Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / One Night Stand with Ceo
One Night Stand with Ceo

One Night Stand with Ceo

5.0
3 Bab
3 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

"Kau menjebakku Elena!" Devandra marah ketika teh yang baru saja dia minum ternyata dibubuhi obat perangsang. Elena yang tidak tahu menahu tentang obat perangsang di teh milik Devandra pun terkejut dan berusaha untuk menjelaskan semuanya. Sialnya Kesucian Elena justru di renggut secara tidak hormat oleh Devandra.

Bab 1 Dijebak

"Kau berani menjebakku Elena!"

Mata Devandra memerah, ketika tubuhnya terasa sangat panas ketika baru saja minum teh hangat yang diberikan oleh Elena sekretaris barunya.

Elena terkejut ketika bosnya mengatakan bahwasanya dia menjebaknya, dia yang tidak merasa melakukan kesalahan pun segera berusaha membersihkan namanya.

"Maaf Tuan, Aku sama sekali tidak menjebak anda! Lalu apa yang membuat Anda marah sampai seperti ini?"

"Apakah kau berpura-pura bodoh Elena?" Tanya Devandra dengan penuh kemarahannya.

Bodoh?

Elena semakin bingung dengan tuduhan yang diucapkan oleh bosnya barusan.

Sungguh dia tidak merasa menjebak atasannya, lantas mengapa atasannya sangat marah seperti ini padanya.

Elena masih terdiam bingung memikirkan kesalahan yang dia lakukan, sedangkan Devandra sudah tidak bisa menahan lagi panas yang ada di dalam tubuhnya.

Devandra mendorong tubuh Elena sampai terjatuh tepat di atas ranjang hotel tempat yang ia pesan untuk beristirahat, bukan untuk berniat menyalurkan hasratnya.

Tetapi malam ini, ranjang kamar itu bukan cuma sekedar tempat untuk beristirahat, tetapi justru menjadi saksi hilangnya kesucian Elena malam ini.

Elena yang mengetahui jika Devandra akan melakukan hubungan intim dengannya, wanita itu berusaha untuk menolak.

Dia tidak menginginkan jika kesuciannya harus berakhir secara tragis seperti malam ini.

"Tuan Tolong jangan lakukan ini! Sungguh Aku sama sekali tidak tahu menahu tentang obat perangsang yang ada di dalam teh tuan!"

"Kau jangan pura-pura tidak tahu Elena! Aku yakin wanita seperti dirimu memang sudah merencanakan ini semua!"

Devandra tidak mau mendengarkan penjelasan Elena, selama ini dia tidak pernah dijebak oleh sekretarisnya, sialnya malam ini dia justru merasakan sebuah jebakan dari sekretaris barunya.

Karena tidak merasa bersalah Elena berusaha menjelaskan pada Devandra, tetapi pria itu tidak mau mendengar penjelasan yang diucapkan oleh Elena.

Yang ada di dalam kepalanya adalah bagaimana cara menuntaskan hasrat yang begitu sangat membara di dalam tubuhnya.

Setelah devandra sudah menyelesaikan semua itu, pria itu pun melempar Elena dengan sejumlah uang.

"Wanita miskin seperti dirimu hanya menginginkan uang bukan?" Tanyanya dengan nada sangat marah pada Elena.

"Maaf Tuan, saya bukan pelacur!"

Elena tak terima jika dirinya dianggap sebagai wanita pelacur oleh atasannya, tetapi semua itu justru membuat devandra semakin marah.

" Apakah kamu menginginkan aku sebut sebagai pendamping hidupku? Setelah kesucianmu aku renggut secara paksa seperti malam ini?"

"Oh sungguh sangat malang Elena, Aku bukan pria bodoh yang mau percaya begitu saja dengan kepolosanmu!"

Elena masih memegangi lututnya sambil terus meneteskan air matanya, dia tak menyangka jika dirinya harus mengalami hilangnya kesuciannya tanpa arti.

"Cepat ambil uangnya! Bukankah kamu menginginkan uang? Kenapa masih terus berpura-pura jual mahal seperti ini?"

Setelah memarahi Elena, pria itu pun pergi untuk membersihkan tubuhnya.

Sedangkan hati Elena terasa sangat sakit, dia yang sama sekali tidak berniat menjual tubuhnya, tetapi harus dianggap sebagai wanita murahan yang hanya bekerja menjual tubuhnya saja.

Elena mengabaikan lembaran-lembaran uang yang berjajar di sekeliling tubuhnya, dia tidak peduli seberapa banyak uang itu, yang ada di dalam pikirannya adalah dia bukanlah wanita pelacur seperti yang dikatakan oleh atasannya barusan.

"Aku harus pergi dari tempat ini!"

Elena tidak ingin jika dia dianggap terus-menerus menjadi wanita murahan, dia pun segera mengambil pakaiannya lalu mengenakannya.

Membiarkan lembaran-lembaran uang yang tadi sempat dilempar pada tubuhnya tetap berada pada tempatnya.

"Maaf tuan, meskipun aku miskin, bukan berarti aku ingin menjual tubuhku hanya demi mendapatkan uang," batin Elena terasa sangat sakit sambil berjalan meninggalkan kamar tersebut.

Sedangkan Devandra yang baru saja keluar dari kamar mandi, pria itu pun terkejut ketika melihat Elena sudah tidak ada di ranjang tempat tidurnya, dan matanya pun membelalak ketika melihat uang yang tadi sempat ia lempar di tubuh Elena masih berada di tempatnya seperti semula.

"Sebenarnya apa yang wanita ini inginkan? Kenapa dia tidak mengambil uangku?"

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 3 Kehilangan Ayah   03-31 10:45
img
1 Bab 1 Dijebak
29/03/2025
3 Bab 3 Kehilangan Ayah
30/03/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY