/0/8190/coverbig.jpg?v=7198ed7b413f7b6dc64ec4f473a8491d)
Boy mendengus kesal saat Jean, calon istrinya itu pergi begitu saja dan meninggalkannya di tengah pernikahan yang sedang berlangsung. Untuk menutupi rasa malu, Boy yang kebetulan bertemu dengan Mia, mantan muridnya, meminta untuk menjadi istri sementara. Mia yang memang sudah menaruh rasa semenjak duduk di bangku SMA tentu saja menerima saat itu juga. Apakah Boy bisa jatuh cinta? atau malah meninggalkan Mia demi Jean yang tiba-tiba datang kembali?
Bismillah
Doa Mantan
#Part 1
#by: R.D.Lestari
Lagi-lagi hari ini aku harus menemai Lisa, bosku yang bekerja sebagai make up wedding yang cukup terkenal dikotaku.
Mau tak mau aku harus menurut, padahal dia bilang kalau hari ini aku boleh libur, dikarenakan ada salah satu sepupu yang juga kebetulan menikah jadi aku meminta libur.
Ya, sempat kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Aku butuh pekerjaan ini. Pekerjaan yang tak mengenal waktu, tapi uang yang dihasilkan lumayan untuk mengisi kantong dan juga perutku.
Lisa membawaku ke sebuah gedung, di mana aula gedung sudah dihiasi dengan indah. Penuh bunga-bunga dan dekorasi yang amat sempurnya.
Aku berdecak kagum, bukan hanya karena demokrasinya yang apik, tapi ketika masuk ke dalam ruangan, Lisa memperkenalkanku pada seorang wanita yang amat cantik. Calon pengantin yang akan di hias pagi ini.
Cantik, putih, rambut lurus pirang , bulu mata lentik, mata biru muda,
bertubuh tinggi, kulit putih, hidung bangir.
Kulihat sekilas wajahnya tak seperti wanita indonesia pada umumnya, lebih ke wajah orang bule, mungkin memang keturunan
"Mia? Mia?"
Suara Lisa mengagetkanku, wajahku memerah saat seisi ruangan menatap ke arahku. Saking terpesona melihat kecantikan wanita dihadapanku saat ini, aku jadi melamun.
"Eh, iya Kak Lisa?"
"Tolong kamu ambil semua aksesoris di tas yang besar, terus bawa ke sini," titahnya. Aku mengangguk dan menatap sekilas wanita itu.
Ia hanya menatap kosong ke cermin. Tak ada raut kebahagiaan diwajahnya. Tak ada senyuman, malah kesedihan yang terukir jelas.
'Sebenarnya, apa yang terjadi padanya? kenapa ia tak bahagia seperti wanita yang mau menikah pada umumnya?'
Aku masih memperhatikannya hingga make up selesai. Ia memang sangat cantik dengan hiasan natural.
Tiba-tiba pintu terbuka, aku yang sejak tadi berdiri di dekat pintu bergeser di antara pakaian yang tergantung hampir setinggi badan.
Aroma parfum lelaki menguar. Aku tertegun. Wangi ini ... seperti tak asing dan pernah amat aku kagumi.
Aku sempat menoleh dan kulihat punggung lelaki tinggi. Ia sepertinya Si calon pengantin laki-laki, terlihat dari stelan jas dan juga sikapnya yang berulang kali memuji kecantikan wanita yang sedang berpakaian pengantin.
Ia pun sesekali mencium kening dan menggenggam tangan wanita itu tanpa henti.
Entah kenapa, hatiku berdesir dan cemburu melihat pemandangan di depan mata saat ini. Aneh, bukan? padahal aku tak mengenal mereka. Apa karena aku iri?
Aku memutar tubuh dan kembali memeriksa baju pengganti untuk siang nanti. Memastikan baju itu tak ada kerusakan dan siap untuk di pakai.
Lagi... wangi menyengat yang menenangkan itu mengusik indra penciumanku. Aroma yang sangat kurindukan pada masa sekolah. Aroma itu...
Sayangnya, saat aku berbalik, lelaki itu sudah tak nampak. Tanpa sadar ekor mataku menangkap gelagat aneh pada wanita cantik yang sebentar lagi akan mengadakan akad nikah. Karena kudengar acara sebentar lagi akan di mulai.
Wanita itu terlihat sibuk dengan handphone nya dan sesekali menyeka wajah seolah sedang menangis. Aku mendengar helaan dan isakan dari dirinya.
"Mmm, Mbak, saya mau ke toilet sebentar," ucapnya kemudian.
"Lho, gimana ini? kalau kebelet, biar saya anterin, atau assisten saya, Mia yang bantuin," jawab Kak Lisa ikut panik.
"Ga, ga, saya bisa sendiri," tolaknya.
"Ga bisa, Mbak. Baju ini ribet. Nanti bisa basah," ungkap Kak Lisa.
"Saya bilang, saya bisa sendiri. Ga usah ribet!"
Mendengar bentakan wanita itu serta merta membuat nyali kami menjadi ciut. Wanita itu akhirnya pergi begitu saja dengan kaki menghentak karena kesal.
Aku dan Kak Lisa saling berpandangan. Kami akhirnya menyerah dan menunggu di dalam ruangan.
Sepuluh menit, dua puluh menit, hingga setengah jam terlewati tapi wanita itu tak kunjung kembali.
Sedangkan kudengar musik mulai terdengar sebagai pertanda pernikahan akan segera terlaksana.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Seorang wanita paruh baya menatap kami heran. Matanya mengedar ke segala arah.
"Mana Jean? acara setengah jam lagi akan di mulai," tanya wanita itu.
"Dia tadi ke toilet, Bu, tapi sudah setengah jam menunggu ia tak juga kembali," sahut Kak Lisa yang kuangguki.
"Hah? tak mungkin!"
Wanita itu lalu memutar tubuh dan berteriak seperti memanggil seseorang.
Mengetahui ada yang tak beres aku dan Kak Lisa ikut keluar. Aku menarik lengan Kak Lisa saat hampir saja ia bertabrakan dengan beberapa orang yang berlarian menuju kamar mandi di koridor.
"Kak, kita dalam masalah kayaknya," lirihku saat melihat kegaduhan yang terjadi di depan mata.
"Hussstt, kita liat aja, jangan banyak komentar. Tugas kita make up udah selesai. Kalau yang lain bukan lagi urusan kita," sahut Kak Lisa dengan tenang.
Sedang aku masih menatap orang berlarian kesana kemari. Sepertinya ada yang terjadi pada calon pengantin wanita.
"Hah?"
Bibirku tanpa sadar menganga saat seseorang melintas. Seolah tak percaya dengan apa yang aku lihat saat ini. Aku memilih mundur dan masuk ke dalam ruangan.
Menyentuh dadaku yang berdebar kian kencang. Pria itu ....
"Pak Boy ... tak mungkin! dia yang akan menikah hari ini?"
Tanpa sadar air mata merembes di ujung pipiku. Sungguh kebetulan yang menyakitkan.
Dia ... lelaki yang selama ini memenuhi seluruh ruangan hatiku, hingga aku tak bisa melanjutkan hubungan serius dengan siapapun.
Saat beberapa pria mencoba mendekati dan berusaha serius, aku memilih mundur. Karena hatiku tak bisa mencintai orang lain selain Pak Guru.
Aku takut mereka akan kecewa, dan akupun tak ingin menikah tanpa cinta. Itulah sebabnya setiap selesai menjalankan kewajiban, aku selalu berdoa untuk bisa bertemu dan menginginkan ia menjadi jodohku.
Namun, bertahun aku mencarinya, ia tak kunjung kutemukan. Saat bertanya di sekolah, mereka bilang Pak Boy sudah pindah keluar kota.
"Mia, kamu kenapa? tiba-tiba masuk," Kak Lisa menatap tajam ke arahku.
Aku hanya menggeleng pelan. Tak mungkin mengatakan kalau aku tiba-tiba patah hati karena pengantin pria, 'kan?
"Ada apa Kak? kenapa semua orang riweh di luar?" tanyaku untuk mengalihkan pembicaraan.
"Wah, ini gil*, sih. Tu penganten kabur!"
"Hah? serius?"
"Iya... beneran,"
"Trus gimana?"
"Ga tau, sih,"
Aku terdiam. Kemudian melangkah keluar ruangan. Sepi. Koridor sudah sepi. Yang terdengar riweh hanya di bagian aula.
Tiba-tiba kurasakan kantung kemih penuh dan ingin pipis. Aku bergegas menuju toilet dengan tergesa.
Namun, sesuatu menahanku saat kudengar isakan di toilet lelaki. Siapa yang menangis?
"Tega! kau tega, Jean! aku salah apa?"
Hiksss!
Aku berhenti dan mengintip ke dalam kamar mandi. Rasa sesak begitu merajai, saat kulihat, jantungku berdebar kencang tak menentu, dan...
Tiba-tiba saja lelaki itu ....
Kehidupan yang begitu keras membuat Parni, berusia 40 tahun, harus memutar otaknya hanya demi memenuhi keinginan anak-anak dan suaminya yang lumpuh sejak lama. Membawanya pada dosa yang tak bertepi. Apa yang kira-kira di lakukan Parni hingga membuat satu kampungnya ketar-ketir?
Saat Nenek pindah ke rumah baru yang di jual amat murah dengan desain yang nyaman, tapi ternyata rumah itu menyimpan banyak misteri.. Di ruang bawah tanah ternyata tempat jagal dan mutilasi. Arwah-arwah yang gentayangan merupakan arwah penasaran yang menuntut balas. Mereka sudah banyak membunuh pembeli rumah sebelumnya. Arwah penasaran merasuk pada setiap orang dan setiap inci rumah,sehingga rumah penuh dengan teror. Hidup jika malam menjelang. Satu persatu pemilik rumah diteror dan harus bertahan untuk berjuang hidup karena rumah seperti terkunci dan susah untuk keluar.
Semenjak kematian Bapak yang tragis karena di keroyok warga, sosok Pocong tiba-tiba menghantui warga. Mereka bilang itu adalah Bapakku yang menuntut balas. Apa benar yang dikatakan warga? atau itu hanya wujud yang menyerupainya saja?
Tante Sarah, janda muda berumur tiga puluh tahun yang baru saja bercerai karena di khianati suaminya, jatuh cinta kembali saat bertemu Jonas, pemuda yang umurnya sepuluh tahun lebih muda darinya. Dilema menghampiri hidupnya, di mana ia harus menghadapi nasib percintaannya yang penuh rintangan. Ingin pergi, tapi Joe sudah mengikat hatinya, ingin bertahan, tapi terlalu sulit. Bagaimana nasib percintaan Tante Sarah selanjutnya?
Bercerita tentang kisah perjalanan cinta Yusuf, pemuda perantauan dari Jawa yang jatuh hati pada gadis Kalimantan. Awalnya indah sebelum akhirnya Ia mengetahui bahwa wanita yang ia cintai ternyata seorang kuyang, makhluk siluman berupa kepala terbang dan jeroan yang menjuntai. Apa yabg terjadi pada Yusuf selanjutnya?
Bukan hanya cantik, Saras punya ramuan yang membuat Fadlan bertekuk lutut dikakinya. Ramuan apa itu?
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady". Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.