/0/6772/coverbig.jpg?v=6ed1c6b4e56683291bd09d96e0a6a46f)
Cinta membuat buta. Cinta membuat kita terluka. Cinta memang gila. Namun, siapa sangka, cinta adalah obat luka yang mampu menggetarkan hati siapa saja.
"Gue cinta sama lo, Kai!"
Ana berteriak di tengah lapangan. Disaksikan beberapa guru, kakak kelas, adik kelas, dan seluruh murid yang lalu lalang di jam istirahat. Dengan tidak tahu malunya gadis itu meneriaki objek manusia yang ia lihat.
Tidak susah menemukan cowok itu. Bahkan dalam jarak dua puluh meter, Ana dapat mengenali tubuh Kai dengan jelas. Di manapun Kai berada, di situlah ada seorang gadis bernama Ana yang selalu menggerayangi kehidupan Kai. Mengiringi setiap waktu berharga Kai dengan berbagai macam ulahnya yang menyebalkan.
Dan Kai benci itu!
Lima belas menit yang lalu, seorang cowok nyeleneh yang tidak lain adalah teman sekelas Kai, telah menantang seorang gadis bernama Ana, untuk menyatakan cintanya di depan umum. Cowok itu berkata, jika Ana benar serius mencintai Kai, Ana harus sedikit berkorban alias menahan rasa malu. Tidak disangka, gadis itu menurutinya. Mengikuti tantangan nyeleneh dari sahabat Kai.
"Kalo lo mau bikin hati Kai tersentuh, Nyatain cinta lo buat Kai, di tengah lapangan!"
Siapa sangka? sebuah kalimat dari mulut sialan itu telah berhasil memprovokasi otak dari seorang gadis bernama Ana.
"K. A . I ...!!" teriak Ana mengeja nama Kai. Kira-kira frekuensinya sekitar 120 desibel, setara dengan kencangnya sebuah galangan konser musik rock. Di mana suara itu dapat membuat sebagian gendang telinga mahluk normal mendadak stress.
Fiks! cewek gila...
"Kaiiiiii ...!"
"Gue suka sama lo, sejak lo kelas satu SMA!" Gadis ajaib itu berteriak lebih kencang, mengalahkan suara bell yang tiba-tiba berbunyi. Para siswa mulai berdatangan untuk melihat gadis aneh yang sedang berdiri di tengah lapangan itu.
"Ralat ... gue cinta lo sampai kiamat. Udah gak ada obat!" teriaknya menggelegar.
Gila! cewek ini sudah gila ...!
Dengan perasaan malu, Kai gagas menghampiri gadis yang sedang berdiri di tengah lapangan itu. Menarik paksa lengan nya untuk menjauh dari khalayak ramai. Kai harus menghentikan aksi nekat gadis ajaib itu. Kalau tidak, Kai akan semakin dibuat malu karena gadis itu terus meneriaki namanya.
Kai membawanya ke pinggiran lapangan yang lebih sepi. Entah harus menaruh urat malu nya di mana, yang jelas Kai tidak berani menatap sedikit pun lingkungan di sekitarnya. Pandanganya fokus membawa gadis gila itu dari kerumunan ramai tadi.
"Lo, gila?"
"Ana, cinta sama Kai... Ana engga gila, Kai!" Gadis kelahiran meganthropus erectus itu berujar polos. Matanya berbinar dipenuhi benih-benih cinta.
Cinta monyet.
"Lo itu kaka kelas gue, harus nya lo bisa bersikap lebih dewasa dari gue! Bukan jadi badut tontonan semua murid kayak begini!" Kai menunjuk kening Ana geram. Kalau bukan karena malu, mungkin cowok itu tidak akan sudi bersentuhan dengan makhluk aneh seperti itu. Apa lagi menggandeng tangannya seperti tadi. Cuih, rasanya Kai ingin meludah saat ini juga.
"Ana emang kaka kelas Kai! Tapi umur kita sama, Kai. Kenapa sih, Kai ngga pernah mau tau tentang Ana? Gak mau sedikit pun mengerti perasaan Ana!" Gadis itu mencebik. Menghentak-hentakan kakinya tidak berdosa. Bibirnya manyun karena sebal.
Sumpah ya... melihat tingkah gadis ini membuat bulu roma Kai merinding jijik, lebih baik ia melihat mba kunti dari pada harus melihat Ana.
Anarita!
Ialah gadis yang wajib Kai hindari di lingkungan sekolah.
"Lo itu punya urat malu ngga, sih? lo tau gak, kelakuan lo itu kampungan banget. Lo cewe! Harusnya lo punya harga diri sedikit!" Kai menonjok tembok sekuat tenaganya. Hatinya bergemuruh dipenuhi rasa emosi. Andai orang tuanya mengizinkan, lebih baik ia pindah dari sekolah ini.
Ya ... Selama satu tahun Kai selalu diganggu oleh gadis ajaib ini. Selalu ada saja tingkah nyeleneh yang diperbuat gadis yang sering dipanggil dengan nama Ana.
"Ana cuma punya cinta buat Kai," ujar Ana lagi. Gadis itu menekankan nada bicaranya.
"Itu aja yang Ana miliki! Masa iya kai gak pernah ngerti?"
"Oh my goodnesssss! Susah ya ternyata, ngomong sama orang kayak lo! Bener-bener gak ada otaknya!" Kai menghela berat setelah itu, merasakan pusing mendadak, terutama nyeri pada bagian kepalanya.
Berasal dari mana sih cewek yang satu ini, pikir Kai geram sendiri.
"Kai, Ana itu tulus sama Kai. Sampai kapan pun Ana akan tetap cinta sama Kai meski Kai menolak ribuan kali!"
"Dan sampai kapan pun gue gak akan pernah cinta sama, lo! Meksi lo nembak gue ribuan kali! Paham?" Kai berteriak jahat tepat di wajah Ana. Anak itu bahkan menonjok tembok sekali lagi sebagai bentuk sumpah serapahnya.
Sudah tidak aneh. Cowok itu memang menyimpan sejuta kebencian terhadap gadis yang ada di hadapannya. Hampir setiap hari Ana selalu membuat Kai malu merasakan keanehan tingkah lakunya.
"Kai jangan pukul tembok, nanti tangan Kai bisa sakit..."
"Mata gue jauh lebih sakit dengan kehadiran lo!"
Ana mendesah. "Kenapa sih, Kai ngga bisa suka sama Ana aja ...?" Gadis itu menyandar pasrah pada dinding tembok, meremas jari yang saling bertaut sembari menundukan kepalanya. "Kai, papah Kai aja suka sama Ana. Kenapa kai ngga mau suka sama Ana ?"
"Kalo gitu, lo pacaran aja sama bokap gue! Ngapain lo jadi ajak-ajak gue?" bentak Kai kesal.
"Ana ngga mau jadi pelakor . Kan Ana sukanya sama Kai, bukan papah Kai," jawab gadis itu sok polos seperti tidak memili dosa. Kai menggemelutukkan gigi-giginya.
Cewek itu ya Tuhan... ada saja yang diomongin, membuat Kai semakin muak saja. Demi neptunus, Jika Ana adalah seekor semut. Kai akan menginjaknya hingga mati tak tersisa.
"Plissss, cinta sama Ana aja ya, ngga pacaran juga ngga papa. Yang penting Kai sayang sama Ana," rengek gadis itu lagi.
"Ngga ada ahlak lo emang!" Kai menoyor dahi Ana dengan ujung telunjuknya cukup keras. Cowok itu meninggalkan Ana sendirian di pinggir lapangan. Bisa gila kalau berlama-lama di dekat Ana. Sedari tadi kai sudah mati-matian menahan rasa emosi.
"Kai... Jangan pergi, Ana masih mau ngobrol lagi sama Kai. Kita bicarain semua ini baik-baik oke!" teriak Ana.
Gadis ajaib itu menatap lunglai kepergian Kai, merasakan hawa sesak yang melingkupi ruang di dadanya. Jiwanya mengambang dalam lautan luka yang tidak berdasar. Air matanya menetes bersama dengan lenyapnya tubuh Kai dari pandangan Ana.
Ana nggak akan nyerah gini aja, loh! Suatu saat Anda pasti akan mendapatkan hati Kai, Janji gadis itu dalam hatinya.
Satu hal yang menyingkirkan rasa sakit hatinya. Ini adalah pertama kalinya Kai mau melakukan kontak fisik dan berbicara dengan Ana lebih dari tiga kalimat.
Yupsz. Kai sempat menggandeng tangan Ana, walau ia melakukanya dengan terpaksa.
Ana mengenal Kai semenjak ia masih smp. Dari pertama kali ia mengenal Kai, gadis itu langsung tertarik mendekati cowok itu. Entah apa yang gadis itu rasakan, tapi Ana tidak pernah sedikit pun berharap Kai akan menjadi pacarnya.
Gadis itu terlalu sibuk mengutarakan perasaanya pada Kai, bahkan ia tidak pernah tahu tujuan hidupnya mendekati Kai. Ana senang melakukanya, jadi hatinya akan gunda jika tidak mengganggu Kai.
Ana hanya ingin melihat Kai setiap hari. Memberikan segala perhatianya untuk Kai seorang, bila perlu seumur hidup juga tidak masalah.
Hanya itu yang ingin dilakukan Ana.
Mencintai tanpa tujuan. Mungkin perasaannya bisa disebut begitu. Karena Ana sendiri juga belum ingin berpacaran.
Mungkinkah ia hanya terobsesi saja kali ya....?
***
Didekati kakak kelas gila membuat hidup Kai serasa dikerjar-kejar malaikat maut setiap hari. Bagi Kai, kakak kelas bernama Ana itu setara dengan musuh pengganggu yang wajib dibasmi. Hingga suatu hari sebuah kejadian memalukan membuat Kai terpaksa harus terjerat masalah bersama Ana. Ana yang sudah sejak lama memendam rasa akhirnya menyatakan cintanya pada Kai di depan umum. Membuat seisi sekolah tahu dan meng-klaim bahwa mulai detik ini Ana adalah pacaran Kai. Akankah Kai mampu bertahan? Atau justru Kai mulai memberikan cinta?
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Maya dan Adrian, serta sahabat mereka Sinta dan Rizky, tampaknya memiliki segalanya: karier yang sukses, rumah yang nyaman, dan kehidupan sosial yang aktif. Namun, di balik fasad kebahagiaan mereka, hubungan mereka masing-masing mengalami ketegangan dan kekosongan yang menyedihkan. Suatu malam, dalam upaya untuk menyegarkan hubungan mereka yang hambar, Maya dan Sinta memutuskan untuk mengusulkan sesuatu yang ekstrem: "fantasi tukar pasangan ranjang." Awalnya, ide ini tampak gila dan di luar batas kenyamanan mereka. Namun, dengan dorongan dan desakan dari pasangan mereka, Maya dan Adrian, serta Sinta dan Rizky, setuju untuk mencoba. Ketika fantasi tersebut menjadi kenyataan, keempatnya merasakan perasaan canggung, kebingungan, dan kecemasan yang tak terduga. Namun, dalam perjalanan mereka melalui pengalaman ini, mereka mulai menggali lebih dalam tentang hubungan mereka, mengungkapkan kebutuhan dan keinginan yang mungkin terlupakan, serta menyembuhkan luka-luka yang telah terbuka dalam pernikahan mereka. Dalam prosesnya, mereka menghadapi konflik, kecemburuan, dan ketidakpastian yang tidak terelakkan. Namun, mereka juga menemukan keintiman yang lebih dalam, pemahaman yang lebih besar tentang satu sama lain, dan kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang hampir putus asa. Novel "Fantasi Tukar Pasangan Ranjang" menawarkan pandangan yang tajam tentang kompleksitas hubungan manusia, dengan sentuhan humor, kehangatan, dan kisah cinta yang penuh dengan emosi. Di tengah fantasi yang menggoda, mereka menemukan keberanian untuk menghadapi kenyataan, menerima kekurangan masing-masing, dan membangun kembali fondasi cinta mereka dengan cara yang lebih kuat dan lebih tulus.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"