Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Kau Menikahi Aku Dengan Benci
Kau Menikahi Aku Dengan Benci

Kau Menikahi Aku Dengan Benci

5.0
56 Bab
59 Penayangan
Baca Sekarang

Anjani masih menanti kabar suaminya, Prakasa, seorang prajurit yang dinyatakan hilang di Papua. Hatinya perih digantung ketidakpastian. Namun, cobaan lain datang saat adiknya, Kirana, yang baru saja dinikahkan dengan Arjuna, malah kabur bersama kekasih lamanya. Demi menjaga kehormatan keluarga, Anjani, yang baru saja resmi berstatus janda, terpaksa menggantikan posisi Kirana. Dia harus menikah dengan Arjuna. Pernikahan ini dipenuhi dengan rasa benci dari pihak Arjuna dan keluarganya. Mereka tidak pernah tahu bahwa Anjani adalah seorang dokter spesialis anak yang berdedikasi. Mereka hanya memandangnya sebagai janda biasa, yang mereka kira hanya akan mengejar harta. Akibatnya, Anjani selalu mendapat perlakuan sinis dan kejam. Lalu, akan seperti apa kelanjutan pernikahan mereka saat Prakasa, sang suami yang hilang, tiba-tiba kembali dalam keadaan sehat? Akankah Arjuna, seiring waktu, jatuh cinta pada Anjani yang selama ini disalahpahami, atau justru melepaskannya? Dan bagaimana status pernikahan Anjani dan Arjuna di mata hukum serta negara, mengingat Anjani secara sah masih berstatus istri Prakasa sebelum berita kehilangannya?

Konten

Bab 1 Pernikahan Pengganti

Langkah kaki Anjani menggema di lorong rumah besar milik keluarga Arjuna. Suasana mencekam menyambutnya sejak ia turun dari mobil. Tak ada sambutan hangat, tak ada senyum ramah. Hanya sorot mata curiga dan bisikan lirih dari para kerabat yang hadir di acara pernikahannya-pernikahan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Di ruang tamu, ibu Arjuna, Ny. Ratmi, duduk dengan tegak dan dingin. Wajahnya kaku, nyaris tanpa ekspresi saat melihat Anjani memasuki ruangan dengan kebaya putih sederhana yang dikenakan terburu-buru.

"Apa kamu yakin ingin melanjutkan ini, Nja?" bisik Pak Wiryo, ayah Anjani, pelan di telinganya.

Anjani menelan ludah. "Ini demi Kirana... dan demi nama baik keluarga kita, Pak."

Pak Wiryo mengangguk lirih, lalu mundur pelan memberi ruang bagi putrinya untuk duduk di sebelah Arjuna, yang juga tampak gelisah. Jas abu-abunya rapi, tetapi sorot matanya dingin, menusuk.

"Aku tidak meminta ini," bisik Arjuna tanpa menoleh.

"Aku juga tidak," balas Anjani lembut.

Suara penghulu memecah keheningan.

"Dengan maskawin seperangkat alat salat dan emas dua gram, tunai-saya nikahkan..."

Kalimat itu menggantung sejenak di telinga Anjani. Tubuhnya terasa ringan, seperti bukan miliknya. Ia sempat melirik tangan Arjuna yang mengepal erat, rahangnya mengeras, tetapi ia tetap menjawab dengan tegas,

"Saya terima nikahnya Anjani binti Wiryo dengan maskawin tersebut, tunai."

Dan seketika, takdir baru dimulai.

Beberapa jam kemudian, suasana rumah mulai sepi. Para tamu telah pulang, dan Anjani duduk sendirian di kamar pengantin. Ruangan itu wangi melati, tapi terasa dingin dan asing. Ia melepas anting satu per satu, menatap bayangan dirinya di cermin.

Pintu terbuka dengan kasar.

"Kau bisa tidur di sofa. Jangan harap aku akan menyentuhmu," suara Arjuna terdengar tajam.

Anjani menoleh, namun tak menjawab.

"Kenapa diam?" ejek Arjuna. "Atau kamu berharap aku cepat jatuh cinta padamu seperti dalam sinetron murahan itu?"

Anjani bangkit perlahan. "Aku tidak butuh cintamu. Aku hanya ingin kamu menjaga nama baik adikku."

"Adikmu kabur seperti pengecut. Dan kamu-" Arjuna mendekat satu langkah, "-datang sebagai pahlawan, ya?"

"Kalau aku tidak datang, seluruh keluarga akan dipermalukan. Kamu tahu sendiri betapa orang-orang akan memperbincangkan ini."

Arjuna mendengus. "Jangan terlalu percaya diri. Kamu mungkin berhasil menipuku hari ini, tapi jangan pernah berharap aku akan menganggapmu istri."

"Bagiku, pernikahan ini bukan permainan."

"Dan bagiku, ini hukuman."

Arjuna meninggalkan ruangan dengan pintu terbanting.

Anjani berdiri membeku. Matanya panas, tapi tak setetes pun air mata jatuh. Ia sudah cukup lama menangis untuk hidupnya yang tak pasti-tentang Prakasa, tentang Kirana, dan sekarang, tentang Arjuna.

Tapi malam ini, ia membuat satu janji baru dalam hati:

Jika takdir sudah memilihnya menjadi istri yang tak diinginkan, maka ia akan menjadi istri yang tak bisa dilupakan.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 56 Jangan lupa istirahat juga   09-09 18:25
img
img
Bab 26 pengasuhan
30/07/2025
Bab 27 ketenangan
30/07/2025
Bab 30 bersyukur
30/07/2025
Bab 36 Ada kabar
30/07/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY