img Lintang  /  Bab 4 Ketegangan (2) | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Ketegangan (2)

Jumlah Kata:1672    |    Dirilis Pada: 26/05/2023

renggut kesuciannya dulu. Bayangan masa lalu kembali menari-nari dala

Tangan kelar lelaki itu mencoba meraih tubuh mungilnya. Mirn

indar dari aku?" Lelaki itu bertanya d

embok di belakangnya. Tubuhnya gemetar hebat saat

enghindar terus. Malam ini m

i berteriak saat itu juga. Tapi suaranya terasa tercekat di teng

epuk pundak sang is

suami berdiri di belakangnya. Anton menatap

nton dengan mimik waja

melirik ke arah ruang tamu. Di sana lelaki tua

ja. Biar Mas yang temuin

at-cepat melangkah menuju kamarnya. Dia segera

ng istri dengan penuh nafsu. Mata Anton menatap tajam ke arah

" tanya Anton t

itu tersenyum miring. "Aku ada

nnya kepada saya. Biar nanti saya yan

ia mematikan sisa rokoknya dan menatap A

Mirna. Sebaiknya kamu jangan iku

itu. Dia tetap saja duduk di sana tanpa s

apa sebuah suara yang

dian dia kembali menatap lelaki yang di panggilnya den

mah ini?" tanya Yani dengan s

rna. Tapi lelaki ini menghalangi aku." Juraga

rah Anton. Matany

panggilkan Mirna." Yani berk

i ruang tamu. Dia juga tak menghiraukan per

n Mirna. Juragan Sofyan mau ketemu sama Mirn

kan permintaan Yani. Yani pun merasa kesal dengan sikap Anton. Ke

Saya panggilkan Mirna

uknya. Dia menghalangi jalan Yani yan

u. Jangan halangi jala

. Lelaki itu sama sekali tak bern

rang mau lewat tuh minggir dulu. Jang

, Bambang dan Anwar juga Iman

?" tanya Bambang

e depan," jawab Imaniar mewakili san

ka melihat Anton sedang di maki-maki oleh Yani. Mereka bertiga juga me

sum ya Mas?" bisik Imani

kkan kepala menjawab

Belum kapok-kapok juga

tamu. Dia tak tahan juga melihat ad

ini?" tan

ar. Termasuk juga sang juragan mesum itu.

di sini. Sana diluar s

mau ketemu sama Mirna. Tapi lelaki b*****t ini nggak ngizinin Mirna

ani. Pemuda itu tahu siapa Yani. Orang yang de

ton yang maki-maki B

an tak suka. Dia tahu hanya Bamba

aturahmi saja dengan Mirna. Tapi lelaki kurang aj

ke arah fitnah itu. Dia sama sekali tak mencoba membela

sebaiknya kita cek CCTV aja untuk tahu siapa

pak melirik ke sudut ruangan. Dia seolah mencari sesuat

akut ketahuan bohong

ang. Perempuan itu amat sangat

gitu sih?" Imaniar ikut berbicara. Sejak t

ngar suara Imaniar. Dia juga sangat

ntuk bertemu dengan Mirna. Aku pergi s

Juragan Sofyan dengan sor

an pergi dulu. Biar saya pangg

Lelaki tua itu sudah tak berminat la

emanggil Mirna ke mari. Sudahlah! Aku sudah tak berminat

meninggalkan kediaman orang tua Mirna. Dia tak peduli pada suara Yani yang teru

gan?" Yani membentak Anwar dan yang lainnya set

ng lempar pandang. Mereka berempat tamp

ah. Kalian harus bertanggung jawab karen

a saling tukar pandang. Mereka tak me

tang Bude. Kalian harus siap membayar hutan

sinis mendengar uc

ar hutang Bude pada juraga

semua harus tanggung jawab. Terutama kamu

de kenapa juga kita yang harus bayarin utangnya. It

ggagalkan rencana Bude," ucap Yani keceplosan. Dia bur

engan Mirna. Kemudian Bude menyuruh Mirna untuk m

ia tak menyangka jika Imaniar tahu semua rencananya. Padah

rgi meninggalkan rumah itu. Dia merasa kesa

*

nyinari alam semesta ini dengan sinarnya yang

ah. Dia hari ini akan melakukan registrasi ulang di SMA TAR

mbang yang sudah berdiri

udah Om. Berangkat se

an sang keponakan. Sejurus kemud

ang. Gadis itu memang terkenal manja pada

ambang dan Lintang berpapasan d

ng, bibir perempuan beralis celurit itu menc

Sama lelaki kok gelendot

perkataan kasar Yani. Mereka tetap

tnya masih saja menggerutu tak jelas. Entah dia cemburu pada Lintang yang

mulu?" Mirna memberanikan

dari Mirna. Perempuan itu lantas memasa

gelendotan sama lawan jenis kayak gitu? Kalau dilihat ora

anjang sebelum menjawa

ggak gelendotan sama laki ora

m saat melihat siapa yang men

otes apalagi?"

da perempuan yang notabene adalah istri dari keponakannya send

gak bisa menekan nenek tua ban

nek lampir itu keluar dari r

akan berdiri tepat dibelakangnya. Iman

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY