/0/6130/coverbig.jpg?v=d5b741d852890af822509f7997c9a0bd)
Satu-satunya hal yang tak bisa Leon terima dari pilihannya sendiri adalah istrinya Attaya harus melayani semua pria. Dan, dia sendiri bahkan tak bisa menyentuhnya. Karena itulah, berbekal kecemburuan yang tak lagi terbendung, Leon mengunci Attaya di kamarnya, dan memaksanya melayani secara penuh.
Gairah Tuan Muda
"Tu –tuan?" Mata bulat Attaya melebar. Ia tampak terkejut melihatku ada di kamarnya.
"Masuklah!" perintahku sambil menelan saliva. Gadis itu paling tertutup di rumah ini, tapi mampu membuatku tak berdaya menginginkannya.
Bukannya lekas masuk menuruti perintah, Attaya malah membeku. Tak ingin kehilangan kesempatan yang mungkin saja tak kudapatkan lagi nanti, lekas kuraih tangannya dan menariknya masuk. Menutup pintu kemudian dan menguncinya.
"Tuan, tolong jangan lakukan ini." Suara Attaya menghiba.
"Aku akan mengambil hakku sebagai seorang suami sekarang!" tekanku sembari mendorong tubuh Athiyah dengan kasar ke ranjang.
Aku benar-benar kesal dan tak bisa menyembunyikan kecemburuan saat Riu menyentuhnya. Sampai-sampai aku sangat ingin merenggut semua milik Athiyah hari ini. Dengan begitu, Athiyah tak akan lagi berani sekadar memandang apalagi jatuh cinta pada pria lain.
Wanita itu pun terjatuh keras, hingga tubuhnya sempat memantul di ranjang. Cepat ia mengangkat kepala, menatap nyalang ke arahku.
"Hentikan, Tuan!" teriaknya. "Apa Tuan lupa perjanjian kita sebelum menikah? Tuan tak akan pernah menyentuhku sampai Anda berani mengatakan pada semua orang kalau kita sudah menikah?!"
Aku mengembus kasar. Dalam sekejap apa yang terjadi sebelum akad pernikahan berlangsung berputar dalam benak. Bagaimana aku menyeringai pada gadis yang bercucuran air mata di samping ranjang pasien di rumah sakit.
"Kita hanya perlu menikah. Dan kita menyembunyikan dari semua orang," ucapku hari itu.
Sambil menangis gadis itu menyetujui keinginanku. "Sampai saat itu tiba, Tuan juga tak boleh menyentuh saya."
"Apa maksudmu? Tak boleh menyentuhmu? Aku sudah membayarmu. Aku sudah membelimu. Kamu milikku. Kenapa aku tak boleh menyentuhmu?" protesku.
"Lalu ... saya adalah istri Tuan, kenapa saya harus menyembunyikannya. Bukankah setelah menikah, keluarga Tuan adalah keluarga saya, Nyonya dan Tuan Bimantara adalah mertua dan orang tua saya?" Gadis itu malah balik protes dan membuatku tak bisa berkata apa-apa.
Mana siap aku mengatakan pada keluargaku dalam waktu dekat mengenai pernikahan kami?
"Jika Tuan ingin memiliki saya sepenuhnya, umumkan pernikahan kita. Itu perjanjiannya." Attaya menambahkan keinginan dalam kontrak pernikahan kami dan pengobatan Bapaknya.
Aku menggeleng. Menepis semua itu. Meski hari itu aku mengiyakan. Tapi aku tak bisa menerimanya.
"Tidak! Aku tak mau melakukan itu Attaya. Ini juga bukan sepenuhnya salahku," ucapku menggeleng, seiring tangan melepas kancing kemeja.
"Apa salah saya Tuan?" Perempuan itu bangkit dan beringsut sampai ke ujung ranjang hingga tubuhnya terantuk dinding.
"Kamu tak tahu salahmu?" tanyaku sambil melempar pakaianku asal, hingga hanya menyisakan celana melekat di tubuhku. Aku tak mengerti apa yang membuat Attaya menolakku.
Apa selama ini dia tak memiliki ketertarikan pada pria dengan penampilan sempurna sepertiku? Tampan, bersih dan kaya raya. Aku bisa memberikan apa pun untuknya, selain keinginannya mengumumkan pernikahan kami. Karena ini adalah pernikahan haram bagi keluarga Bimantara.
Sambil memegangi pakaian di bagian depan, seolah tak ingin orang lain menyentuh, Attaya menggeleng. "Tidak, Tuan!"
"Jangan melihat pria lain selain aku, Attaya!" tekanku sembari mendekat dan memaksanya.
Satu-satunya hal yang tak bisa Leon terima dari pilihannya sendiri adalah istrinya Attaya harus melayani semua pria, karena dia merahasiakan pernikahan mereka. Dan, dia sendiri bahkan tak bisa menyentuhnya. Karena itulah, berbekal kecemburuan yang tak lagi terbendung, Leon mengunci Attaya di kamarnya, dan memaksanya melayani secara penuh. Attaya terpaksa menikahi Leon karena orang tuanya sakit. Setelah menikah, Attaya sangat terkejut, sebab adik Leon adalah mantan kekasih Attaya. Di sisi lain, orang tua Leon tak mau punya mantu miskin jadi saat pernikahan terbongkar, mereka berusaha keras memisahkan Leon dan Attaya. Akan tetapi justru orang tua Leon makin frustasi saat tahu anak bungsu mereka juga mencintai Attaya. Puncaknya, Leon yang dibakar cemburu setelah bersaing dengan adiknya, membawa Attaya pergi dari rumah. Ia memilih Attaya dibanding harta dan keluarga. Untuk beberapa waktu adik Leon tak bisa menerima, tapi akhirnya dia dijodohkan dengan wanita lain yang juga keturunan konglomerat. Sayang sekali, adik Leon tidak bisa memberi keturunan keluarga, sehingga akhirnya mereka mati-matian meminta Leon kembali. Dan Leon memberi syarat, keluarga besarnya harus menerima Attaya.
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?