Mayra dan Ardi kecewa saat mengetahui Nathan–anak mereka yang lugu–telah menghamili seorang perempuan saat masih berada di bangku sekolah menengah atas. Mayra dan Ardi merasa menjadi orangtua yang gagal untuk Nathan.
Mayra dan Ardi kecewa saat mengetahui Nathan–anak mereka yang lugu–telah menghamili seorang perempuan saat masih berada di bangku sekolah menengah atas. Mayra dan Ardi merasa menjadi orangtua yang gagal untuk Nathan.
TEST PACK DI TAS SEKOLAH ANAK LELAKIKU
POV MAYRA
Jantungku berpacu dua kali lipat saat mendapati benda pipih terjatuh dari tas sekolah anak lelakiku. Dengan tangan yang gemetar aku mengambil benda yang memiliki garis dua itu, bau air seni masih tercium dari benda itu. Jelas jika test pack yang ku pegang itu bekas pakai.
"May, mana sarapannya?" Suara Mas Ardi berteriak dari dapur. Aku menyimpan benda itu di saku daster, belum saatnya mengatakan pada suamiku. Bahkan aku masih berharap jika apa yang ada dalam benak ini hanya kesalahpahaman saja.
"Aku tadi beresin dulu kamar Nathan, Mas," jelasku. Tangan ini dengan cekatan menyiapkan makanan untuk suami dan anakku. Nathan masih berada di kamar mandi.
"May, bonus lembur bulan ini mau Mas kasih buat ibu semuanya, Ibu lagi sakit. Nggak apa-apa 'kan?" tanyanya sambil menyantap sarapan.
Mas Ardi selalu mengatakan padaku untuk apa saja uangnya dipakai. Biasanya Mas Ardi akan memberikan setengah dari bonus lembur untuk ibu mertua, sebenarnya aku tidak pernah mempermasalahkan soal itu, karena Mas Ardi tetap mengutamakan kebutuhanku dan Nathan.
"Iya, Mas." Aku hanya menjawab singkat.
"Kamu sakit? kok wajahnya pucet gitu," tanya Mas Ardi.
Aku menjawabnya dengan gelengan kepala sambil tersenyum. Mungkin efek tadi aku terlalu kaget dengan apa yang kulihat. Nathan datang dengan seragam sekolahnya, ia hanya berdiri mematung.
"Duduk, Nak. Sarapan dulu," seruku.
"Nathan belum laper, Bu. Nanti makan di kantin aja," jawabnya.
"Ayah bangga sama kamu, Nak. Kamu bisa mempertahankan juara umum pertama di sekolah selama dua tahun berturut-turut," tutur Mas Ardi sambil menepuk pelan pundak Nathan.
Anakku memang sangat ulet dan tidak neko-neko. Ia juga tidak seperti anak-anak pada umumnya yang suka jalan-jalan bersama temannya saat weekend. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya di rumah, kadang aku yang memaksanya untuk pergi bersama teman-temannya yang lain. Tidak ingin anakku menjadi orang yang punya jiwa introvert.
"Ya udah, yok berangkat!" ajak Mas Ardi, ia merangkul pundak Nathan sambil berjalan ke depan.
Aku merasa menjadi wanita beruntung karena memiliki suami pengertian seperti Mas Ardi dan anak penurut seperti Nathan. Aku menatap mobil yang membawa suami dan anakku berjalan menjauh. Tempat kerja Mas Ardi dan sekolah Nathan satu arah, makanya mereka selalu berangkat bersama.
Aku menepuk jidat saat mengingat jika tadi aku di buat cemas dengan testpeck bergaris dua itu. Saat Nathan pulang sekolah akan kutanyakan padanya mengenai benda ini.
***
Aku menunggu dengan cemas Nathan yang belum pulang, sudah jam lima sore tapi anak itu belum terlihat batang hidungnya. Tidak biasanya Nathan pulang telat, jikapun telat ia akan mengatakannya padaku. Mencoba menghubunginya tapi tidak diangkat.
Deru suara mobil membuatku langsung melangkah ke arah pintu dan menyambut kepulangan Mas Ardi. Mencium tangannya dan membawakan tas kerjanya. Mas Ardi bekerja sebagai staff HRD di salah satu perusahaan swasta.
"Mana Nathan? Aku udah beliin kado buat dia." Mas Ardi terlihat antusias. Ia mengeluarkan sebuah kotak dari dalam paper bag dan memperlihatkannya padaku. Sebuah ponsel dengan logo apel tergigit itu adalah ponsel impian Nathan.
"Nathan belum pulang, Mas. Mungkin ada kelas tambahan," jawabku asal. Aku saja tidak tahu dimana Nathan saat ini.
Mas Ardi memilih untuk mandi dulu sebelum Nathan datang, ia juga mengatakan akan mengajakku dan Nathan untuk makan malam di luar. Jika sudha seperti ini suasana hati Mas Ardi pastilah sedang senang.
"May ...."
Suara teriakan Mas Ardi membuatku berlari menghampirinya. Mataku erbelalak saat melihat ia memegang test pack di tangannya, test pack yang aku temukan di tas Nathan tadi pagi.
"Ka–kamu hamil, May?" tanyanya. Senyum merekah di wajahnya, mungkin ia mengira jika aku hamil. Memang aku dan Mas Ardi sedang program untuk memiliki anak kedua.
"Ma–mas ... a–ku." Lidah ini rasanya kelu, tidak sanggup untuk berkata-kata.
"Aku seneng banget." Mas Ardi berkata sambil memeluk tubuh ini dengan erat.
Suara Nathan yang mengucapkan salam membuatku melepaskan diri dari dekapan Mas Ardi dan menemui anakku itu.
"Kena–" perkataanku terhenti saat melihat wajah Nathan yang lebam dan darah segar terlihat di sudut bibirnya.
"Kamu kenapa, Nak?" tanyaku cemas sambil memegang wajah anakku itu.
Nathan tidak berbicara, ia menunduk. Setetes air mata terjun bebas membuatku semakin cemas. Aku langsung memanggil Mas Ardi.
"Ma–maafin, Nathan ...."
Aku dan Mas Ardi terdiam, menunggu Nathan menyelesaikan ucapannya.
"Nathan di pukuli sama Papanya Kayra," uangkapnya.
"Kamu ada salah apa sampai di pukuli kayak gini?" tanya Mas Ardi.
"Kayra ha–hamil," jelasnya.
Aku menggeleng pelan sambil mengguncang pundak Nathan.
"Katakan, bukan kamu yang melakukannya 'kan? Ayahnya Kayra cuman salah paham?" tanyaku bertubi-tubi. Aku menarik nafas dalam sebelum mendengar apa yang akan dikatakan oleh putraku itu.
"Maaf ...."
Lutut langsung lemas seketika, tubuhku roboh ke lantai. Netra ini memanas diiringi buliran bening yang berlomba keluar dari pelupuk mata. Kata maaf yang dikatakan Nathan mewakili pertanyaan yang sedari pagi bersarang di benakku.
"Hahaha ... Ternyata kamu juga bisa ikutan kaya orang-orang, ya. Masa orangtua sendiri di prank kayak gini?" seru Mas Ardi sambil tertawa, ia berjalan mendekat pada Nathan dan menepuk pundak anak itu. Aku menggelengkan kepala dan mencoba berdiri menghampiri suamiku.
"Mana mungkin 'kan kamu melakukan hal bejat itu, kamu itu kebanggan Ayah!" lanjutnya.
"Maaf, Yah. Tapi anak kebanggaan Ayah ini memang melakukan hal bejat itu," tutur Nathan pelan.
Aku tidak sanggup untuk berkata-kata, dada ini rasanya sesak. Duniaku rasanya runtuh saat mengetahui putra yang selalu kubanggakan bisa melakukan hal sekeji itu. Aku merasa menjadi orangtua yang gagal untuk Nathan.
"Apa? coba katakan sekali lagi! Yakinkan Ayahmu ini kalau semua yang kamu katakan itu cuman omong kosong!" seru Mas Ardi, tangannya mengguncang pundak Nathan dan mencengkramnya.
"Ma–maaf, Yah. Nathan yang melakukannya, Nathan yang bertanggung jawab atas kehamilan Kayra," akunya.
Bisa kulihat kemarahan dari sorot mata Mas Ardi, tangannya mengepal. Bahkan netranya kini memerah dan setitik air mata lolos membasahi pipinya yang langsung dihapus dengan kasar.
"May, apa dia putra kita? putra kita yang polos dan penurut? atau ini cuman mimpi?" tanya Mas Ardi padaku, aku semakin tergugu. Air mata sudah tidak bisa lagi dibendung. Mulut ini seperti terkunci, tidak bisa mengatakan apapun.
"May ... katakan padaku kalau semua ini tidak benar!" sentaknya.
"Maafin Nathan, Yah, Bu. Nathan salah," seru Nathan. Ia berlutut di depanku dan Mas Ardi sambil menangis.
"Maaf? Kau bilang maaf ... setelah mendapatkan akibatnya baru kau menyadari betapa hinanya perbuatanmu itu!? Kasih sayang yang kami berikan kau balas dengan melemparkan kotoran ke wajahku dan Ibumu! Apa masih kurang segala yang kuberikan? Apa aku terlalu keras padamu atau kasih sayang yang kuberikan kurang hingga kau menghadiahi ini sebagai balasan atas ketidak puasan itu!" seru Mas Ardi dengan berapi-api.
"Nathan khilaf, Yah," sesalnya sambil mencoba memeluk kaki ayahnya itu tapi langsung ditepis dengan keras oleh Mas Ardi. Mas Ardi pergi ke kamar Nathan, entah apa yang dilakukannya. Ku akui, diri ini memang terluka tapi seorang ibu tidak akan pernah tega mengabaikan anaknya dalam keadaan seperti ini.
Bersambung ....
Bagaimana jadinya jika istri yang terlihat tidak menarik di mata suaminya tapi menjadi rebutan para lelaki? Sanggupkah Willia untuk setia? Ikuti terus kelanjutannya ...
Pernikahan yang sudah dipertahankan selama lima tahun harus berakhir karena orang ketiga. Alia merasa dunianya hancur saat tiba-tiba Farhan menghubunginya dan meminta cerai. Kesetiaan dan kesabaran Alia menanti suaminya pulang dari tanah rantau dibalas dengan pengkhianatan dan luka yang sangat dalam. Alia mencoba bangkit dari keterpurukannya, berbagai hal ia lakukan untuk bisa melupakan luka yang dirasakan. Takdir baik menghampiri Alia saat usahanya untuk bangkit dimulai. Setelah bisa melupakan Farhan sedikit demi sedikit, lelaki itu malah muncul dan menawarkan kenyamanan, merayu Alia untuk kembali bersama. Akankah Alia bertahan dengan kesendirian atau goyah karena sang mantan?
Kanaya seorang wanita mandiri yang melawan kejamnya dunia seorang diri setelah kedua orangtuanya meninggal. Ia tidak mengenal keluarga besar orangtuanya karena kedua orangtuanya menikah tanpa restu karena beda kepercayaan. Bekerja sebagai seorang asisten CEO dan menikah dengan seorang lelaki tampan bernama Lukman. Kebahagiaan pernikahan Kanaya dan Lukman belum sempurna karena di tahun keempat mereka menikah belum juga memiliki anak. Kanaya yang sangat percaya pada suaminya harus menelan pil pahit saat mengetahui Lukman menikah dengan wanita lain dan yang membuat Kanaya hancur ibu mertuanya juga mendukung pernikahan kedua Lukman. Sanggupkah Kanaya mempertahankan pernikahannya dengan Lukman?
Semua orang di kota tahu bahwa Amelia telah mengejar Jako selama bertahun-tahun, bahkan menorehkan inisialnya di kulitnya. Ketika rumor jahat menyeruak, dia hanya meluruskan mansetnya dan memerintahkan Amelia untuk berlutut di hadapan wanita yang sebenarnya dia cintai. Amelia, dengan penuh kesadaran dan kemarahan, menggebrakkan cincin pertunangannya ke meja Jako dan pergi. Tak lama setelah itu, dia berbisik "Aku mau" kepada seorang miliarder, dan foto pernikahan mereka langsung membanjiri setiap media sosial. Panik menguasai Jako. "Dia memanfaatkanmu untuk membalas dendam padaku," katanya dengan nada penuh kebencian. Miliarder itu hanya tersenyum. "Menjadi pelindungnya adalah kehormatanku."
CERITA DEWASA LUAR BIASA Janda Rasa Melon, bukan cerita biasa-biasa. Mungkin ada beberapa adegan yang sekilas ada kemiripan dengan yang lain, tapi saat kamu masuk lebih dalam, kamu akan tahu, ini benar-benar beda. Karena akan mengajakmu menyelam, bukan hanya menikmati. Di balik gejolak batin, ada pesan yang mendalam. Tentang cinta, keraguan, dan cara memahami pasangan-lebih dari sekadar fisik dan nafsu semata. 'Janda Rasa Melon' bukan cerita dewasa yang hanya dipenuhi 'Oh yes oh no' atau sekedar hiburan receh yang bisa dilewatkan begitu saja. Tapi ini cermin untuk siapapun yang sedang mencari atau sudah punya pasangan. Selamat membaca dan merenung di setiap bab-nya yang sarat makna.
Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Azalea, seorang gadis cantik yang masih duduk dibangku SMA. Memilih melabuhkan hatinya kepada Om Sahabatnya yang berstatus Duda beranak satu. Kenzo, seorang pria tampan dan juga kaya raya. Istrinya meninggal saat melahirkan anak mereka. Sejak saat itu Kenzo tidak pernah lagi jatuh cinta. Namun suatu waktu seorang gadis yang umurnya terpaut cukup jauh darinya, mencoba mengusik ketenangannya. Bagaimanakah usaha Azalea menaklukkan Kenzo? Nantikan kisahnya!
Cerita ada adengan dewasa harap pengertian bagi pembaca Satria seorang pensiunan tentara yang sekarang meneruskan bisnisnya yang bergerak dalam bidang jasa pembangunan. satria yang memiliki keluarga bahagia dan di kenal sosok yang alim harus terjebak dalam birahi nafsu di puber keduanya, dan perjalan kisah yang tidak di sangka yang akan terjadi pada dia dan orang sekitarnya termasuk keluarganya
© 2018-now Bakisah
TOP
GOOGLE PLAY