/0/23738/coverbig.jpg?v=2366e72dd37d100717edfa48049d1839)
Arlena hampir tak percaya dengan apa yang terjadi pada rumah tangga kedua orang tuanya. Keluarga yang dulu harmonis kini hancur berantakan karena kehadiran orang ketiga. Lebih parahnya, ibunya yang tak mampu menahan stres jatuh sakit dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Rasa kehilangan itu berubah menjadi dendam yang membakar dada Arlena. Bagaimana bisa seorang wanita dengan mudah merebut ayahnya dan menghancurkan keluarganya? Namun, siapa sangka, wanita perusak rumah tangganya ternyata memiliki seorang suami tampan dan berkuasa-yang tak lain adalah atasannya sendiri, Rafael Vallenzo. Sekarang, Arlena punya kesempatan untuk membalas sakit hatinya. Tapi apakah balas dendam itu akan berjalan sesuai rencana, atau justru menjeratnya dalam permainan yang lebih berbahaya?
Arlena menatap kosong ke jendela ruang tamunya. Hujan deras di luar tampak seperti gambaran dari hatinya yang tengah kacau. Bayang-bayang masa lalu, yang seharusnya menjadi kenangan manis, kini berubah menjadi mimpi buruk yang terus menghantui. Setiap detik, ia merasa terperangkap dalam bayang-bayang tragedi yang menimpa keluarganya.
"Dulu, ayah dan ibu... mereka saling mencintai, bukan?" Arlena berbisik pada dirinya sendiri, seolah mencari jawaban dari kekosongan hatinya.
Tiba-tiba, telepon genggamnya bergetar di atas meja, memecah keheningan yang mencekam. Nama yang muncul di layar membuat napasnya tercekat. Rafael Vallenzo.
Dengan tangan yang sedikit gemetar, Arlena mengangkat panggilan tersebut.
"Rafael," ujarnya, suaranya terdengar lebih dingin dari yang ia harapkan.
"Arlena," suara di ujung sana terdengar lembut namun tegas, "kamu baik-baik saja?"
Arlena menelan ludahnya. Rasanya, berbicara dengan Rafael membuat emosinya semakin tak terkendali. Ia mengingat betul bagaimana Rafael selalu hadir di sisi ibunya, mencoba menjadi penolong, namun tak pernah ia sadari bahwa pria itu juga punya hubungan dengan wanita yang kini menjadi musuhnya.
"Baik-baik saja? Bagaimana mungkin aku bisa baik-baik saja setelah semua yang terjadi?" suaranya terpecah, penuh kepahitan.
Terdengar kesunyian di ujung telepon, sebelum akhirnya Rafael berbicara lagi dengan nada lebih hati-hati, "Aku tahu ini sulit, Arlena. Tapi, kamu harus memahami bahwa ibu dan ayah kalian... mereka juga manusia. Ada hal-hal yang tidak bisa kamu lihat dari luar."
Arlena mendesah, merasa kata-kata itu hanya menjadi pembenaran yang tak pernah ia terima. "Tidak, Rafael. Apa yang terjadi itu bukanlah karena kesalahan mereka berdua! Semua ini karena wanita itu," jawabnya dengan nada memuncak. "Karena dia!"
Rafael terdiam sejenak, kemudian berbicara dengan suara yang lebih serius. "Arlena, aku tahu kau sangat marah padanya. Dan aku mengerti. Tapi, mungkin ini saatnya kamu belajar untuk melihat semuanya dari perspektif yang lebih luas."
Arlena merasa hatinya bergejolak. "Perspektif apa lagi yang kau maksud? Setelah ibuku meninggal karena stres dan sakit karena wanita itu? Apa yang harus aku pahami, Rafael?"
Suasana menjadi tegang. Rafael menghela napas dalam-dalam, seolah merasakan setiap kata yang diucapkan Arlena. "Aku hanya ingin kau tahu bahwa hidup ini seringkali tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Kadang, kita harus menerima kenyataan pahit dan mencoba untuk bergerak maju."
Namun, kata-kata itu seperti pisau tajam yang menambah luka di hati Arlena. "Maju? Setelah semuanya hancur?" katanya dengan suara pelan, namun penuh amarah. "Kau bicara tentang maju, tapi tidak ada yang bisa memperbaiki apa yang telah hilang. Ibu, ayah... mereka semua rusak karena kebohongan dan pengkhianatan."
Rafael tahu, meskipun kata-katanya mungkin datang dengan niat baik, ia takkan bisa memperbaiki apa yang telah terjadi. "Aku tidak bisa mengubah masa lalu, Arlena. Tapi aku ada di sini untukmu, jika kau membutuhkan seseorang."
Arlena terkekeh sinis. "Seseorang? Seseorang yang ternyata juga ada hubungan dengan wanita itu? Terima kasih, Rafael. Tapi aku tidak membutuhkan pelipur lara dari orang seperti kamu."
Telepon itu terputus begitu saja. Arlena menatap layar ponselnya dengan pandangan penuh kebencian, namun di dalam hatinya, ada perasaan kosong yang tak kunjung terisi.
Wanita itu-Nadia, istri dari ayahnya yang merebut segalanya-mungkin telah merusak hidupnya. Tapi kini, Arlena merasa ada satu hal yang lebih dari sekedar kemarahan. Ada rencana yang telah lama terpendam dalam dirinya.
Ia tahu, suatu hari nanti, ia akan menghadapinya. Tidak hanya untuk membalas dendam pada wanita yang menghancurkan kebahagiaan keluarganya, tetapi juga untuk membayar harga atas semua kebohongan yang selama ini tersembunyi.
Dan Rafael... meskipun dirinya terhubung dengan orang yang paling dibenci Arlena, ia takkan bisa menghindar dari permainan yang sedang dimulai.
Arlena menghela napas dalam, mencoba menenangkan dirinya. "Semuanya akan berakhir. Aku akan memastikan itu."
Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, senyum tipis muncul di wajahnya-senyum yang penuh dengan rencana.
Maya, asisten eksekutif baru yang baru saja bergabung dengan tim, tengah beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang sibuk. Maya merupakan wanita muda bersemangat dan terampil, dan posisi ini adalah kesempatan besar baginya untuk menunjukkan kemampuannya. Meskipun awalnya merasa cemas, Maya bertekad untuk menjalani tugasnya dengan sebaik mungkin.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Warning!!! Khusus 18+++ Di bawah 18+++ alangkah baiknya jangan dicoba-coba.