/0/18735/coverbig.jpg?v=9aa0c520f032467fca8d320895b541b0)
Gadis yatim piatu yang tiba-tiba dinikahi oleh pemilik kafe tempat ia bekerja. Azkiya tak pernah menyangka jika ia akan bersanding dengan lelaki tampan nan kaya yakni Arza, yang tak lain adalah bosnya sendiri. Gadis itu berpikir kehidupan yang sebelumnya suram dan kesepian akan segera berubah setelah ia menikah. Namun, ia tak pernah mengetahui rahasia besar yang tersembunyi dibalik pernikahannya.
"Sejak kapan kamu dan ibumu merahasiakannya?!" tanya Azkiya dengan suara gemetar. Rasa marah dan sakit bercampur menyesakkan dadanya.
Lelaki itu bergeming. Wajahnya tertunduk lesu.
"Katakan!"
****
"Apa yang ibu katakan?"
"Aku tidak mau!"
Arza yang semula bersandar pada kursi langsung menegakkan tubuhnya kala mendengar permintaan sang ibu. Lelaki itu menatap wanita yang telah melahirkannya dengan bingung.
"Kenapa tidak mau? Dia cantik dan terlihat baik, Nak." Lina mengenggam tangan sang anak dengan lembut.
Arza menghembuskan napas pelan saat mendengar perkataan sang ibu. Entah apa yang sudah terjadi sehingga sang ibu meminta ia menikah secara tiba-tiba.
"Bu, aku bahkan tidak berencana untuk menikahi siapapun." Tatapan Arza memelas.
Kenyataannya memang Arza tak berniat hidup dengan siapapun kecuali dengan ibunya. Menikah? Arza bahkan terlihat tak tertarik dengan satu kata itu.
"Apa maksudmu!?" Lina melepaskan genggaman tangannya.
Arza terkejut karena suara sang ibu yang tiba-tiba meninggi.
"Aku tidak sanggup memenuhi permintaan ibu," ucap Arza pelan. Ia berharap sang ibu mau mengerti.
"Permintaan? Kamu pikir Ibu melakukan ini tanpa alasan?" Mata Lina memerah. Ia bahkan tak sadar sudah membentak anak tunggalnya.
Arza terdiam. Ia benar-benar terkejut dengan sikap sang ibu. Ini pertama kalinya ia mendengar sang ibu membentak.
"Lalu apa alasannya? Beri tahu aku, Bu."
Lina terdiam. Tangannya meremas baju yang ia kenakan. Pertanyaan itu membuat Lina mengingatkan ia pada satu sesuatu. Kejadian yang membuatnya ingin mati dan dihantui rasa bersalah.
"Ini sudah menjadi keputusan ibu."
"Kamu harus tetap menikahi gadis itu apapun yang terjadi," ucap Lina dengan tatapan dingin.
Lina bangkit dari duduknya dan berlalu pergi tanpa menghiraukan Arza yang menunggu jawaban. Sementara Arza hanya bisa menatap punggung sang ibu yang perlahan menjauh tanpa bisa melakukan apapun. Arza memang sangat patuh dan menyayangi ibunya. Namun permintaan sang ibu kali ini benar-benar di luar dugaan.
Bugh!
Arza meninju tembok dengan amat keras hingga membuat tangannya terluka. Ia marah. Tapi tak bisa melampiaskannya pada sang ibu.
*****
Satu usapan lembut di pundak menyadarkan Azkiya dari lamunan. Ia menoleh, lalu tersenyum saat melihat seseorang di belakangnya.
"Cantiknya menantu ibu," puji Lina dengan senyum merekah.
Azkiya hanya bisa menunduk malu mendengarnya. Ya, akhirnya setelah beberapa bulan dari pertemuan itu, Lina meminta Azkiya untuk menikah dengan Arza anak lelakinya, yang entah kebetulan atau tidak dia merupakan pemilik restoran tempat ia bekerja. Semua begitu cepat terjadi, takdir memang tidak pernah dapat diduga. Azkiya bahkan tidak percaya jika bisa menikah dengan seseorang yang telah dia kagumi dalam diam.
Akad sebentar lagi dimulai, degup jantung Azkiya tak beraturan. Kegugupan menguasai dirinya, membuat gelisah dan tidak karuan. Azkiya duduk menunggu di kamar, sementara di depan sana akad tengah berlangsung. Beberapa saat kemudian Lina datang dan meminta Azkiya untuk ikut ke depan bersamanya, yang menandakan akad telah usai.
Tangan Azkiya berkeringat, begitu juga jantungnya yang semakin tidak terkontrol. Lina yang kini telah menjadi ibu mertuanya mengusap punggung Azkiya untuk menenangkan, sepertinya dia tahu jika Azkiya sangat gugup. Lina menuntunnya keluar untuk duduk di samping Arza. Azkiya bahkan belum mengangkat wajahnya sama sekali semenjak keluar hingga kini telah tepat berada di samping suaminya.
Kemudian penghulu meminta wanita yang tengah gugup itu untuk mencium tangan laki-laki yang baru saja menjadi suaminya. Arza bergerak menghadapnya, begitu juga Azkiya. Kemudian Arza mengulurkan tangannya ke hadapan wanita yang kini sudah menjadi istrinya. Meski dengan sedikit bergetar tapi akhirnya Azkiya tetap meraih tangan itu perlahan. Mengenggam lembut tangan yang sekarang akan menjadi pelindungnya, lalu dengan ta'dzim dia mencium tangan itu.
Tanpa Azkiya duga Arza mengangkat dagunya agar melihat Arza, jelas saja dia terkejut karena memang baru pertama kali Azkiya melihat wajahnya yang tampan sedekat ini. Setelahnya dia mengecup lembut kening Azkiya di hadapan semua orang. Perasaan malu seketika merambah dalam hatinya.
Namun ada yang aneh, tatapan Arza tidak menyiratkan kebahagiaan, bahkan cenderung kemarahan. Tidak ada resepsi. Ini memang permintaan Azkiya, dia ingin menikah secara sederhana saja. Selesai akad dan semua tamu pulang. Pengantin baru itu membantu membereskan rumah, meski dilarang oleh Ibu mertuanya karena memang telah ada yang ditugaskan untuk itu. Sementara Arza masih duduk di balkon kamar lengkap dengan pakaian pengantinnya, entah apa yang dia lakukan namun sepertinya ada beban berat yang tengah ditanggungnya.
"Aku ingin tahu berapa lama wanita itu mampu bertahan," lirih Arza dengan tatapan tajam ke arah depan.
Malam telah menyapa, Azkiya berada di dapur bersama Lina dan Bi Kai pembantu di sini untuk menyiapkan makan malam.
"Azkiya," panggil Lina.
Wanita itu menoleh, "Iya, Bu."
"Panggil suamimu untuk makan malam."
Azkiya hanya mengangguk mendengar perintahnya. Wanita itu melangkah perlahan menuju lantai atas di mana suaminya berada. Azkiya membuka pintu perlahan, terlihat sosok Arza disana tengah duduk menghadap jendela. Entah apa yang terjadi, tapi selepas acara tadi lelaki itu hanya diam. Bahkan Arza belum berbicara sedikitpun padanya.
Azkiya melangkah ragu untuk mendekat, jujur masih malu meski Arza sudah menjadi suaminya. Langkahnya berhenti tepat di samping Arza, namun dia tidak langsung berbicara.
Matanya melihat Arza. "Kak! Ibu menyuruh turun untuk makan."
Arza lantas melihatnya, ekspresinya datar. Azkiya yang mengetahui sedang ditatap lelaki itu langsung menunduk. Arza bangkit tanpa mengatakan apapun. Kemudian ia berjalan mendahului sang istri. Azkiya terdiam sejenak, berpikir mengapa Arza bersikap seperti itu.
Tak ada kata lagi yang keluar dari mulut Azkiya, dia hanya mengikuti langkah lelaki itu perlahan dari belakang. Layaknya seorang istri, Azkiya melayani Arza dengan sepenuh hati. Meski tetap saja ada yang menganggu pikirannya, yaitu tentang sikap Arza yang begitu dingin padanya.
Azkiya merebahkan diri diatas kasur, wanita itu mencoba melepas lelah. Namun dia kembali terduduk karena ingat jika malam ini adalah malam pengantin. Jantungnya kembali berdebar, kegugupan kembali menyergap.
Saat sedang bergelut dengan kegelisahan, tiba-tiba pintu perlahan terbuka, menampilkan sosok lelaki yang telah sah menjadi suaminya. Hati Azkiya semakin tidak karuan dibuatnya, dia hanya menunduk tanpa berani melihatnya.
Arza naik ke atas ranjang, lalu merangkak mendekati istrinya yang tengah menunduk. Tatapannya dingin tak bersahabat, gemuruh dadanya menyimpan kemarahan pada Azkiya. Tangan Arza terulur meraih pundak Azkiya. Menariknya perlahan untuk mendekat. Arza mendekatkan wajahnya, perlahan dan terus mendekat.
Namun, tiba-tiba Arza berhenti. Wajahnya kini tepat berada ditelinga Azkiya, membuat wanita itu terheran dengan apa yang dia lakukan.
"Jangan pernah berharap sedikitpun padaku!" bisiknya di telinga Azkiya.
Lirih. Namun mampu menghujam tepat pada hati Azkiya.
Tentu saja Azkiya terkejut mendengar hal itu. Genggaman tangan di pundaknya juga semakin keras mencengkram, semakin lama semakin sakit. Azkiya mendongak memastika apa yang terjadi, namun tak ada yang Azkiya temukan kecuali kilat kemarahan di wajah suaminya.
"Karena aku sangat membencimu," sambung Arza.
Degg!
Azkiya menatap wajah suaminya dengan ragu.
"A-apa maksudnya?"
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Maya dan Adrian, serta sahabat mereka Sinta dan Rizky, tampaknya memiliki segalanya: karier yang sukses, rumah yang nyaman, dan kehidupan sosial yang aktif. Namun, di balik fasad kebahagiaan mereka, hubungan mereka masing-masing mengalami ketegangan dan kekosongan yang menyedihkan. Suatu malam, dalam upaya untuk menyegarkan hubungan mereka yang hambar, Maya dan Sinta memutuskan untuk mengusulkan sesuatu yang ekstrem: "fantasi tukar pasangan ranjang." Awalnya, ide ini tampak gila dan di luar batas kenyamanan mereka. Namun, dengan dorongan dan desakan dari pasangan mereka, Maya dan Adrian, serta Sinta dan Rizky, setuju untuk mencoba. Ketika fantasi tersebut menjadi kenyataan, keempatnya merasakan perasaan canggung, kebingungan, dan kecemasan yang tak terduga. Namun, dalam perjalanan mereka melalui pengalaman ini, mereka mulai menggali lebih dalam tentang hubungan mereka, mengungkapkan kebutuhan dan keinginan yang mungkin terlupakan, serta menyembuhkan luka-luka yang telah terbuka dalam pernikahan mereka. Dalam prosesnya, mereka menghadapi konflik, kecemburuan, dan ketidakpastian yang tidak terelakkan. Namun, mereka juga menemukan keintiman yang lebih dalam, pemahaman yang lebih besar tentang satu sama lain, dan kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang hampir putus asa. Novel "Fantasi Tukar Pasangan Ranjang" menawarkan pandangan yang tajam tentang kompleksitas hubungan manusia, dengan sentuhan humor, kehangatan, dan kisah cinta yang penuh dengan emosi. Di tengah fantasi yang menggoda, mereka menemukan keberanian untuk menghadapi kenyataan, menerima kekurangan masing-masing, dan membangun kembali fondasi cinta mereka dengan cara yang lebih kuat dan lebih tulus.
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"