Celeste menatap Darian dengan mata berlinang air mata, tapi suaranya tegas, penuh kepedihan. "Darian, aku tidak berbohong. Aku tidak pernah melakukan apa yang kau tuduhkan."
Namun, apa kata-katanya? Baginya, semua itu sudah menjadi berita lama yang sudah dipercaya lebih oleh orang lain, terutama oleh seorang wanita muda bernama Ivana Greer yang sekarang duduk di sebelah Darian, tersenyum penuh kemenangan. Ivana dengan senyum manisnya itu berhasil menyusup ke dalam kehidupan mereka, meracuni pikiran Darian dengan kebohongan dan tipu daya yang licik.
Margarethe Elwood, ibu Darian, yang sejak dulu membenci Celeste karena ia bukan berasal dari keluarga kaya dan terpandang, berdiri di belakang anaknya dengan tatapan dingin yang membuat Celeste merasa semakin terkucilkan.
"Kamu bukan lagi bagian dari keluarga Elwood," kata Margarethe dengan nada menyudutkan. "Kami sudah memberikanmu kesempatan, tapi kamu memilih jalan yang salah."
Celeste merasa dunia runtuh di sekelilingnya. Rumah yang dulu penuh cinta dan harapan kini menjadi penjara yang menjebaknya tanpa jalan keluar.
"Aku tidak punya tempat lain, Darian," suara Celeste pecah. "Aku hanya ingin keadilan."
Darian menatapnya dengan dingin. "Keadilan? Kamu sudah kehilangan hakmu. Segera pergi, sebelum aku kehilangan kesabaran."
Tanpa ada pilihan lain, Celeste mengangguk pelan, memunggungi suaminya, dan melangkah keluar dari rumah yang kini terasa asing dan kejam.
Dua bulan setelah pengusiran itu, Celeste tinggal di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota. Kehidupan yang dulu ia bayangkan bersama Darian dan keluarga Elwood kini hanyalah kenangan pahit yang selalu menghantui.
Namun, di balik luka dan air mata itu, Celeste perlahan mengumpulkan kekuatan. Ia mulai membangun dirinya kembali, bekerja keras tanpa menghiraukan kata-kata sinis dari orang-orang yang dulu ia anggap keluarga.
Suatu malam, saat hujan deras mengguyur kota, Celeste duduk di meja kerjanya, menatap layar laptop yang menampilkan laporan perkembangan perusahaannya. Namanya kini sudah tidak asing di dunia bisnis teknologi. Perusahaan yang ia dirikan dari nol mulai menunjukkan kemajuan yang pesat, dan rumor tentang sosok wanita tangguh yang bangkit dari kehancuran mulai tersebar.
Tetapi semua itu belum cukup. Celeste tahu, ada luka lama yang harus ia tutup dengan cara yang benar: membalas pengkhianatan yang pernah dibuat suami dan keluarganya.
Sementara itu, di rumah besar Elwood, suasana berbeda sama sekali. Darian dan Ivana terlihat mesra di ruang tamu, tapi di balik senyum mereka, ada ketegangan yang tak tampak oleh orang lain.
"Darian, kamu yakin dengan semua ini?" suara Ivana terdengar lembut tapi penuh ambisi. "Kamu tidak takut Celeste akan kembali dan menghancurkan semua yang sudah kita bangun?"
Darian menghela napas panjang. "Aku sudah membuang masa lalu. Celeste adalah bagian dari itu. Sekarang, fokusku hanya pada masa depan."
Namun, dalam hatinya, Darian merasakan sesuatu yang mengusik. Ada rasa bersalah yang tak bisa ia elakkan, walaupun ia menutupinya dengan dingin dan ketegasan.
Kembali ke Celeste, malam itu adalah malam yang menentukan. Ia menatap sebuah foto lama dirinya bersama Darian, tersenyum bahagia sebelum semuanya hancur. "Aku akan membalaskan semua ini," gumamnya pelan. "Bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi untuk harga diriku."
Ia tahu, untuk membalas dendam, ia harus bermain dengan aturan yang berbeda. Ia harus menjadi wanita yang tak hanya kuat, tapi juga licik dan penuh strategi.
Dan malam itu, di balik layar komputer, ia mulai merancang rencana pembalasan yang akan membuat Darian dan keluarganya menyesal telah mengusirnya dari kehidupan mereka.
Hari demi hari, Celeste membangun jaringan dan koneksi. Ia bertemu dengan tokoh-tokoh penting di dunia bisnis, memperkuat posisinya sebagai wanita yang tidak boleh diremehkan. Ia belajar banyak dari pengalaman pahitnya, mengubah luka menjadi kekuatan yang tak terbayangkan.
Sedikit demi sedikit, bayangan masa lalunya yang kelam mulai bergeser oleh masa depan yang cerah dan penuh kemungkinan.
Namun, satu hal tetap jelas di benaknya: balas dendam akan menjadi pelajaran paling berat bagi mereka yang dulu mengkhianatinya.
Pesan itu singkat, namun menggetarkan:
"Kita perlu bicara. Ada sesuatu yang kamu harus tahu tentang Darian."
Celeste menatap layar dengan mata yang menyala penuh tekad. Dunia lama mungkin telah meninggalkannya, tapi kini ia sudah siap untuk melawan.