/0/24250/coverbig.jpg?v=f742b725ae599210d293d306a214d2f0)
Warning!! memuat adegan dewasa!! Bijak memilih bacaan!! Selama 5 tahun menjalin bahtera rumah tangga tanpa memiliki anak bukanlah masalah bagi pasangan Zara dan Harry. Namun, ketenangan itu berubah saat tiba-tiba Harry mengaku telah berhutang dalam jumlah yang fantastis dan menjadikan Zara sebagai jaminan untuk membayar hutang-hutangnya yang menumpuk. Zara dijual pada seorang pria kejam yang memperlakukannya sebagai objek untuk memuaskan keinginan seksual. Penderitaannya belum berakhir, saat dia mulai menyelidiki lebih jauh, Zara menemukan fakta bahwa alasan dibalik hutang yang menjerat suaminya itu...
"Mas mohon Zara, cuma kamu yang bisa membantu Mas" pinta Harry dengan suara penuh kerendahan hati. Dia berlutut di hadapan Zara, istrinya. Matanya memandang wajah cantik Zara yang dipenuhi dengan emosi, antara kemarahan, kekecewaan dan kesedihan.
Hanya jarum jam yang berdetak perlahan mengisi keheningan di antara dua jiwa yang terikat dalam tatapan diam.
Harry menahan erat tangan wanita di sampingnya, matanya memerah karena menyimpan beban yang tak terungkap, sementara Zara hanya terdiam, sibuk merenungkan apa yang ada dalam benaknya.
"Mas mohon, hanya sekali saja, setelah itu kita akan kembali hidup normal, Mas akan menerimamu kembali" Ucap Harry dengan nada membujuk
Mata Zara melotot, tak percaya dengan ucapan sang suami "Apa Mas sudah gila!? Mas tidak mencintaiku lagi? Permintaanmu itu keterlaluan, Mas, bagaimana kamu bisa meminta istrimu sendiri untuk melakukan itu?!" balas Zara dengan emosi memuncak sambil mencoba menahan air matanya.
"Sayang, Mas terpaksa. Mas mencintai Zara. Tapi, Mas juga tak ingin melihatmu menderita, itulah mengapa ini satu-satunya jalan untuk melunasi hutang kita" jelas Harry dengan nada penuh penyesalan.
"Dengan menjualku?!" Dengan kasarnya Zara melepaskan tangan Harry yang menggenggamnya
"Zara, Mas mohon..."
"Kalau begitu coba Mas jelaskan, kenapa Mas bisa berhutang sebanyak ini? Bahkan hutang disebuah bar?! Sejak kapan Mas mengenal tempat gelap itu?!" Derasnya air mata Zara tidak terbendung. Kekecewaan merambah dihatinya saat sang suami pulang dengan keadaan berantakan dan sebuah surat berisikan jumlah hutang yang dimilikinya.
"Mas khilaf sayang"
"Khilaf Mas bilang? Sampai kapan Mas akan terus menggunakan kata khilaf saat Mas sendiri sudah sadar jika yang Mas lakukan itu salah" Zara terdiam selama beberapa detik sebelum melanjutkan ucapannya "Aku kecewa, Mas. Kamu yang berbuat, namun aku yang harus bertanggung jawab" Ucap Zara dengan nada tenang yang mengundang makna berat
Harry mencoba menghapus air matanya, menangis, dan menunduk sambil berlutut di hadapan Zara. "Maafkan Mas, tapi apa bisa untuk sekali ini saja Zara bantu Mas" ucapnya dengan suara yang penuh penyesalan.
"Aku membencimu Mas!" seru Zara dengan penuh amarah.
"ZARA!!"
"Zara dengar Mas..."
Zara memasuki kamar dengan langkah yang berat. Dengan cepat, dia mengunci pintu kamarnya, lalu dengan kelelahan bersandar di pintu, merosot ke lantai sambil menangis dan meremas dadanya. Rasa sakit yang teramat dalam menghantam hatinya.
Harry, suaminya, berniat menjual dirinya kepada bos pemilik klub malam untuk melunasi hutang besar yang diakibatkan oleh kegemarannya berjudi dan minum alkohol.
Zara bertanya-tanya, mengapa Harry melakukan hal ini? Padahal setau Zara, Harry selalu jujur dan terbuka padanya namun ternyata, suaminya kecanduan judi, dan rumah tangga mereka dibangun dengan penuh kebohongan
Zara jadi berpikir, apa selama ini, Harry memberi nafkah dengan uang yang diperoleh dari kegiatan judi ilegal? Padahal, Harry sudah memiliki pekerjaan tetap di sebuah perusahaan industri, yang sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.
"Zara, maafkan Mas. Buka pintunya, Zara. Mas terpaksa melakukannya. Jika menolak maka Mas akan dibunuh, dan kamu akan dijadikan pelacur di klub itu untuk selamanya Zara" Terdengar suara Harry dari luar kamar.
"Apa Mas pikir aku peduli? Pergi!" jawab Zara dengan tegas.
"Tolong pikirkan, Zara. Apapun yang terjadi, cinta Mas padamu tidak akan berubah. Hanya semalam dan setelah itu hidup kita akan kembali normal" pintanya Harry dengan harapan.
'Gila' Satu kata yang berputar dalam pikiran Zara saat Harry mengucapkan itu. Derai air matanya mengalir dengan deras, suaminya benar-benar sudah berubah dan Zara seperti tidak mengenal sosok Harry saat ini.
"Zara?" Harry kembali memanggil namun Zara tetap tidak membuka mulutnya "Mas pergi dulu, pikirkan lah lagi permintaan Mas" Sambung Harry
Hening. Hanya terdengar langkah kaki menjauhi pintu kamar. Harry telah pergi, meninggalkan Zara yang terdiam seperti mayat hidup, hatinya terluka.
Zara merenung "Apa yang harus kulakukan, Ma? Apa aku memang harus mengakhiri semuanya? Tapi aku tidak memiliki siapapun selain Mas Harry"
Ya inilah Masalah Zara, dia tidak memiliki kerabat disini, hanya ada rumah peninggalan orangtuanya yang kini ditempati oleh mereka.
Zara meraih handphonenya, menghubungi Layla, satu-satunya teman yang Zara punya
"Lay.."
"Zara kamu kenapa?!" Layla bertanya dengan perasaan panik begitu mendengar lirihan Zara di telpon
"Mas Harry berubah, Lay" lirih Zara dengan nada penuh kekecewaan.
"Berubah gimana, Ra? Coba jelaskan pelan-pelan" Layla mencoba menenangkan Zara.
"Dia berjudi" kata Zara dengan suara parau.
Layla terdiam sejenak, mencerna inforMasi yang baru saja didengarnya. "Apa kamu serius? Bagaimana bisa? Kapan ini terjadi?"
"Aku juga gak tahu Lay, tiba-tiba Mas Harry datang bawa surat hutang dari sebuah bar. Dia ditagih bayar hutang dan kalau gak bisa bayar kami diancam" Zara menjelaskan secara garis besarnya dengan suara gemetar.
"Berapa hutangnya Ra?"
"350 juta"
"Astaga Harry...., bagaimana bisa dia berhutang sebanyak itu??" Tanya Layla tak habis pikir
"Aku juga gak tau Lay, aku bingung"
"Aku ada 25 juta ditabungan, nanti aku transfer 20 jutanya ya buat bantu kamu. Terus coba kamu bilang sama Harry, supaya dia bisa pinjam uang diperusahaannya, aku yakin untuk pegawai dengan jabatan seperti Harry bisa dikasih 300 juta-an"
Zara tersenyum tipis "Makasih ya Layla, maaf udah repotin kamu"
"Ih santai aja kali Ra, kamu udah kaya saudara aku sendiri kok" ucap Layla
Panggilan telpon itu berakhir lalu Zara mulai mengikuti saran Layla, dia berjalan keluar kamar, mencari keberadaan suaminya namun Harry tidak ada disana.
Zara juga menelpon suaminya namun sayang entah berapa kali Zara menelponnya, Harry juga tidak mengangkat panggilan Zara
Lalu tak lama sebuah pesan Masuk ke ponsel Zara, awalnya Zara kira itu Harry tetapi saat melihat notifikasi, pesan itu dikirimkan oleh nomor yang tidak Zara simpan
"Nomor siapa?" Zara mengerutkan kening bingung dan untuk mengakhiri rasa penasarannya Zara membuka pesan itu
'suamimu'
-Foto
Tangan Zara bergetar, itu adalah sebuah foto suaminya disebuah klub malam dan sedang berbicara pada seorang wanita dengan pakaian kurang bahan
"Apa lagi yang kamu lakukan, Mas??" Gumam Zara sedikit khawatir dan kekecewan yang besar
Warning Beberapa bab memuat adegan 21+ Saat Alana mengetahui rencana sang ibu tiri untuk menyingkirkannya, Alana memutuskan untuk membalas dendam dengan cara yang tak terduga. Dia menjebak seorang pria dengan image Casanova dan status sosial yang tinggi. Alesio Theodore Kingston, putra tunggal Zedante Kingston dan Arshia Kingston, pasangan billionaire yag memiliki ratusan cabang perusahaan yang tersebar di belahan dunia, termasuk maskapai penerbangan Internasional Kingston Airlines. Alesio memiliki keinginan tidak biasa dengan gadis imut pemberani yang menjebaknya. Kontrak pernikahan selama satu tahunpun disepakati dan Alana sadar bahwa Alesio bukan hanya sekadar Casanova biasa. Ada sisi gelap dan misterius pada Alesio yang meruntuhkan tembok pertahanan Alana. Terlebih ketika gairah Alesio untuk memiliki Alana semakin berkobar. Dibalik Senyumannya yang menawan dan pesona yang tak terbantahkan, Alesio menyimpan obsesi yang gelap dan berbahaya pada Alana.
Warning!!! 21+ only Kecenderungan kekerasan dan kata kasar. Usia kurang dari 21 tahun dilarang baca! Erick, pria berusia 20 tahun yang hidup berdua dengan ibunya terpaksa harus menjadi peliharaan Jason, pria penyuka sesama jenis dengan kecenderungan BDSM demi membiayai ibunya yang masuk rumah sakit. Bagaimanakah kehidupan erick selama menjadi peliharaan Jason? WARNING! BxB BDSM Mature konten (kekerasan, kata kasar, hinaan dll)
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."