/0/19349/coverbig.jpg?v=e0231886307b2d7dc6494adf68a1b8e9)
seorang perempuan siska melamar pekerjaan menjadi sekretaris ditempat perusahaan mewah, bosnya lelaki tmpan menawarkan kontrak perempuan itu menjadi sekretaris sekaligus menyusui bosnya bernama arga. bosnya mempunyai penyakit kelainan butuh asi.
Pagi itu, matahari bersinar cerah menerangi kota Jakarta. Siska berjalan tergesa-gesa menuju gedung perusahaan yang megah di pusat kota. Hari ini adalah hari yang sangat penting baginya, hari di mana ia akan menjalani wawancara kerja yang bisa mengubah hidupnya. Ia mengenakan setelan rapi dan sepatu hak tinggi, berharap penampilannya bisa memberikan kesan baik kepada pewawancara.
Sesampainya di lobi gedung, Siska tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. Lobi itu luas, dengan lantai marmer mengkilap dan lampu kristal menggantung di langit-langit. Ia kemudian melangkah menuju meja resepsionis.
"Selamat pagi, saya Siska. Saya ada janji wawancara dengan Pak Arga," ucapnya sopan kepada resepsionis.
"Selamat pagi, Ibu Siska. Silakan tunggu sebentar, saya akan menghubungi beliau," jawab resepsionis dengan senyum ramah.
Tak lama kemudian, seorang pria tampan dengan setelan jas mahal datang menghampiri Siska. Pria itu adalah Arga, direktur utama perusahaan tersebut. Arga tersenyum dan mengulurkan tangan.
"Selamat pagi, Siska. Saya Arga, senang bisa bertemu dengan Anda. Silakan ikut saya ke ruang wawancara," katanya.
Siska mengikuti Arga menuju sebuah ruang kantor yang luas dan mewah. Mereka duduk di hadapan satu sama lain, dan wawancara pun dimulai. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh Arga, dan Siska menjawab dengan penuh percaya diri. Hingga akhirnya, Arga mengajukan sebuah tawaran yang mengejutkan.
"Siska, Anda adalah kandidat yang sangat potensial. Saya sangat terkesan dengan latar belakang dan kemampuan Anda. Namun, ada satu hal lagi yang ingin saya bicarakan," kata Arga dengan nada serius.
"Apa itu, Pak?" tanya Siska dengan penasaran.
"Saya memiliki kondisi kesehatan yang agak unik. Saya butuh ASI sebagai bagian dari perawatan medis saya. Saya ingin menawarkan Anda posisi sebagai sekretaris sekaligus seseorang yang bisa membantu saya memenuhi kebutuhan medis ini. Tentu saja, kompensasi yang kami tawarkan sangat besar," jelas Arga.
Siska terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya. Ia tak pernah menyangka akan mendapat tawaran seperti ini. Di satu sisi, ia sangat membutuhkan pekerjaan dan uang untuk membayar hutang ibunya yang begitu kejam. Namun di sisi lain, tawaran ini terdengar sangat aneh dan tidak biasa.
"Apakah Anda serius, Pak?" tanya Siska akhirnya.
"Ya, saya sangat serius. Saya tahu ini bukan permintaan yang biasa, dan saya bisa mengerti jika Anda membutuhkan waktu untuk mempertimbangkannya," jawab Arga dengan tenang.
Siska mengangguk pelan. "Saya... saya butuh waktu untuk memikirkan ini, Pak. Ini keputusan yang sangat besar."
"Tentu saja, Siska. Ambil waktu yang Anda butuhkan. Tapi saya harap Anda bisa memberikan jawaban secepatnya, karena saya benar-benar membutuhkan bantuan Anda," kata Arga.
Setelah wawancara selesai, Siska keluar dari gedung perusahaan dengan perasaan campur aduk. Tawaran Arga terus terngiang-ngiang di kepalanya sepanjang perjalanan pulang. Ketika tiba di rumah, ia disambut oleh ibunya yang sedang duduk di ruang tamu.
"Bagaimana wawancaranya?" tanya ibunya tanpa melihat ke arah Siska.
"Berjalan dengan baik, Bu," jawab Siska singkat.
Ibunya hanya mengangguk, tidak tertarik untuk mendengar lebih lanjut. Siska masuk ke kamarnya dan duduk di atas ranjang, merenungkan tawaran Arga. Ia sangat membutuhkan uang untuk melunasi hutang ibunya yang menumpuk, tapi apakah ia siap untuk menerima tawaran yang aneh itu?
Malam itu, Siska tidak bisa tidur. Ia terus berpikir tentang apa yang harus ia lakukan. Tawaran Arga memang aneh, tapi jika itu bisa menyelesaikan masalah keuangan keluarganya, mungkin ia harus mempertimbangkannya. Setelah berpikir matang-matang, Siska akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.
Keesokan harinya, Siska kembali ke gedung perusahaan dan menemui Arga di kantornya. Arga terlihat senang melihat kedatangannya.
"Siska, saya senang Anda kembali. Apakah ini berarti Anda telah membuat keputusan?" tanya Arga dengan harap-harap cemas.
"Ya, Pak. Saya akan menerima tawaran Anda," jawab Siska dengan tegas.
Arga tersenyum lega. "Terima kasih, Siska. Anda telah membuat keputusan yang tepat. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai kontrak dan segala detailnya."
Siska dan Arga duduk bersama, membahas kontrak kerja yang mencakup tanggung jawabnya sebagai sekretaris sekaligus membantu kebutuhan medis Arga. Kontrak tersebut sangat menguntungkan bagi Siska, dengan gaji yang jauh di atas rata-rata.
Setelah semua persyaratan disepakati, Siska merasa lega. Meskipun ia masih merasa aneh dengan situasi ini, ia tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang terbaik untuk masa depannya dan keluarganya. Bagaimanapun juga, ia harus melakukan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah keuangan yang menghimpit keluarganya.
Dalam beberapa hari berikutnya, Siska mulai bekerja di perusahaan tersebut. Ia menjalankan tugas-tugasnya sebagai sekretaris dengan baik, sambil perlahan-lahan menyesuaikan diri dengan peran tambahan yang harus ia jalani. Meskipun awalnya terasa canggung, Siska mulai menyadari bahwa ia bisa melakukannya.
Hubungannya dengan Arga pun semakin dekat. Mereka sering berdiskusi tidak hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang kehidupan pribadi masing-masing. Arga ternyata adalah pria yang baik dan perhatian, meskipun ia memiliki kondisi medis yang unik. Siska merasa nyaman berada di dekatnya dan mulai melihat sisi lain dari pria tampan tersebut.
Hari demi hari berlalu, dan Siska semakin mahir dalam menjalani perannya. Ia merasa bangga karena bisa membantu Arga sembari mengatasi masalah keuangan keluarganya. Meskipun perjalanan ini penuh dengan tantangan dan dilema, Siska tahu bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat.
Di tengah segala kesulitan dan keanehan situasi ini, Siska belajar banyak tentang arti pengorbanan dan tanggung jawab. Ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri, siap menghadapi segala rintangan yang ada di depannya. Bab pertama dari perjalanan hidupnya ini mungkin penuh dengan pilihan yang sulit, tapi Siska tahu bahwa ia telah memulainya dengan langkah yang benar.
Nerissa (24 tahun), seorang mahasiswi S2 yang dikenal pintar dan ambisius, tiba-tiba menghadapi kenyataan pahit yang mengguncang hidupnya. Uang tabungan hasil kerja kerasnya untuk mendaftar program magang bergengsi di luar negeri dan membayar kuliah semester depan lenyap begitu saja-dicuri oleh saudara tiri yang selama ini diam-diam menyimpan iri padanya. Atas desakan sahabatnya, Nerissa akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah nekat: mencari seorang Sugar Daddy, tetapi hanya sekali, hanya untuk menyelesaikan masalah finansialnya. Leonard Alaric (31 tahun), seorang CEO karismatik yang terkenal dengan kekayaannya yang melimpah, menjadi pria yang menjawab keputusasaan Nerissa. Kesepakatan mereka sederhana: satu malam, lalu selesai. Namun Leonard memiliki rencana lain. Ia tidak puas hanya dengan pertemuan singkat itu. Leonard mulai menyusup ke setiap aspek hidup Nerissa, menawarkan kemewahan yang sulit ditolak sambil memaksanya menghadapi berbagai dilema moral. Ia tak peduli seberapa keras Nerissa mencoba melepaskan diri darinya-Leonard ingin Nerissa menjadi miliknya. Bagaimana Nerissa menghadapi pria yang begitu mendominasi ini? Akankah ia menyerah pada tekanan dan jebakan yang diberikan Leonard, atau justru menemukan cara untuk memutarbalikkan keadaan? Kisah ini penuh emosi, kemarahan, dan ketegangan yang tak terduga-mampukah Nerissa mempertahankan dirinya dalam dunia yang penuh manipulasi?
Terbakar oleh penghinaan dan cemoohan dari semua orang karena ibunya yang gila setelah melahirkan, Nadira, seorang gadis muda yang penuh harapan, akhirnya memilih jalan kelam. Dalam keputusasaan, ia bergabung dengan kelompok wanita malam demi uang untuk menyembuhkan ibunya yang terbaring tak berdaya. Namun, takdir membawanya pada sebuah tawaran yang menggoda dari seorang miliarder yang bisa mengubah hidupnya selamanya. Tapi, harga yang harus ia bayar untuk kesuksesan itu lebih besar dari yang ia bayangkan. Seiring berjalannya waktu, Nadira mulai mempertanyakan apakah semua yang ia lakukan sebanding dengan kebahagiaan yang dicarinya, dan apakah ia bisa kembali dari jalan yang telah ia pilih.
Dante Alvarado adalah seorang mafia yang dikenal karena kekejamannya di dunia bawah tanah. Dia hidup sendirian, menutup hatinya rapat-rapat setelah pengkhianatan yang ia alami. Sejak ditinggalkan oleh kekasihnya yang menikah dengan orang lain, dia membenci wanita. Namun, takdir mempertemukannya dengan seorang gadis yang tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai calon istrinya di depan banyak orang. Kejutan semakin besar ketika Dante tanpa sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya yang ternyata masih menyimpan perasaan padanya. Mendengar kata-kata gadis yang mengaku sebagai calon istrinya, Dante merasakan amarah yang tak tertahankan. Bagaimana Dante menghadapi kebingungannya? Apakah ini akhir dari segala yang dia percayai? Atau justru sebuah awal dari permainan yang lebih berbahaya?
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.