Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Terpaksa menikahi ceo pemikat hati
Terpaksa menikahi ceo pemikat hati

Terpaksa menikahi ceo pemikat hati

5.0
1 Bab
46 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Terpaksa menikahi seorang yang pernah spesial dulu atau biasa disebut mantan, mantan? Apa bisa disebut mantan jika tak pernah ada kata jadian atau putus? Hanya karena cyra gadis yang sangat berambisi menjadi independen women malah ia terjebak pada investasi bodong yang melibatkan perusahaannya yang susah payah ia bangun. Lantas, kejadian apa yang membuat cyra bisa dipertemukan takdir dengan seseorang yang? ekhem.... dan seseorang itu menolongnya dari ambang kebangkrutan dengan satu syarat yaitu menikah dengannya Apakah seseorang itu benar-benar mencintai cyra hingga mengajak ia menikah untuk takdir yang berpihak mantan cyra itu? Atau hanya sebuah rasa penasaran?

Bab 1 In the club

Jalanan yang biasanya ramai orang berlalu lalang hingga bedesakan kini sedikit sepi dari jam-jam biasanya karena tak sedikit orang sudah terlelap di waktu begini,tapi tidak untuk cyra. Cyra memacu maybach exelero, mobil pertama yang ia beli karena hasil dari membangun perusahaan properti yang belum lama ini perusahaannya merambah ke produk kecantikan. Cyra yang lelah pulang dari kantornya di jam satu dini hari itu menghentikan mobilnya di salah satu klub malam,tempat yang jarang sekali cyra kunjungi

Sebelum cyra memasuki tempat itu ia menitipkan kunci pada satpam yang membukakan pintu untuknya dengan masih menggunakan setelan blazer lengan panjang berwarna biru bergaris dengan dalaman tang top berwarna putih menyertainya. Rambut cyra yang ia gulung asal-asalan sehingga menampilkan leher jenjangnya tadi sebelum ia keluar dari mobil sekarang ia biarkan terurai untuk menutupi lehernya yang sangat cantik, cyra berjalan ke arah bar tender yang sudah seperti akrab mengenalnya, "hai, nona Irhaa" sapa bartender tersebut saat melihat cyra yang sudah mulai dekat dengan meja coktail seraya ia menampilkan senyum khasnya yang benar-benar manis dan hanya di tanggapi anggukan kecil

"Seperti biasanya ya, tolong" ujar cyra sembari mendudukan dirinya di kursi dekat bartender.

Bartender yang bernama juan mengerutkan alis kebingungan, "orange juice?" Pertanyaan tersebut membuat cyra berdecak "I want one of the most popular menus in this club" Tekannnya

"o-oh okay. Of course I will do it, wait a minute, Miss" ucap juan berlalu meninggalkan cyra yang hanya tersenyum kecut sembari menggumamkan kata-kata mutiaranya, mengumpat juan yang sangat sok tau dengan apa yang biasanya minum tanpa memberi menu pada cyra terlebih dahulu ya walaupun ia jika berkunjung disini hanya memesan jus jeruk.

Gemerlap lampu yang berwana-warni mulai menyambut cyra sejak ia pertama kali menginjakkan kaki disini, tapi ketika cyra semakin menginjakan kaki ke lantai dansa lampu yang berwarna-warni tanpa menyilaukan mata malah sekarang berbanding terbaik, sangat menyilaukan mata dan membuat cyra pusing mendengar dentuman musik sangat keras memekakan telinga,segera cyra kembali ke meja bar dimana tempat ia tadi memesan sebuah menu favorit klub ini pada juan

"Habis dari dance floor miss? Harusnya sama saya saja tadi, saya temani" tawar juan

Cyra tersenyum, ia menganggukan kepalanya pelan, mendudukan dirinya di kursi yabg berada di dekat bar,ia juga menatap juan sembari tangannya ia ulurkan untuk mengambil gelas berisi minuman yang ia pesan tadi, tanpa ba bi bu ia langsung menegak minuman itu hingga habis tanpa bersisa "you have no other work? Saya bisa sendiri di klub ini seperti saya tadi berangkat, santai saja, anggap saya tidak ada. Saya tidak mau merepoti kamu, juan"

Juan melihat cyra sudah mulai mabuk karena kepala cyra sudah ia tenggelamkan di salah satu tangannya yang ia lipat. Juan tau, bahwa cyra memiliki kadar toleran alkohol yang buruk, tapi bisa-bisanya cyra memesan menu yang paling disukai di klub ini yang berarti ia harus mempunyai kadar toleransi alkohol yang baik karena minuman yang paling disukai itu benar-benar alkohol yang cocok untuk orang yang memiliki kadar alkohol baik. Juan hanya sedikit mengurangi kadar alkohol,jadi itu tak benar-benar takaran murni untuk The Manhattan.

Juan memperhatikan cyra dari kejauhan sembari ia meracik minuman pelanggan lain, cyra yang selalu mencoba agar tak terlalu larut dalam mabuknya dan tetap mempertahankan kesadaran membuat juan yang tak tega segera ia menuntaskan pekerjaannya, ia mengelus kepala cyra, membuat cyra melenguh sembari tangannya menyingkirkan tangan juan dari kepalanya "don't tuch me! Fucking bitch!"

Hanya sebuah senyuman yang manis lagi-lagi menghiasi wajah tampan cyra. Juan mati-matian menahan rasa gemas sekaligus rasa yang tak tau dirinya ingin terbalas. Dering telpon dari saku celana panjang juan membuat ia menghentikan aktifitasnya untuk memperhatikan juan,

"Juan, papa mau kamu menikah segera! Tak peduli apa yang terjadi padamu ataupun bisnis mu! Papa hanya ingin sebuah generasi penerus! Dan kamu jangan menjadi orang bodoh menunggu gadis tak jelas itu!" Cerca orang yang di sebrang telpon membuat juan menjauhkan telpon genggamnya

Tanpa sepengetahuan juan, cyra bangun dari duduknya,ia berjalan sempoyongan karena alkohol yang mulai mempengaruhi dirinya. Cyra berjalan menuju lantai dansa, ia berjoget tak beraturan, ia benar-benar tak bohong jika dirinya sekarang ingin melepaskan beban yang ada, walau cyra tau pasti jika ia sudah mulai terbangun di pagi hari ia akan mengalami pusing yang sangat menyakitkan. Tapi persetan dengan semua itu, cyra selalu tak mempedulikan fakta yang ada

Juan yang tak memperhatikan sekitar pun tak mengetahui cyra yang sudah pergi, ia hanya terpaku pada telpon dari papanya sesekali ia mengumpat dalam hati sekaligus ia menyesali kenapa tadi ia mengangkat telpon tanpa melihat siapa yang menelpon, 'sialan! Kenapa coba tadi aku nggak liat siapa yang telpon dulu, juan bodoh,sangat bodoh! Memang benar kata orang,penyesalan selalu berada di akhir, sedangkan yang awal itu hanya pendaftaran saja! Ck, ck,ck! Sialan!' Umpat juan dalam hatinya

Brian selaku papa dari juan tak mendengarkan respon apapun dari anaknya disebrang telpon membuat ia mendegus kesal "Juan! Kamu masih ada disana kan?! Belum mati kan atau punya penyakit yang tidak bisa mendengar tiba-tiba bukan?! Kalo kamu tidak menjawab apa yang papa bicarakan tadi, bisa papa cabut investasi papa dari semua perusahaan kamu!"

"Iya-iya pa, juan besok menikah! Papa jangan khawatir,juan masih lurus kok, nggak belok"

Brian puas mendengarkan jawaban dari anaknya tersebut tersenyum kecil, yang pastinya tak diketahui oleh juan "besok? hari sabtu? Deal, besok sabtu kamu harus menikah!" Tantang brian

Juan mendengar perkataan papanya hanya membuka sedikit mulutnya, matnya melotot kaget "papa, aku bilang besok ya bukan berarti besok sabtu yaaa"

Brian terkekeh mendengar apa yang di ucapkan lalu ia mengubah raut mukanya seratus delapan puluh derajat mendengar apa yang selanjutnya di ucapkan juan

"Aku udah nemuin orang yang selama ini aku cari pa, aku sudah deketin orang itu dan ya nunggu hasilnya yang mungkin agak lama, papa tunggu aja hasilnya nanti aku pastiin aku akan menikah dengannya" ujar juan

Bingung brian di sebrang telpon sana. Apakah anaknya ini membicarakan anak perempuan yang menolongnya dari kecelakaan waktu kecil? Hingga membuat ia selamat atau perempuan lain, jujur dari hati yang paling dalam brian memang sangat berterima kasih pada gadis kecil yang menyelamatkan nyawa anaknya, tapi ia tidak terima jika anaknya itu harus terjebak rasa yang jatuh pada orang asing nan tak dikenal itu

Tangan brian memijit kepalanya "papa tekankan jangan terlalu berharap pada seseorang, karena kamu tau sendiri, berharap sama seseorang sama dengan kamu bunuh diri sebab manusia tidak bisa dapat terlalu di beri harapan, kecewa nanti kamu yang ada juan"

Juan menghela nafas sembari matanya tak sengaja ia edarkan ke arah sekitar, tapi ia rasa ada yang janggal hingga netra dan otaknya sudah mulai bekerja ia tak menemukan sosok cyra yang sudah hilang dari hadapannya sedari tadi

Deg....

'CYRA HILANG!'

"Papa, sudah ya. Aku sibuk"

"Jangan bohong kalo kamu sib-" tutur brian terputus karena juan sudah mulai menutup telponnya

Dengan tergesa ia menuju ruang cctv terdekat sembari ia tak henti-hentinya berdoa 'tuhan, kalo semisal cyra masih ada disini semoga cyra baik-baik aja dan nggak ada laki-laki yang macam-macam sama dia, tapi kalo misal cyra udah pulang,aku harap tuhan, di selamat sampai rumahnya'

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 1 In the club   07-30 06:51
img
1 Bab 1 In the club
30/07/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY