak sosialita. Namun Sartika berhasil membalikkan keadaan. Ia mengubah dirinya menjadi sosok yang berbeda dalam sekejap. Dalam diam dan penuh strategi ia berhasil membalas sakit hatinya pada Riya. Di saat suaminya berusaha untuk mengambil kembali hati Sartika, tiba-tiba muncul sosok mantan pacar Sartika saat SMA, yang bahkan belum menikah sampai sekarang karena masih mencintai Sartika. Siapakah yang akhirnya akan ia pilih?
"Aku akan membalas perbuatan mereka yang telah membuat aku dan ibuku menderita. Mulai sekarang aku tak akan tinggal diam. Aku sudah cukup bersabar selama ini, tapi sekarang tak ada lagi yang aku takutkan, karena mereka sudah merenggut nyawa orang-orang yang aku sayangi," kata Azzalyn dengan mata penuh kilatan dendam. ************* Azzalyn tidak pernah menyangka kalau sang ibu memiliki masa lalu kelam, yang membawanya pada kenyataan kalau sosok ayah yang selama ini ia yakini telah meninggal ternyata masih hidup. Takdir yang membawanya kembali bertemu dengan sang ayah. Namun hidupnya mendapatkan banyak masalah yang mengharuskan Azzalyn untuk tetap bertahan dan membalas segala perbuatan jahat yang ia terima.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Awalnya, Krystal hanya meminta pertolongan pada Kaivan untuk meminjam uang demi mengobati adiknya yang sakit. Namun, semua niat Krystal tidak bisa gratis begitu saja. Ada harga yang harus dibayar. Menjadi istri kedua dari seorang Kaivan Bastian Mahendra adalah syarat utama yang harus Krystal lakukan. Hubungan rumit layaknya sesuatu hal yang tak mungkin, mampukah Krystal bertahan?