/0/22846/coverbig.jpg?v=329aaf527015a8e33a5999449376e22f)
Karena menghargai para sahabatnya yang mengadakan pesta kecil – kecilan untuk melepas masa lajangnya, Ivana pun terpaksa mengangkat gelas dan ikut bersulang. Ivana ikut minum hingga akhirnya mabuk. Dalam keadaan mabuk, saat Ivana pergi ke toilet, dia justru menyaksikan adegan pembunuhan dengan mata kepalanya sendiri. Sang pembunuh yang adalah seorang mafia kejam paling ditakuti pun tak ingin melepaskan Ivana yang menjadi saksi mata. Namun tubuh Ivana yang dalam pengaruh alkohol dan obat perangsang membuat keduanya terlibat cinta satu malam. Rencana Pernikahan Ivana yang hanya tinggal seminggu lagi pun hancur, karena keesokan paginya Haikal, sang tunangan memergokinya dengan seorang pria asing di kamar hotel. Ivana merasa di jebak oleh seseorang. Namun, semuanya telah terjadi, dia hanya bisa meratapi nasibnya yang malang. Tak sampai disitu, saham perusahaan sang kakek merosot drastis akibat pernikahan yang dibatalkan sepihak oleh sang kekasih dengan menyebarkan foto dan video dirinya dengan mengatakan bahwa Ivana telah mengkhianati cinta mereka. Ivana pun bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Namun, rencananya tak berjalan mulus karena pria asing, Galaxy Rodrigo, yang adalah seorang mafia yang menghabiskan malam bersama Ivana, tak ingin melepaskanya. Dalam proses mencari dalang di balik musibah yang di deritanya, Ivana malah terlibat dengan dunia hitam sang mafia. Akankah Ivana mampu melepaskan dirinya dari cengkraman sang mafia?
Ivana berpikir jika dirinya sudah terlalu mabuk saat ini. Ia pun mempercepat langkahnya mencari lokasi kamar kecil dengan pandanganya yang mulai mengabur hingga akhirnya ia memasuki sebuah ruangan yang dikiranya toilet Wanita. Produksi asam lambung di dalam perutnya mulai meronta.
Namun, langkahnya terhenti tatkala melihat seorang pria terbujur kaku di atas lantai ruangan dengan penerangan yang minim dengan tubuh bersimbah darah.
Ivana tertegun sejenak. Mengerjapkan matanya dan menggelengkan kepalanya berulang kali untuk mencerna akan hal yang terjadi di depan matanya, lalu pandanganya beralih pada punggung seorang pria yang sedang membelakanginya.
Ivana pun terhenyak Ketika melihat senjata api di dalam genggaman pria itu.
'A-Apa ini pembunuhan?' terkanya di dalam hati.
Dalam kekalutanya, hal yang terlintas dalam benak Ivana adalah keluar dari tempat itu sebelum pembunuh itu menyadari keberadaanya!
Akan tetapi, nahasnya kaki Ivana sulit diajak bekerja sama. Gara-gara alkohol yang diminumnya membuat Ivana sulit berjalan.
Tak sengaja tangan Ivana justru menekan saklar lampu di sampingnya dan membuat seluruh ruangan menjadi terang benderang. Perhatian pria yang dicap sebagai pembunuh oleh Ivana itu pun langsung tertuju padanya.
'Sial!' gerutu Ivana di dalam hati.
Ivana pun mengutuk teman-teman kampusnya yang membuat dirinya menenggak minuman keparat tersebut, hingga hampir satu botol telah masuk kedalam perutnya kini.
Beberapa saat sebelumnya.
"Cheers!"
Suara dentingan gelas yang saling bersinggungan memenuhi indera pendengaran Ivana Farisha. Minuman keras berwarna merah pekat itu terus dituang ke dalam gelas gadis itu, lalu perlahan cairan itu masuk ke dalam mulutnya dan membakar tenggorokanya.
"Kalau sudah jadi Nyonya muda Haikal Zain, jangan lupakan kami ya!" seru Angela Savastano, salah satu teman satu fakultas Ivana yang merupakan putri pengusaha yang cukup terkemuka.
"Benar. Apalagi calon suamimu itu adalah calon penerus keluarganya, Ivana. Kamu akan bisa menikmati banyak keuntungan setelah menjadi istrinya nanti," timpal Luna Marcella, sahabat Ivana yang lain dengan nada penuh kekaguman.
Sebagai penerus keluarga, Haikal Zain tentu saja merupakan sosok calon suami dan menantu idaman. Keluarga Zain merupakan salah satu keluarga terkaya di kota Jakarta. Keluarga Ivana tentu akan sangat senang bisa menjalin hubungan kekeluargaan denganya.
Seulas senyuman terukir di bibir Ivana. Tidak dapat dipungkiri jika ia juga sudah tidak sabar menjadi istri dari Haikal. Keinginanya untuk meninggalkan kediaman keluarga besarnya akan terwujud sebentar lagi.
"Berhentilah minum, Angela. Kamu sudah mabuk," tegur Ivana Ketika melihat wajah Angela yang telah memerah.
Namun, Angela menggeleng. Ia memperlihatkan jemarinya kepada Ivana dan berkata, "Aku tidak mabuk. Lihatlah, ini dua kan?"
Ivana tersenyum simpul. "Itu tiga," timpalnya.
Angela mengerucutkan bibirnya, lalu Kembali mengajak Ivana untuk bersulang. Begitu juga dengan ketiga Wanita yang lain. Karena tidak ingin mengecewakan para sahabatnya, Ivana terpaksa meladeni mereka.
Seteguk demi seteguk anggur merah lolos melalui tenggorokanya hingga membuat kepala Ivana terasa semakin berat. Ivana merasa dirinya sudah semakin mabuk karena minuman keras tersebut.
Namun, dia benar-benar merasa sangat Bahagia bisa berkumpul Bersama para sahabatnya hingga ia menjadi lupa diri. Saat ini ia sudah meneguk hamper satu botol anggur merah yang di pesan oleh Natasha. Gadis it uterus menuangkan minuman alcohol it uke dalam gelasnya yang kosong.
"Sudah cukup, Natasha. Aku sudah tidak kuat lagi," cicit Ivana dengan wajah yang telah memerah. Ia meletakan gelasnya ke atas meja, lalu pamit sejenak ke kamar kecil.
"Apa mau aku temani?" tawar Natasha dengan khawatir saat melihat Langkah Ivana yang sudah tidak beraturan lagi.
Namun, Ivana menggeleng dan terus melangkah keluar dari lounge VIP tersebut. Natasha menatap kepergian Ivana dengan seulas senyuman sinis di wajahnya, lalu ia Kembali bersulang dengan temanya yang lain di dalam ruangan itu.
Sementara itu, Ivana berjalan menyusuri koridor dengan penerangan yang remang-remang. Entah kenapa ia merasa tubuhnya terasa sangat panas. Muncul suatu perasaan aneh yang merayap di dalam dirinya, tetapi ia tidak tahu bagaimana menghentikan hal tersebut.
'Kenapa rasanya panas sekali?'
Ivana mengibas-ngibaskan wajahnya dengan tanganya. Pandanganya menjadi hilang timbul. Ia merasa seluruh ruangan seperti sedang bergerak secara tidak beraturan, lalu ia menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
Hingga akhirnya, disinilah Ivana berada. Dengan pemandangan mengerikan baginya yang ada di hadapanya.
Meskipun pandangan matanya sangat buram dan sulit melihat wajah pembunuh itu, tetapi ia mendengar derap Langkah pria itu semakin mendekat ke arahnya.
Kaki Ivana seolah terpaku di tempat. Ia sungguh tak berdaya dan hanya bisa pasrah dengan situasi tersebut. Perlahan ia berpaling dengan rasa takut yang bergemuruh hebat.
"Tu-Tuan, saya .... Saya tidak melihat apa pun," ucap Ivana dengan suara yang bergetar pelan.
Ia berharap pria itu tidak membunuhnya saat ini. Buliran bening telah menggenang di sepasang pelupuk mata indahnya.
"Kamu piker aku percaya?" desis pria itu.
Suara pria itu terdengar berat dan dalam, tetapi anehnya Ivana menyukainya. Tiba-tiba jemari kasar yang berlumuran darah menyeka sudut mata Ivana hingga membuat tubuh gadis itu bergetar hebat. Samar-samar Ivana bisa melihat lekuk wajah pembunuh itu dan seringai kecil yang terbit di sudut bibir pria itu.
Rahang tegas dengan bibir maskulin yang terkatup rapat, lalu hidung bangir yang terukir dengan indah sempat membawa Ivana terpana sesaat. Akan tetapi, ia sadar saat pandanganya beralih pada manik mata tajam yang Tengah menatapnya dengan intens.
Ivana dapat merasakan aura dingin yang terpancar dari sorot mata pria itu. Degup jantungnya berdebar dengan sangat cepat tatkala bertatapan langsung denganya. Netra gelap pria itu seperti seekor elang yang sedang mengintai langit malam. Anehnya, Ivana malah merasa semakin tertarik denganya.
Ada sensasi yang membakar tubuhnya hingga membuatnya sulit mengendalikan dirinya sendiri. Deru napasnya mulai memburu dengan irama jantung yang berdegup cepat. Satu hal yang ia rasakan adalah sesuatu yang membuncah dalam dirinya telah bergejolak hebat.
Tangan Ivana pun bergerak dengan lancing memegang wajah pria itu. Jemari lentiknya mengusap lembut wajah tegas dan dingin tersebut. Tatapanya kepada pria itu mulai diliputi dengan gairah. Ivana tersadar dengan tindakanya Ketika pria itu meraih tanganya, lalu menepisnya dengan kasar.
Gairah di dalam mata Ivana berubah menjadi sebuah ketakutan yang mendalam. Ia menundukan wajahnya dalam-dalam dan tidak berani menatap langsung wajah pria itu lagi.
'Apa yang sudah kulakukan tadi? Kenapa aku bisa ....'
Ivana menggelenfkan kepalanya dengan kuat. Berusaha menepis pikiran aneh yang terus menguasai dirinya untuk menuntaskan gairah yang terus membakar jiwanya. Masih di dalam kebingunganya, tiba-tiba saja pria asing itu mencengkram pergelangan tanganya dengan kuat.
"Tu-Tuan, saya-"
"Diamlah dan ikuti aku."
Suara berat dan dalam dari pria itu mmenyela ucapan Ivana. Entah kenapa ia malah merasa suara pria itu terdengar seksi di telinganya. Ivana tersentak dengan pikiranya itu.
Ketika hendak membuka suaranya, pria itu menyelanya kembali dan lanjut berkata dengan dingin, "Kalau kamu masih mau hidup, ikuti ucapanku!"
Alana nekad menikahi kekasih yang baru dipacarinya selama enam bulan tanpa persetujuan kedua orangtuanya. Meskipun sang kekasih berstatus duda tanpa anak, tetapi pria dengan wajah tampan rupawan itu mampu memanjakannya dengan segala kemewahan dan selalu memberikan apapun yang diminta oleh Alana. Setelah menikah Alana dikejutkan dengan hobi aneh suaminya tersebut, Cakra Heryawan, yang gemar memelihara ular, bahkan salah satu ularnya dibiarkan berkeliaran didalam rumah, bahkan tak jarang setiap kali dia terbangun dipagi hari dia mendapati ular besar tengah melingkar diatas ranjangnya. Beberapa keanehan lain pun terjadi, Alana kerap mendapatkan mimpi tentang percintaan dengan seorang pria yang tak dikenalnya. Saat Alana mulai penasaran dan mencari tau, dia kembali dikejutkan dengan kenyataan bahwa penyebab perceraian dari suaminya dengan mantan istrinya itu adalah karena mantan istri suaminya itu menghilang secara misterius.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."