uka pin
ar
i terbangun. Dia bersandar pada ranjang dan hanya
ara yakin bahwa itu suaminya. "Zara, Mas ingin bicara
masalah kemarin maka lebih ba
kukan itu. Buka pintunya Zara, kita akan selesaikan
tik Zara yang terlihat pucat dengan rambut berantakan. Harry tersenyum
a pergi
a lalu menatap Harry deng
istrinya, dan mencium ke
rgi dari sini!
" Zara terkeju
diikuti oleh Zara yang Masih mempertanyakan sikap aneh suaminya. Harry mengambil
aikan rumah kita" Jelas Harry d
ngis Zara kembali terdengar. Hatinya terluka lagi. Rumah peninggalan
amu melakukan ini padaku?!" desis Zara, suaranya p
menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan segalanya kepada Zara, meskipun dia
an lain. Aku melakukan ini karena kita tidak punya uang lagi. Hutang-hutangku menump
an kekecewaan yang mendalam. "Tapi menggadaikan rumah kita? Mengapa kamu ti
eharusnya berbicara denganmu sejak awal. Tapi aku merasa tidak punya pilihan lain. Aku tid
mengkhianati kepercayaanku, Mas. Aku merasa hancur, tidak hanya karena ruma
kannya. Kita harus pergi dari sini sebelum orang suruhannya menemukanmu, dan aku akan mati
bayar hutang? Kalau gitu tebus rumah ini,
cap Harry
as sembunyikan dariku?" Ucapnya seper
udah d
ng, namun percayalah bahwa kata-kata
gkar. Mas melakukannya untuk melindungimu, untuk melindungi kita be
p suaminya dengan lekat "Mas, berjanjilah. Setelah semua ini selesai, jangan p
annya meraih pipi istrinya s
wajah suaminya yang tulus, dia memutu
p koper. Mereka meninggalkan rumah dengan hati yang b
bagi Zara, karena dia harus merelakan rumah peni
an mereka tiba disebuah rumah kontrakan
tau tempat in
Mas" Jawab Harry
mar, dapur dan kamar mandi, kontrakan yang cukup luas untuk mereka tempati berdua.
ggal disini M
kan pemiliknya soalnya waktu Mas bayar da
pan Harry tapi Zara merasa aneh. Kapan Harry bayar dan melakukan peng
barang kita" Ajak Harry yang mem