Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Sang Pelakor Istimewa
Sang Pelakor Istimewa

Sang Pelakor Istimewa

5.0
149 Bab
84.4K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Kala yang baru saja pulang dari Manchester harus menerima kepahitan hidup. Ayahnya tertembak secara misterius di Las Vegas hingga tewas dan ibunya harus dirawat di rumah sakit karena mengidap cedera otak traumatik (COT). Kekasihnya menghianatinya hingga Kala tidak punya pilihan hidup. Pamannya -Robert- menjadikan Kala jaminan kepada keluarga Keller yang merupakan keluarga terkaya di Las Vegas. Kala harus bersedia menjadi istri kedua dari pasangan suami istri, William dan Esmeralda dan melahirkan anak demi penerus keluarga Keller. Tidak ada pilihan bagi Kala, dia merelakan rahimnya untuk disewakan demi pengobatan ibunya. Takdir mempertemukan Kala dengan William dalam hubungan yang rumit dan penuh intrik. Kala menikmati harinya dengan status istri kedua William. Hingga, setiap sentuhan William yang tanpa cinta membuatnya mabuk dan menginginkan William lebih dari sebatas suami sementara. Bagaimana Kala menjalani hidupnya di keluarga William yang penuh aturan kuno?

Bab 1 Kala Anderson

Bola mata Kala membulat sempurna saat melihat beberapa lelaki berjas hitam menjemput di dalam kamar. Perlahan, Kala bisa melihat ada lima lelaki yang sedang menatapnya. Kelima lelaki itu memakai kacamata hitam. Semua memiliki wajah yang sangat menyeramkan. Bagaikan gigolo yang akan memangsanya.

“Nona Kala?” serunya. Kala yang duduk sambil memeluk lututnya segera menatap lelaki berjas hitam yang sedang berdiri beberapa sentimeter dari tubuhnya. Kaki Kala bergetar. Dia sedikit ketakutan namun Kala berusaha menatap kelima lelaki asing itu.

“Tuan kami sudah menikahi anda, anda adalah istrinya sekarang,” jawabnya. Kala menghela napas panjang. Seakan ada bongkahan besar yang berada di tengorokannya saat ini. Bagaimana bisa dia sudah menikah dengan lelaki asing yang tidak dikenalnya?

“Tuan Robert sudah memerintahkan bahwa anda adalah istri kedua dari tuan kami,” sambungnya lagi. Perlahan, air mata Kala menetes di pipi. Ini adalah rencana dari pamannya yang tidak pernah Kala inginkan. Dia tidak ingin dijual kepada lelaki yang tidak dikenalnya.

Menjadi perempuan kedua? Menjadi istri kedua? Ini bagaikan mimpi. Ya, mimpi buruk untuknya.

“Aku tidak mau!” ucap Kala, dia berusaha memberontak.

“Nona, anda tidak bisa melawan kami. Ayahmu telah menjual dirimu kepada kami!” ucap lelaki itu. Kala menyeka air matanya. Dia menghunuskan pandangan tajam kepada lelaki yang berusaha menariknya.

“Dia bukan ayahku!”

“Nona, kami hanya tahu bahwa tuan Robert telah menyetujui pernikahan anda dengan tuan kami!”

“Ibu anda sedang berada di rumah sakit dan perempuan itu merupakan tahanan buat kami!” sambungnya. Kala spontan menoleh ke arah lelaki itu. Ada kebencian yang ada di matanya.

Sejak tiba di Nevada, Kala segera menuju rumah sakit Valley Hospital Las Vegas. Kala tiba-tiba lemas saat melihat ibunya terbaring tidak berdaya. Bola mata Kala kembali memanas mengingat hal itu. Dia berusaha mencengkram gaunnya dengan erat. Dengan sekuat tenaga, Kala berusaha berdiri.

“Ikuti kami nona atau kami akan memaksa anda untuk mengikuti kami dengan cara kasar!” sahut suara lelaki itu. Kala menghela napas panjang.

Hari ini, setelah Robert menamparnya dan menyuruhnya keluar dari rumah milik orang tuanya sendiri, ternyata lelaki itu juga menjualnya kepada lelaki asing.

“Sial!”

“Aku akan membunuhmu, Robert!” gerutu Kala dalam hati.

“Aku berjanji, aku akan membunuhmu!” ucap Kala geram. Dia terpaksa harus mengikuti kelima lelaki berjas hitam itu. Kala dengan pelan masuk ke dalam mobil. Tangannya diikat dengan erat. Seakan dia adalah tahanan yang hina. Kala membenci hal seperti ini.

Di dalam mobil, lelaki berkacamata itu sesekali menatapnya.

“Nona, tuan kami akan menemui nona malam ini,” ucapnya kemudian. Kala acuh, dia tidak ingin mengikuti perintah lelaki itu. Di dalam mobil, Kala menatap keluar jendela. Malam yang indah dengan jalan yang tertutup salju. Kala harus menerima kenyataan pahit ini.

Sepulang dari Manchester untuk menyelesaikan studinya. Kala bertemu dengan Robert. Setelah bertemu lelaki paruh baya itu, Kala malah mendapatkan perlakuan yang tidak enak. Robert menamparnya. Kala hanya ingin tahu kronologis ayahnya meninggal saat ditembak oleh lelaki asing di dalam rumahnya sendiri.

Kala yang tidak terima diperlakukan kasar akhirnya melawan Robert. Namun lelaki itu malah menyekapnya dan menjualnya kepada lelaki asing untuk dijadikan istri kedua.

“Nona!”

Kala spontan menyeka air matanya yang menetes di pipi. Membayangkan nasibnya, Kala malah bermuram durja.

“Tuan kami tidak bisa bertemu dengan anda malam ini. Dia akan bertemu dengan anda besok,” jelas lelaki itu lagi. Kala tidak peduli. Bagi Kala, dia ingin bebas dan kembali ke Manchester untuk memulai hidupnya lagi.

“Aku ingin pulang!” ucap Kala lirih. Bola matanya berkabut.

“Tidak bisa Nona! Tuan Robert sudah setujuh dengan pernikahan nona dan tuan Willian,” sambungnya. Kala membulatkan matanya.

“Lelaki itu bernama William?” sahut Kala kemudian. Tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Semua terdiam. Tidak ada yang berani menjawab.

“Katakan, mengapa lelaki itu ingin menjadikanku istrinya?”

“Istri kedua? Aku tidak mau!”

Kala menghunuskan pandangan tajam kepada seluruh lelaki yang berada di dalam mobil. “Sudah sampai Nona!” ucap salah satu pengawal. Kelima lelaki itu kemudian turun. Kala mengikutinya dari belakang.

Suhu begitu dingin, Kala hanya memakai gaun tipis. Dia perlu pakaian tebal atau dia akan mati. Kelima pengawal itu kemudian membawahnya ke dalam sebuah ruangan yang penuh dengan ornament Italia kuno.

“Bibi Gagi, tolong ganti pakaian nona ini!” sahut salah satu pengawal. Kala menatap perempuan paruh baya yang sedang memandanginya.

“Dia adalah istri tuan William yang terbaru,” ucapnya. Kelima pengawal itu kemudian pergi.

“Nona, biar aku melepaskan tali itu,” ucap perempuan paruh baya yang bernama Gagi. Kala menganggukan kepala. Tangannya sangat sakit diikat bagaikan binatang yang akan kabur. Kala berjanji, jika dia bertemu dengan Robert, lelaki itu akan musnah di tangan Kala.

“Saya siapkan baju untuk nona,” ucap perempuan paruh baya itu lagi. Kala duduk di ruangan. Ada sebuah kasur super king yang sangat mewah.

Di mana dia sekarang?

Di mana lelaki yang menjadikannya istri kedua? Pikirnya.

Selang beberapa menit, perempuan itu datang lagi dan memberikan beberapa pakaian tebal. “Nona harus berganti pakaian. Setelah itu, nona akan memakai beberapa wewangian karena tuan William sangat suka wewangian,” ucap bibi Gagi.

Kala mengambil pakaian itu dan menatap parfum yang diletakkan di sampingnya.

“Apakah lelaki itu adalah maniak wewangian?”

Apapun itu, dia harus berada di rumah ini dan akan kabur jika waktu mendukungnya. Setelah berganti pakaian, Kala mencoba mencari tahu siapa tuan William. Apakah lelaki itu adalah kenalan Robert? Jika iya, Kala bisa menemukan Robert dan akan membunuhnya.

***

“Apakah perempuan itu sudah berada di rumah?”

“Sudah Tuan,” sahut suara itu. William berjas hitam sedang berdiri dan menatap wajah pengawalnya yang bernama Dedi.

“Kau tahu kan, di mana Esmeralda berada? Mengapa istriku belum datang?” tanya William dengan suara penuh penekanan. Istrinya -Esmeralda- yang sedang ke Las Vegas tidak pernah datang kembali.

“Saya tidak tahu, tuan William,” ucap Dedi. Lelaki itu adalah asisten kepercayaan William.

“Sepertinya nona Esmeralda sedang mengadakan jumpa fans,” sambungnya.

William berdecak lidah. Dia membenci rencana Esmeralda yang menyuruhnya menikah lagi untuk mendapatkan keturunan.

“Oke, kamu sudah bisa keluar Dedi. Pastikan perempuan yang dibayar Esmeralda itu tidak kabur dari rumah!” gerutu William. Dedi menundukan sedikit tubuhnya lalu berjalan keluar dari ruangan bosnya itu.

William mengusap wajahnya secara kasar. Dia mencintai Esmeralda. Perempuan itu adalah cinta pertamanya. Tapi entah mengapa, istrinya malah memilih perempuan lain untuk dijadikan istri kedua.

“Uhft!” William menghela napas panjang.

Sudah lima tahun pernikahan dengan Esmeralda, William belum dikarunia buah hati sampai saat ini. Saat William mengajak Esmeralda untuk berhenti dari dunia modelnya, perempuan itu menolak dan bahkan menyuruh William untuk menceraikannya.

William tidak ingin, Esmeralda adalah cinta pertamanya. William tidak bisa berpaling semudah itu kepada perempuan lain.

Desakan Tuan Velmor membuat William menyetujui rencana Emeralda untuk menyewa rahim perempuan lain demi melahirkan anak mereka. Mendengarkan rencana Esmeralda itu, William menolak dengan tegas.

Namun melihat Esmeralda menangis, William tidak tega dan akhirnya menyetujui rencana istrinya. William mengambil ponselnya. Dia segera menghubungi bibi Gagi.

“Halo, di mana perempuan itu?” sahut William segera.

“Tuan, dia ada di dalam kamar. Perempuan itu terus menangis,” ucap bibi Gagi yang menatap Kala dari balik celah pintu.

“Menangis? Mengapa dia menangis?” tanya William terheran.

“Saya tidak tahu, tuan William,” ucap bibi Gagi. William menghela napas panjang. Sepertinya perempuan yang dipilih istrinya adalah perempuan yang lemah. Baru saja sampai di rumah, perempuan itu malah menangis di dalam kamar.

“Oke bibi Gagi, pastikan dia tidak kabur!” ucap William. Dia lalu memutuskan sambungan telepon. William duduk di kursi sambil memijit pelipisnya yang terasa memanas.

“Esmeralda, mengapa kau melakukan ini?” batinnya.

Bersambung …

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY